Mengonsumsi minuman biasanya dilakukan dengan dua cara, yakni menyeruput melalui bibir gelas ataupun menggunakan sedotan. Alat ini memang mempermudah Anda untuk minum. Namun, ternyata minum dengan sedotan memiliki efek untuk kesehatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Mengonsumsi minuman biasanya dilakukan dengan dua cara, yakni menyeruput melalui bibir gelas ataupun menggunakan sedotan. Alat ini memang mempermudah Anda untuk minum. Namun, ternyata minum dengan sedotan memiliki efek untuk kesehatan.
Sedotan biasanya digunakan untuk minuman dengan topping atau disajikan dalam kemasan kotak karton.
Minum melalui sedotan juga lebih praktis dibanding dengan meneguknya langsung.
Inilah manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan jika minum pakai sedotan.
Minum dengan sedotan membantu Anda mencegah penyakit infeksi. Pasalnya, banyak orang yang memegang kemasan minuman tanpa cuci tangan.
Terlebih, kebersihan kemasan saat didistribusikan hingga disimpan sebelum sampai ke konsumen pun sulit diketahui.
Ada berbagai jenis bakteri berbahaya yang bisa menempel pada kemasan minuman, seperti:
Jika Anda langsung minum dari kemasan, berbagai bakteri, virus, dan parasit bisa langsung menyentuh mulut, bahkan tertelan.
Hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit infeksi, seperti:
Orang dengan gangguan saraf, seperti stroke, demensia, dan multiple sclerosis bisa kesulitan menelan karena gangguan saraf motorik.
Minum pakai sedotan bisa membantu mendorong cairan agar mudah masuk ke kerongkongan dan saluran cerna bawah. Jadi, risiko tersedak pun berkurang.
Tersedak pada orang yang sulit menelan bisa berbahaya. Cairan bisa menghalangi saluran udara sehingga kesulitan untuk bernapas.
Sedotan juga bisa menjadi alat bantu makan untuk orang difabel atau memiliki masalah gerak pada bagian lengan, pergelangan tangan, serta jari-jari tangan.
Dengan sedotan, Anda tidak perlu mengangkat minuman dengan tangan. Anda hanya perlu meletakkan minuman di meja dan mulut yang aktif menelan cairan.
Sedotan pun mempermudah orang lain saat memberikan minuman kepada yang sakit. Oleh karena itu, Anda bisa segera meminum tanpa perlu menggerakkan anggota tubuh.
Memang, minum pakai sedotan mengurangi risiko infeksi dan berguna bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Akan tetapi, ada pula dampak menggunakan sedotan yang memengaruhi kesehatan. Apa sajakah itu?
Siapa sangka jika minum dengan sedotan menyebabkan perut kembung? Ya, kondisi ini sangat mungkin terjadi.
Hal ini dikarenakan udara ikut masuk ketika Anda menyeruput minuman dengan sedotan. Udara ini nantinya ikut masuk ke mulut dan sampai ke perut.
Hal tersebut menyebabkan gas berkumpul dan menyebabkan perut kembung. Hindari minum dengan sedotan jika Anda ingin mengatasi masuk angin.
Ketika minum dengan sedotan, otot bibir Anda akan mengerucut agar bisa menyedot dengan mudah. Gerakan ini ternyata akan membentuk lekukan pada kulit pada bagian sekitar mulut dan bibir
Jika sering menggunakan sedotan saat minum, lekukan ini akan membentuk garis-garis halus hingga timbul kerutan.
Ketika usia bertambah, kadar kolagen pun berkurang sehingga kulit tak lagi elastis. Hal ini menyebabkan kerutan akibat minum dengan sedotan pun bisa permanen.
Minum pakai sedotan ternyata bisa mengganggu kesehatan gigi. Perlu Anda ketahui, sedotan menyebabkan cairan menumpuk di bagian gigi.
Penumpukan ini menunjukkan adanya jumlah gula yang berkumpul di bagian gigi tertentu sehingga bisa mengikis email gigi.
Lama-kelamaan, tingginya kadar gula di titik tertentu inilah yang membuat gigi keropos hingga gigi berlubang pun muncul.
Risiko ini sebenarnya bisa diakali bila Anda mengurangi minuman manis.
Agar kesehatan tetap terjaga, ada beberapa cara yang bisa Anda coba saat minum pakai sedotan.
Jika Anda menggunakan sedotan plastik, pastikan Anda hanya menggunakannya untuk satu jenis minuman. Setelah minuman habis, segera buang sedotan.
Menggunakan sedotan plastik berkali-kali hanya akan meningkatkan jumlah bakteri berbahaya. Bukan tidak mungkin bila Anda justru mengalami penyakit akibat infeksi bakteri.
Sama seperti menggunakan botol air berulang, pemakaian sedotan berkali-kali meningkatkan risiko tercampurnya minuman dengan kandungan plastik. Tentunya ini berbahaya bagi kesehatan.
Jika Anda tidak ingin minum dengan sedotan plastik, Anda bisa memilih jenis lain yang terbuat dari logam atau bambu.
Sedotan ini bisa digunakan berkali-kali. Oleh karena itu, Anda sebaiknya mencuci jenis sedotan ini secara rutin.
Sebelum membeli sedotan jenis ini, pastikan Anda mendapatkan sikat khusus untuk membersihkan bagian dalam sedotan.
Sikat ini berguna untuk membersihkan sisa-sisa minuman yang menempel di rongga dalam sedotan. Jadi, risiko pertumbuhan bakteri di sedotan pun berkurang.
Konsumsi minuman panas dengan sedotan plastik sebaiknya dihindari. Suhu panas bisa membuat kandungan kimia pada sedotan bercampur dengan minuman Anda.
Paparan kimia berbahaya dari sedotan plastik ini sangat berkaitan dengan efek samping, seperti:
Ini sama bahayanya dengan membungkus makanan panas dengan plastik.
Minum dengan sedotan bisa jadi praktis dan berguna bagi beberapa orang yang sulit menelan atau menggerakan tangan.
Meski demikian, ada pula beberapa risiko kesehatan yang ditimbulkan. Oleh karena itu, gunakan sedotan sebijak mungkin. Hindari pula berbagi alat makan, termasuk sedotan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar