Berdiri dalam waktu lama serta bermandikan terik matahari panas tak ayal sering membuat beberapa orang kepanasan dan akhirnya pingsan saat upacara.
Sebenarnya, apa penyebab pingsan saat upacara dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya yuk!
Penyebab pingsan saat upacara
Pingsan termasuk kondisi yang umum terjadi.
Menurut situs Cleveland Clinic, sekitar sepertiga populasi manusia di bumi pernah mengalami pingsan.
Pingsan atau syncope (sinkop) adalah hilangnya kesadaran sementara yang terjadi secara tiba-tiba dan sering menyebabkan orang yang mengalaminya terjatuh.
Meskipun terjadi secara tiba-tiba, sebelum itu Anda mungkin saja mengalami ciri-ciri pingsan seperti berikut:
- pusing,
- kulit dingin dan berkeringat,
- wajah terlihat pucat,
- badan lemas, dan
- mual.
Umumnya, sinkop bukanlah pertanda adanya masalah kesehatan yang serius
Alasan paling umum Anda mengalami pingsan adalah penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, yang mengurangi aliran darah dan oksigen ke otak.
Berikut ini beberapa penyebab pingsan saat upacara berdasarkan jenis sinkopnya.
1. Sinkop vasovagal
Ini adalah penyebab pingsan yang paling sering terjadi.
Kondisi ini diakibatkan oleh refleks peredaran darah yang tidak normal, yaitu ketika jantung memompa darah lebih lambat sehingga tekanan darah menurun.
Akibatnya, otak tidak menerima cukup oksigen dalam darah dan menyebabkan pingsan.
Biasanya hal ini terjadi di tempat yang panas dan ramai, saat stres, berdiri terlalu lama, kelelahan, hingga dehidrasi.
2. Sinkop jantung
Salah satu penyebab pingsan saat upacara ini dipicu oleh masalah pada jantung.
Jantung yang memompa darah terlalu lambat atau cepat dapat mengakibatkan otak tidak mendapatkan cukup oksigen.
Selain itu, pingsan yang diakibatkan oleh sinkop jantung ini biasanya tidak menunjukkan ciri-ciri awal pingsan, sehingga sulit untuk mengantisipasinya.
3. Sinkop sinus karotis
Sinkop jenis ini dapat terjadi ketika arteri karotis di leher menyempit. Arteri karotis adalah pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak.
Pingsan jenis ini dapat terjadi ketika seseorang mengenakan kerah yang terlalu ketat atau meregangkan leher terlalu sering.
Selain dapat menyebabkan pingsan saat olahraga, kerah yang terlalu ketat dapat menyulitkan Anda saat bernapas atau menggerakkan bagian leher.
4. Sinkop postural
Sinkop postural juga dapat mengakibatkan pingsan saat upacara.
Biasanya hal ini terjadi pada orang yang mengalami perdarahan, seperti darah menstruasi yang keluar lebih banyak daripada biasanya, perdarahan setelah melahirkan, atau perdarahan akibat luka.
Selain itu, kehilangan cairan akibat muntah, diare, dan demam dapat meningkatkan risiko pingsan saat upacara.
Cara mengatasi pingsan saat upacara
Selain mengetahui penyebab pingsan, Anda perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi pingsan ketika upacara bendera.
Berikut ini pertolongan pertama pada kondisi pingsan saat upacara.
- Cek kondisi pernapasannya.
- Longgarkan pakaiannya, terutama di bagian leher dan dada.
- Baringkan tubuh pasien di tempat aman.
- Coba bangunkan, misalnya dengan menepuk pipi atau menggunakan wewangian.
- Biarkan pasien beristirahat setelah bangun.
- Bawa ke penyedia layanan kesehatan terdekat bila kondisi memburuk.
Anda juga bisa mencegah risiko pingsan dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.
1. Sarapan dulu sebelum berangkat
Sarapan tidak hanya memberikan energi untuk memulai aktivitas, tapi juga bisa menyediakan cukup energi untuk seharian.
Makan pagi sebelum beraktivitas adalah bahan bakar yang membuat Anda dapat kembali memulai aktivitas sehari-hari.
Tidak mengherankan jika Anda pingsan saat upacara karena melewatkan waktu sarapan.
Orang dewasa yang secara teratur sarapan sehat lebih mungkin memiliki berat badan ideal dan konsentrasi yang baik selama beraktivitas.
Hal yang sama juga berlaku untuk anak-anak, terutama untuk membantu mereka fokus saat belajar dan mencegah pingsan saat upacara.
Lakukan beberapa tips membujuk anak sarapan seperti menyajikan menu yang menarik atau mengajak mereka ikut menyiapkan sarapan.
2. Cukupi kebutuhan cairan
Memenuhi kebutuhan cairan harian dapat membantu tubuh menghilangkan racun akibat konsumsi makanan atau minuman yang tidak sehat.
Meminum banyak air dan menghindari konsumsi minuman berkafein seperti teh, kopi, atau soda sebelum memulai aktivitas di luar ruangan bisa mencegah pingsan saat upacara.
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan panas, tidak hanya disebabkan oleh suhu tinggi dan kehilangan cairan, tapi juga kurangnya garam atau elektrolit dalam tubuh.
Jika diperlukan, berikan minuman elektrolit untuk membantu mengisi garam dalam tubuh yang hilang melalui keringat.
3. Hindari paparan sinar matahari
Jika memungkinkan, hindari terkena paparan matahari langsung untuk mencegah pingsan saat upacara.
Jika Anda tidak bisa menghindari paparan sinar matahari, usahakan Anda menggunakan topi saat upacara.
Pasalnya peningkatan suhu dan paparan sinar matahari dapat membuat Anda lebih mudah berkeringat, sehingga Anda jadi mudah kekurangan cairan bahkan dehidrasi.
Satu hal yang tak kalah penting, gunakan juga pakaian dalam yang longgar dan ringan serta terapkan aturan penggunaan sunscreen yang tepat.
Anda disarankan menggunakan tabir surya dengan minimal nilai SPF 30 untuk mencegah masalah kulit akibat sinar matahari.
4. Kontraksikan otot kaki
Sebagian orang mungkin merasakan pusing dan pandangan mata berkunang-kunang sebelum jatuh pingsan.
Selain itu, terkadang Anda bisa merasakan detak jantung makin cepat, berkeringat, dan merasa lemas.
Jika merasa akan pingsan, segera lakukan tindakan pencegahan dengan mempertahankan sirkulasi darah.
Jika harus berdiri dalam jangka waktu lama, sesekali lakukan beberapa jenis stretching, terutama pada kaki, untuk meningkatkan aliran darah kembali ke jantung dan otak.
Jika Anda sering mengalami sinkop, ada baiknya Anda konsultasi ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
[embed-health-tool-bmi]