backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mual setelah Makan, Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 12/08/2022

Mual setelah Makan, Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya

Makan adalah aktivitas yang mungkin Anda tunggu-tunggu. Selain mengenyangkan, makan bisa memperbaiki mood. Namun, makan jadi aktivitas yang menyebalkan kalau mual setelah makan terjadi. Lantas, kenapa setelah makan Anda jadi mual?

Penyebab mual setelah makan

Mual setelah menyantap kudapan bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya karena stres, keracunan makanan, masalah pencernaan, sakit maag, atau kondisi medis lainnya. 

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah berbagai kemungkinan mengapa perut mual setelah makan.

1. Alergi makanan

Setiap orang memiliki alergi makanan dengan pencetus yang berbeda-beda. Ada yang alergi kacang, telur, kerang, udang, dan lain-lain.

Ketika Anda mengonsumsi makanan yang memicu alergi, sistem kekebalan tubuh Anda akan melepaskan histamin dan zat kimia lainnya. 

Zat kimia tersebutlah yang akan menghasilkan gejala alergi berupa gatal-gatal, mulut atau bibir bengkak, dan perut mual.

2. Keracunan makanan

mual setelah makan akibat makanan terkontaminasi

Mengonsumi makanan yang terkontaminasi virus, parasit, dan bakteri penyebab keracunan makanan dapat membuat Anda sakit. 

Kontaminasi muncul akibat masalah kebersihan, mulai dari proses pemilihan bahan makanan, proses memasak, dan penyajian.

Gejala keracunan makanan biasanya muncul dalam hitungan jam, hari, bahkan minggu setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Umumnya, keracunan akan ditandai dengan diare, kram perut, nyeri, dan mual setelah makan.

3. Tukak lambung

Jika Anda selalu mual setelah makan, ini bisa jadi karena iritasi yang disebabkan oleh tukak lambung.

Gejala tukak lambung yang umum lainnya, yaitu perut mual dan kembung setelah makan, sensasi terbakar di daerah perut, dan sakit perut.

Keluhan ini kemudian sering dianggap sebagai penyakit maag.

Luka di dalam lambung menyebabkan tubuh mengalami peradangan. Radang inilah yang membuat perut berkontraksi, lama-kelamaan bisa memicu muntah.

4. Kehamilan

Salah satu tanda paling awal bahwa Anda hamil adalah perasaan tidak nyaman dan mual, yang sering terjadi pada trimester pertama kehamilan Anda. 

Hingga saat ini, penyebab habis makan mual pada kehamilan belum diketahui dengan pasti. Namun, peneliti menduga bahwa perubahan kadar hormon dapat dikaitkan dengan munculnya fenomena ini. 

Tidak hanya makanan, bau tertentu bahkan sudah cukup membuat ibu hamil merasa mual.

Kabar baiknya, perasaan mual tersebut hanya sementara dan tidak membahayakan Anda dan bayi.

5. Stres dan cemas berlebihan

Mual setelah makan ternyata tidak hanya terjadi akibat masalah fisik, tetapi juga mental.

Mengutip situs Cleveland Clinic, stres dan cemas membuat otak melepaskan senyawa kimia yang membuat Anda bersiap-siap untuk “lari atau menghadapi” suatu masalah.

Senyawa ini ternyata masuk ke saluran pencernaan dan mengganggu bakteri di usus atau mikrobiota usus. 

Akibatnya, mikrobiota usus tidak seimbang dan menyebabkan mual setelah makan, masalah buang air, hingga muntah-muntah.

6. GERD

Ya, penyakit refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) ternyata bisa menyebabkan habis makan mual. Mengapa demikian?

Perlu diketahui, penyakit ini membuat cairan lambung justru naik ke arah kerongkongan. Nah, cairan ini bisa jadi menyentuh indra perasa Anda. 

