Dari total 59 lembar uang yang digunakan sebagai bahan penelitian, ditemukan beberapa bakteri seperti:
- Staphylococcus
- Streptococcus
- Enterobacter
- Escherichia vulneris
Semua bakteri tersebut dikenal dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit, terutama infeksi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Uang koin
Meski uang koin sekarang ini mungkin lebih jarang Anda gunakan daripada uang kertas, bakteri pada recehan, menurut Shirley Lowe dari University of California, memiliki jumlah bakteri yang hampir sama banyak.
Shirley menyatakan, “Studi yang telah saya lakukan tak hanya menemukan jumlah bakteri yang sama, tetapi juga 18 persen dari koin yang digunakan dalam penelitian terdapat organisme yang termasuk patogen (mikro-organisme yang berpotensi menyebabkan penyakit).”
Di sisi lain, Shirley mengklaim bahwa sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir mengenai hal ini. Hal ini berdasarkan alasan karena belum ditemukan kasus penyakit menular akibat bakteri dari uang. Organisme yang ditemukan pada uang memang berpotensi menyebabkan penyakit. Akan tetapi, jumlah bakteri yang ditularkan dari uang kertas dan koin harus signifikan dan hal tersebut sangat jarang terjadi.
Kebersihan tangan tetap harus dijaga

Namun, meski bakteri pada uang kertas atau koin cukup jarang menyebabkan tertular penyakit, bukan berarti Anda melupakan pentingnya untuk menjaga kebersihan pribadi, terutama tangan. Jika berhalangan untuk mencuci tangan dengan air dan sabun, Anda dapat selalu sedia dan menggunakan hand sanitizer.
Selain itu, hindari memegang area sekitar wajah, terutama bagian sekitar mulut, hidung, dan mata sebelum Anda mencuci tangan atau memastikan tangan sudah bebas dari bakteri.
Tidak ada yang tahu dari mana dan siapa saja yang telah melakukan kontak dengan uang yang sering Anda gunakan setiap hari. Bahkan uang dipercaya termasuk benda yang lebih kotor dari toilet. Oleh karena itu, upayakan untuk selalu mencuci tangan ketika sempat atau ingat. Kebersihan pribadi hanya dapat dijaga dari diri Anda sendiri.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar