Kucing dikenal sebagai hewan yang aktif dan lincah. Saat kucing tiba-tiba lumpuh, tentunya hal ini bisa menjadi perhatian serius bagi Anda sebagai pemiliknya.
Kelumpuhan termasuk ciri-ciri kucing sakit yang terbilang langka. Lantas, penyakit apa yang dapat menyebabkan kondisi ini? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Seperti apa kondisi kucing yang tiba-tiba lumpuh?
Kelumpuhan atau paralisis adalah kondisi hilangnya fungsi otot pada tubuh kucing. Hal ini dapat menyebabkan otot melemah dan tidak bisa digerakkan sama sekali.
Paralisis berbeda dengan paresis. Paresis merujuk pada kelumpuhan parsial, yakni saat kucing tidak dapat menggerakkan atau merasakan bagian tubuh yang terdampak.
Kucing dapat mengalami kelumpuhan secara tiba-tiba atau akut. Di sisi lain, kondisi ini mungkin berkembang perlahan seiring berjalannya waktu alias kronis.
Salah satu tanda paling jelas dari paralisis atau paresis yakni saat kucing peliharaan Anda tidak mampu berjalan atau bergerak seperti biasanya.
Dilansir dari laman PetMD, kelumpuhan pada kucing bisa dibedakan berdasarkan bagian tubuh yang terdampak seperti berikut ini.
- Hemiparesis: kelemahan pada salah satu sisi tubuh.
- Hemiplegia: ketidakmampuan menggerakkan salah satu sisi tubuh.
- Paraparesis: kelemahan pada kaki belakang.
- Paraplegia: ketidakmampuan menggerakkan kaki belakang.
- Tetraparesis: kelemahan seluruh anggota badan.
- Tetraplegia: ketidakmampuan menggerakkan seluruh anggota tubuh.
Gejala kelumpuhan pada kucing
- berkurangnya gerakan pada bagian tubuh, seperti kepala, leher, dan kaki,
- kaki kucing pincang,
- menyeret anggota badan saat berjalan,
- kucing sering jatuh,
- sulit untuk makan dan minum, atau
- tidak mampu mengontrol kencing dan buang air besar.
Penyebab kucing tiba-tiba lumpuh
Pada umumnya, kondisi atau penyakit kucing yang menyebabkan lumpuh tiba-tiba berasal dari gangguan yang memengaruhi sistem saraf dan peredaran darah.
Berikut ini adalah beberapa penyebab kucing tiba-tiba lumpuh yang sebaiknya Anda perhatikan.
1. Trauma tulang belakang
Trauma akibat kecelakaan, jatuh, atau perkelahian dengan kucing lain bisa menyebabkan patah tulang, dislokasi, atau cedera jaringan lunak di sekitar tulang belakang.
Kerusakan jaringan otot dan saraf tulang belakang juga dapat menyebabkan kelumpuhan. Kondisi ini pada akhirnya dapat mengganggu kemampuan kucing untuk bergerak secara normal.
2. Intervertebral disc disease
Intervertebral disc disease (IVDD) juga dapat menjadi salah satu alasan mengapa kucing tiba-tiba tidak bisa jalan.
IVDD terjadi saat cakram intervertebralis yang berfungsi sebagai bantalan bagi tulang belakang menonjol atau pecah sehingga memberikan tekanan pada saraf di dekatnya.
Tekanan yang mengganggu sinyal saraf inilah yang bisa menyebabkan kelumpuhan mendadak. IVDD lebih sering terjadi pada kucing senior dan ras kucing tertentu, seperti kucing persia.
3. Feline aortic thromboembolism
Kelumpuhan pada kucing juga dapat disebabkan kondisi yang disebut feline aortic thromboembolism (FATE).
FATE terjadi saat gumpalan darah terbentuk pada aorta, kemudian menyumbat aliran darah ke kaki belakang sehingga kucing tiba-tiba tidak bisa jalan dengan normal.
Secara umum, kondisi yang juga dikenal sebagai saddle thrombus ini kerap kali terjadi sebagai komplikasi dari penyakit jantung dan pembuluh darah pada kucing.