Jadi, Anda akan merasakan sensasi asam dan pahit. Hal inilah yang membuat Anda bisa mual setelah makan. Penjelasan ini pun dipaparkan dalam Journal of Neurogastroenterology and Motility (2017).

7. Sindrom iritasi usus besar

Ini adalah sindrom yang menyebabkan Anda mengalami masalah saat BAB, baik diare atau pun sembelit. 

Selain itu, pengidapnya juga sering mengalami gejala pada saluran pencernaan lainnya, seperti mual dan muntah.

Kondisi mual setelah makan rentan terjadi bila Anda cenderung mengalami sindrom dengan gejala sembelit. Bila Anda belum BAB dan Anda makan, perut akan terasa sangat penuh. 

Hal ini membuat saluran isi di dalam perut pun terasa terdorong. Akhirnya, habis makan mual pun tak terhindari.

Tahukah Anda?


Hingga saat ini, penyebab sindrom iritasi usus tidak diketahui. Namun, ahli menduga bahwa ini terjadi akibat adanya masalah saraf yang mengatur saluran pencernaan.

8. Konsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa obat-obatan bisa memengaruhi nafsu makan Anda. Hal ini bisa menyebabkan mual setelah makan.

Beberapa jenis obat-obatan yang bisa menjadi penyebab habis makan mual, yaitu:

  • antikejang,
  • obat diabetes,
  • opioid,
  • obat pereda nyeri, dan
  • obat untuk masalah mood.
  • 9. Diabetes

    Siapa sangka bila masalah gula darah tinggi ini bisa menyebabkan habis makan langsung mual?

    Diabetes ternyata bisa meningkatkan risiko gastroparesis atau melambatnya proses pencernaan. Akibatnya, pengosongan pun lebih lambat daripada orang normal. 

    Ketika Anda makan, mungkin makanan sebelumnya belum tercerna dengan baik. Perut pun akhirnya penuh lebih cepat sehingga mual habis makan pun terjadi.

    10. Penyakit empedu

    Masalah empedu juga membuat Anda rentan mual sehabis makan. Empedu diketahui berperan penting untuk mencerna lemak.

    Bila terganggu, lemak tidak tercerna dengan baik dan memenuhi saluran cerna. Jadi, Anda mungkin mual selama 15 – 20 menit sesudah makan. 

    Lalu, gejala lain yang mungkin dirasakan di antaranya:

    • sakit perut,
    • warna feses berubah,
    • diare, dan
    • berat badan turun drastis.

    Kapan harus ke dokter?

    Anda tidak perlu khawatir jika hanya sekali perut mual setelah Anda mengonsumsi santapan. 

    Namun, Anda perlu menghubungi dokter jika rasa mual terjadi terus-menerus dan disertai oleh gejala-gejala berikut ini.

    • Nyeri dada.
    • Diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari.
    • Dehidrasi dengan gejala kulit dan mulut kering, pusing, lemas, tidak buang air kecil, urine berwarna gelap, serta detak jantung meningkat.
    • Demam lebih dari 30 °Celsius.
    • Sakit perut yang tak tertahankan.
    • Detak jantung cepat.
    • Muntah parah.
    • Terdapat darah dalam muntah, ditandai dengan muntah berwarna merah segar atau hitam seperti aspal atau petis.

    Cara mengatasi mual setelah makan

    cara mengatasi mual setelah makan dengan roti tawar

    Berikut beberapa cara mengatasi mual setelah makan.

    • Minum air putih.
    • Makan sedikit demi sedikit.
    • Hindari terlentang setelah tidur.
    • Jauhi gorengan, makanan berlemak, atau makanan manis.
    • Jangan sikat gigi sesaat setelah makan.
    • Konsumsi makanan ringan dengan rasa yang lembut, seperti roti tawar atau biskuit.

    Mual setelah makan sebagian besar terjadi akibat masalah pencernaan. Meski begitu, ada pula masalah lain yang bisa menjadi penyebabnya, seperti masalah mental hingga diabetes.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 12/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan