Apa faktor risiko respiratory syncytial virus?
Virus bisa lebih mudah menyebar terutama di masa penularan infeksi sedang tinggi, yaitu di musim hujan saat temperatur menurun.
Selain faktor cuaca atau musim, beberapa faktor lain bisa meningkatkan risiko seseorang terinfeksi respiratory syncytial virus dan mengalami gejala yang serius.
- Anak-anak yang memiliki penyakit jantung kronis atau kelainan jantung sejak lahir.
- Bayi berumur 6 bulan atau lebih muda.
- Anak-anak atau orang dewasa dengan kondisi sistem imun yang lemah akibat penyakit atau pengobatan tertentu.
- Orang dewasa dengan gangguan atau penyakit jantung.
- Anak-anak yang mengalami gangguan saraf dan otot seperti muscular dystrophy.
- Orang yang berusia di atas 65 tahun atau lebih.
Adakah komplikasi dari infeksi RSV?
Pada kasus yang parah, RSV bisa menyebabkan pasien mengalami infeksi pernapasan yang lebih serius.
Berikut adalah beberapa penyakit pernapasan yang menjadi komplikasi RSV.
1. Bronkiolitis
Menurut NHS, RSV merupakan infeksi virus penyebab utama bronkiolitis. Infeksi RSV menyerang ke saluran pernapasan bawah, tepatnya di percabangan bronkus yaitu bronkiolus.
Infeksi selanjutnya menyebabkan peradangan di bronkiolus sehingga meningkatkan produksi lendir di paru-paru.
Penumpukan lendir bisa menghalangi pernapasan sehingga menyebabkan sesak napas.
Pada anak-anak atau bayi, gejala bisa lebih serius karena memiliki saluran pernapasan yang berukuran lebih kecil.
2. Asma
Kasus infeksi RSV yang parah pada anak-anak bisa menyebabkan timbulnya asma di kemudian hari. Biasanya, asma terjadi setelah anak sembuh dari infeksi RSV.
3. Infeksi telinga tengah
Jika virus RSV masuk ke dalam telinga, tepatnya di belakang gendang telinga, virus ini bisa menginfeksi bagian telinga tengah. Komplikasi ini lebih sering dialami oleh bayi dan anak-anak
Di samping itu, anak-anak yang berusia 2 tahun atau lebih bisa terinfeksi virus RSV lebih dari sekali. Namun, gejalanya memang cenderung lebih ringan dibandingkan dengan infeksi awal.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan gejala yang parah bisa kembali dialami kelompok anak yang berisiko.
Bagaimana cara mengobati infeksi virus RSV?

Untuk kasus yang ringan, perawatan di rumah dapat membantu mempercepat pemulihan penyakit. Pada umumnya, infeksi virus RSV akan hilang dengan sendirinya setelah 1-2 minggu.
Selama beristirahat di rumah, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri dan demam. Perbanyak juga konsumsi cairan untuk mencegah dehidrasi.
Jika gejala batuk muncul, hindari memberikan obat batuk sirup pada anak. Obat batuk alami, seperti berkumur dengan air garam atau minum teh jahe dan kunyit, bisa menjadi pilihan.
Sementara itu, RSV yang menyebabkan gejala parah bisa diatasi dengan obat antiviral atau perawatan intensif di rumah sakit.
Dokter mungkin akan mempertimbangkan pemberian suntikan vaksin palivizumab untuk mencegah terjadinya komplikasi RSV pada anak-anak berusia 2 tahun atau lebih muda.
Suntikan ini bahkan berfungsi sebagai proteksi untuk mencegah infeksi RSV di awal atau berulangnya infeksi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar