Fibrilasi atrial adalah kondisi denyut jantung yang tidak beraturan (aritmia). Fibrilasi atrial dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke, serangan jantung, atau gagal jantung.
Sebuah studi menemukan bahwa wanita yang memiliki postur tubuh tinggi berisiko hingga hampir tiga kali lipat untuk mengalami hal ini. Peneliti menduga, peningkatan risiko ini dipengaruhi oleh kerja otot jantung yang lebih giat untuk memompa darah agar bisa mencapai seluruh tubuh.
Semakin otot jantung dipaksa untuk bekerja, semakin memperbesar ukuran otot jantung sehingga memicu kondisi yang dinamai kardiomegali. Seiring ukuran jantung mengembang, otot menjadi kaku yang memungkinkan untuk terkena fibrilasi atrial.
Meski begitu, tinggi badan bukanlah faktor penentu dari risiko seseorang untuk mengalami gangguan jantung. Pola makan buruk, merokok, dan jarang olahraga tetap menjadi faktor risiko terbesar yang lebih perlu Anda waspadai.
4. Lebih rentan mengalami pembekuan darah
Risiko penggumpalan darah alias trombosis vena dalam (DVT) ditemukan paling rendah pada wanita dan pria yang bertubuh pendek. Semakin tinggi postur badan Anda, risiko DVT ikut meningkat.
Perbedaan risiko tersebut bisa terjadi karena individu yang lebih tinggi memiliki pembuluh darah di kaki yang lebih panjang, sehingga terdapat area permukaan pembuluh darah yang lebih luas.
Gravitasi juga ikut berperan dalam pembekuan darah ini. Pembuluh darah kaki orang yang tinggi menerima lebih banyak tekanan gravitasi sehingga meningkatkan risiko aliran darah melambat atau berhenti sementara. Aliran darah yang lambat akan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah, terutama di kaki.
5. Risiko kanker lebih tinggi
Postur badan tinggi besar telah lama dianggap sebagai tanda bahwa seseorang telah melewati proses pertumbuhan yang pesat — terkait dengan pemenuhan nutrisi di awal masa pertumbuhan dan pubertas dini. Hormon dan makanan tertentu yang mendorong pertumbuhan di masa kanak-kanak ikut meningkatkan risiko seseorang terhadap perkembangan kanker.
Di samping itu, peneliti percaya bahwa seseorang yang berbadan tinggi besar memliki lebih banyak sel dalam tubuhnya secara keseluruhan, begitu pula dengan ukuran dan volume organ yang lebih besar, sehingga lebih rentan terhadap mutasi sel penyebab kanker.
Lalu, apa yang bisa Anda lakukan?
Anda tidak dapat mengubah tinggi badan Anda, namun pelajaran yang bisa dipetik dari informasi ini adalah mengambil langkah yang tepat dalam membuat pilihan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko berbagai penyakit kronis. Jaga pola makan yang sehat dan seimbang, lebih rajinlah beraktivitas fisik atau berolahraga, tidak merokok, dan tidak minum alkohol.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar