Bagi beberapa orang, parfum termasuk barang esensial yang wajib dibawa kemana-mana. Selain menghilangkan aroma tubuh yang tak sedap, mencium wangi parfum juga bisa membuat mood kembali baik. Di pasaran, parfum biasanya dijual dalam dua bentuk, yaitu semprot dan oles. Nah, di antara dua pilihan ini, manakah yang paling baik?
Parfum semprot vs parfum oles
Kedua jenis parfum ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini.
Parfum semprot
Anda mungkin sudah tak asing lagi dengan parfum semprot. Ya, sebagian besar parfum yang dijual pasaran memang didominasi parfum jenis ini.
Wewangian yang memiliki konsistensi cair ini biasanya dikemas dalam botol kaca atau plastik dengan bentuk dan ukuran yang beragam. Mulai dari yang klasik, hingga dilengkapi dengan ukiran yang memberikan kesan mewah dan elegan.
Sayangnya, parfum jenis ini cenderung lebih mahal dan boros ketimbang parfum oles.
Parfum oles
Parfum oles yang berbentuk solid memiliki konsistensi seperti balsam. Parfum jenis ini dibuat dengan menggunakan campuran minyak, lilin, dan bahan lainnya.
Setelah tercampur merata, kemudian bahah ditungkan dalam wadah berbahan kaleng yang tidak mudah pecah dan didiamkan supaya mengeras. Karena bentuknya padat, parfum ini cenderung lebih irit sekaligus ramah lingkungan. Sebab, Anda hanya butuh mengoleskan sedikit parfum ke bagian tubuh untuk sekali pemakaian.
Ketimbang parfum semprot, parfum oles berukuran relatif mungil. Bentuknya yang kecil memudahkan Anda untuk membawanya kemana-mana, bahkan bisa diselipkan dalam saku celana atau baju Anda. Plus lainnya, parfum jenis ini umumnya lebih alami ketimbang parfum semprot.
Lantas, mana yang terbaik?
Sebenarnya, memilih jenis parfum yang terbaik tergantung pada kebutuhan sekaligus selera masing-masing orang. Beberapa orang menyukai jenis parfum oles karena dinilai lebih praktis dan tidak ‘makan tempat’ ketika disimpan di dalam tas, bahkan saku celana sekalipun! Sementara beberapa yang lain, memilih parfum semprot karena varian aroma yang ditawarkan lebih banyak.
Apa pun jenis parfum yang dipilih, pastikan bahwa Anda tidak menggunakan parfum yang bisa menyebabkan iritasi atau memicu reaksi alergi. Ya, parfum mungkin menawarkan manfaat untuk membuat tubuh Anda tetap harum. Akan tetapi, tidak semua bahan dalam produk ini aman bagi kulit Anda. Beberapa bahan justru dapat menimbulkan reaksi alergi, iritasi, hingga bersifat racun.
Bila setelah pakai parfum Anda mengalami sakit kepala, bersin-bersin, hidung ingusan, hingga muncul ruam kulit yang terasa gatal, bisa jadi ini pertanda kalau Anda sensitif terhadap minyak wangi. Kalau sudah begini, jangan paksakan untuk menggunakan parfum tersebut.
Sebelum beli parfum, sebaiknya Anda juga perhatikan baik-baik kandungannya. Sejumlah bahan dalam produk parfum yang bisa memicu reaksi alergi dan iritasi di antaranya:
- Acetone
- Amylcinnamic alcohol
- Anisyl alcohol
- Benzyl alcohol
- Benzyl salicylate
- Benzyl acetate
- Camphor
- Musk
Bahkan, produk wewangian yang berasal dari minyak esensial juga bisa memicu iritasi di kuli
Cara menggunakan parfum supaya tahan lama
Selain itu, penting juga untuk mengetahui cara pakai parfum yang tepat. Supaya parfum semprot dan oles yang Anda beli menghasilkan aroma yang lebih tahan lama dan semerbak, gunakan di beberapa titik penting tubuh, seperti:
Pergelangan tangan
Menyemprotkan atau mengoleskan parfum di titik denyut nadi, seperti pergelangan dapat membuat aroma parfum keluar lebih semerbak. Hal ini denyut nadi Anda akan menghasilkan panas yang membantu menyebarkan aroma parfum.
Leher
Leher juga termasuk pusat nadi tubuh, yang bisa menjaga wangi parfum lebih lama. Anda bisa menggunakan parfum kesukaan di bagian leher tepatnya di bawah dagu serta tulang selangka (collar bone).
Siku dalam
Jangan lupa oleskan atau semprotkan parfum kesukaan Anda di bagian siku dalam, yaitu area yang biasanya menjadi tempat mengambil darah. Sama seperti pergelangan tangan dan leher, area ini nyatanya juga menjadi pusat nadi.
[embed-health-tool-bmi]