Sistem ventilasi ruangan berperan penting dalam menciptakan lingkungan rumah yang sehat. Tanpa ventilasi yang memadai, sirkulasi udara di dalam rumah bisa terhambat. Akibatnya, risiko gangguan pernapasan dan penyakit infeksi bisa meningkat. Berikut ini beberapa efek buruk tinggal di rumah tanpa ventilasi yang memadai.
Efek buruk rumah tanpa ventilasi bagi kesehatan
Bukan hanya aspek estetika yang penting diperhatikan saat membangun rumah, pastikan juga tersedia jalur keluar-masuknya udara yang cukup.
Rumah atau ruangan tanpa ventilasi yang memadai justru merugikan kesehatan penghuninya karena ruangan menjadi pengap, mudah lembap, dan minim oksigen.
Selain itu, kurangnya ventilasi di rumah dapat menyebabkan penumpukan polutan.
Berikut berbagai efek buruk tinggal di rumah tanpa sistem ventilasi yang baik.
1. Penumpukan karbon dioksida
Sirkulasi udara yang tidak baik akibat buruknya sistem ventilasi dapat menyebabkan penumpukan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari proses pernapasan manusia.
Kadar karbon dioksida yang tinggi di ruangan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti sakit kepala, pusing, kelelahan, dan kesulitan bernapas.
Bahkan, studi dalam jurnal Environmental Health Perspectives menunjukkan bahwa paparan CO2 dan polusi udara di dalam ruangan kantor dikaitkan dengan risiko menurunnya fungsi kognitif pada pekerja.
2. Peningkatan polusi udara dalam ruangan
Polusi udara tidak hanya terdapat di luar ruangan, di dalam rumah pun ada banyak sumber yang bisa meningkatkan polusi udara.
Beberapa sumber polusi udara dalam ruangan antara lain bahan kimia dari produk pembersih rumah tangga, debu, asap rokok, peralatan memasak, atau alat elektronik.
Jika ventilasi kamar tidak baik, polutan tersebut akan terkumpul di dalam ruangan dan bisa meningkatkan risiko iritasi mata, hidung, atau tenggorokan.
Tak hanya itu, studi dalam jurnal Breathe menunjukkan bahwa ventilasi udara yang buruk dapat memengaruhi kualitas udara dalam ruangan dan meningkatkan risiko gangguan pernapasan pada anak-anak.
3. Meningkatkan penyebaran infeksi
Beberapa jenis virus yang berkaitan dengan gangguan pernapasan, termasuk COVID-19, flu, atau respiratory syncytial virus (RSV) umumnya lebih mudah menyebar di dalam ruangan.
Apabila ventilasi dalam ruangan tidak memadai, virus tersebut akan tetap bertahan di dalam ruangan dan terhirup oleh orang lain di ruangan tersebut.
Tak hanya itu, kamar yang lembap akibat sirkulasi udara yang buruk juga dapat mendukung pertumbuhan tungau dan jamur. Ini tentunya bisa meningkatkan risiko penyebaran infeksi.
4. Meningkatkan risiko alergi
Efek buruk kamar tanpa ventilasi yang baik selanjutnya adalah meningkatkan risiko alergi.
Tanpa sirkulasi udara yang lancar, partikel alergen seperti serbuk sari, debu, atau tungau mudah terperangkap dan menumpuk dalam ruangan.
Hal ini dapat memicu munculnya gejala alergi berkepanjangan, seperti bersin, hidung tersumbat, atau iritasi saluran pernapasan. Gejala bisa cukup berat bagi individu yang sensitif.
5. Heat exhaustion
Ventilasi yang buruk dapat menghalangi pelepasan panas dari dalam rumah sehingga suhu dalam ruangan menjadi terlalu panas dan terasa pengap.
Akibatnya, suhu tubuh dapat meningkat drastis, terutama saat cuaca sedang terik. Kondisi ini berisiko memicu heat exhaustion, yaitu keadaan ketika tubuh mengalami kelelahan akibat paparan panas berlebih.
Heat exhaustion dapat menyebabkan Anda mengalami gejala, seperti kelelahan, keringat berlebih, kram otot, pusing, pingsan, serta berisiko memicu heat stroke jika tidak ditangani dengan baik.
6. Gangguan kesehatan mental
Rumah tanpa ventilasi yang memadai ternyata tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi kesehatan mental.
Pasalnya, sirkulasi yang buruk dapat meningkatkan polusi udara dan menurunkan kualitas udara dalam ruangan.
Mengutip studi dalam jurnal BMC Geriatrics, paparan polusi udara dalam ruangan juga bisa meningkatkan risiko depresi dan gangguan tidur pada orang dewasa.
Selain itu, ruangan yang pengap dan panas dapat meningkatkan risiko stres dan menurunkan konsentrasi.
7. Memicu sick building syndrome (SBS)
Sick building syndrome (SBS), adalah kondisi ketika penghuni gedung atau bagunan mengalami serangkaian gejala, seperti sakit kepala, hidung berair, kulit gatal, atau bersin.
Gejala-gejala ini sering kali muncul tanpa penyebab medis yang jelas dan umumnya membaik ketika penghuni meninggalkan bagunanan tersebut,
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh akumulasi polutan dalam ruangan, seperti karbon dioksida, partikel debu, bahan kimia dari furnitur, dan cairan pembersih rumah tangga akibat sirkulasi udara yang kurang baik.
Cara mengurangi masalah kesehatan akibat ventilasi buruk
Rumah tanpa ventilasi yang baik memang bisa menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan.
Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi efek gangguan kesehatan karena sistem ventilasi ruangan yang buruk. Berikut caranya.
- Gunakan air purifier. Pertimbangkan membeli pembersih udara seperti air purifier untuk membantu mengurangi debu, kotoran, atau partikel berbahaya yang terdapat di dalam ruangan.
- Buka jendela dan pintu secara berkala. Jika memungkinkan, bukalah jendela atau pintu secara berkala, misalnya setiap pagi atau sore hari untuk memastikan pergantian udara.
- Menambah lubang ventilasi. Jika tidak ada jendela, Anda bisa menambahkan ventilasi di atas dinding atau pintu supaya aliran udara bisa keluar dan masuk dengan mudah.
- Letakkan tanaman hias. Beberapa jenis tanaman hias pembersih udara, seperti lidah mertua, dapat membantu menyerap karbon dioksida dan memproduksi oksigen sehingga bisa memperbaiki kualitas udara dalam ruangan.
Ventilasi yang baik sangat penting untuk memastikan sirkulasi udara yang optimal dan menekan penyebaran penyakit.
Dengan begitu, lingkungan rumah akan menjadi lebih sehat dan terhindar dari risiko penyakit.
- Rumah dengan ventilasi yang tidak memadai dapat berdampak negatif bagi kesehatan, seperti meningkatkan penumpukan karbon dioksida, polusi udara dalam ruangan, meningkatkan penyebaran penyakit dan alergi, hingga memicu gangguan mental.
- Untuk mengurangi efek negatif sirkulasi udara yang buruk, Anda bisa menggunakan air purifier, membuka jendela dan pintu secara berkala, menambah lubang ventilasi, dan menempatkan tanaman hias.
[embed-health-tool-bmi]