Menabung adalah kebiasaan positif yang perlu diajarkan sejak anak-anak. Tidak perlu pakai cara yang terlalu kaku untuk membiasakan anak punya tabungan. Anda bisa ajarkan si buah hati mulai “berinvestasi” kecil-kecilan dengan cara yang menarik melalui kegiatan sehari-hari. Bagaimana caranya?
Ketahui dulu apa pentingnya menabung dari kecil
Besar kemungkinan setiap orang akan dihadapkan oleh masalah keuangan di masa depannya. Sebagai orang tua, pastinya Anda ingin anak bisa menghadapi masalah keuangannya dengan baik nanti. Dengan menanamkan kebiasaan menyimpan uang sejak dini, anak Anda akan siap untuk mengelola keuangannya sendiri karena sudah terbiasa diajarkan sejak kecil.
Menurut Parents, anak kecil sudah bisa diajarkan untuk mulai punya tabungan di usia 3 tahun karena di usia ini anak sudah tahu dan mengerti apa itu uang.
Cara mengajarkan anak menabung sejak kecil
Cara mengajarkan anak menabung tidak harus selalu Anda berikan uang jajan secara langsung. Meski di sekolah dasar umumnya para guru sudah menyediakan fasilitas menabung harian, tapi tetap saja tidak ada salahnya mengajarkan anak menyimpan uang sedini mungkin.
Orangtua tetap punya tanggung jawab mengajarkan anak menabung. Pasalnya, ada berbagai kemungkinan bahwa anak mendapatkan uang sendiri di momen khusus seperti hari raya Lebaran atau Natal, saat jajan bersama anggota keluarga yang lebih dewasa, dari uang saku yang Anda berikan, atau uang hadiah atas kerja keras anak Anda (misalnya seperti sudah membantu merapikan mainan).
Bagaimana caranya? Simak tipsnya berikut ini.
1. Kenalkan dulu konsep menabung
Sebelum mengajarkan cara menabung, baiknya orangtua jelaskan dulu apa itu uang dan apa tujuan berhemat menyimpan uang. Pertama, Anda bisa jelaskan bahwa uang adalah alat tukar dan alat membayar.
Jelaskan pada si kecil bahwa apabila ia ingin membeli sesuatu, ia butuh lembaran kertas bernama uang untuk ditukar dengan barang yang ia mau. Jelaskan dengan cara sederhana seperti, “Kalau Adek mau es krim, Adek harus punya uang dan tukar uangnya sama es krim, ya.”
Nah ketika anak sudah mengerti konsep uang, barulah kenalkan konsep menabung. Katakan pada si kecil bahwa untuk bisa membeli apa yang ia mau, misalnya es krim, uang tersebut harus ditabung dulu sampai cukup.
Anda bisa jelaskan bahwa menabung membantu mewujudkan apa keinginan anak. Kuncinya adalah ia harus mengumpulkan dan menyimpan uang sedikit demi sedikit. Ketika uang sudah cukup terkumpul, barulah keinginannya bisa tercapai.
Katakan juga padanya bahwa ia bisa mendapatkan uang tabungan dari Anda, jangan meminta atau mengambil dari orang lain.
2. Latihan menabung sambil bermain
Anak-anak butuh praktik untuk bisa menyimpang uang. Maka itu, para orangtua bisa bermain tabung menabung bersama anak. Misalnya, Anda dan anak sedang bermain dengan peran penjual dan pembeli di pasar dengan uang palsu atau mainan. Ketika anak berperan sebagai pembeli, berikan kembalian uang pada anak.
Nah, katakan padanya kembalian uang dari membeli sesuatu itu harus ditabung. Lakukan 3 sampai 4 kali transaksi jual beli dengan kembalian yang harus anak tabung.
Setelah uang terkumpul, barulah Anda jelaskan bahwa uang tabungan dari hasil membeli bisa ia gunakan untuk keperluan yang lebih penting.
3. Pakai celengan
Anak kecil biasanya suka sesuatu yang menarik bentuknya. Anda bisa menggunakan celengan dengan bentuk lucu atau bisa dengan karakter mainan favorit kesukaannya untuk menabung uang koin. Gunakan celengan yang terbuat dari plastik tanpa harus ada bukaan kunci. Ini menghindari anak tergoda untuk mengambil tabungan sebelum uangnya terkumpul.
4. Ajak ke bank untuk menabung
Pepatah lama yang mengatakan bahwa “buah tidak akan jatuh dari pohonnya” bisa Anda jadikan cara agar anak mau menyimpan uang untuk kebutuhan yang lebih berarti.
Anda bisa menularkan kegiatan menabung dengan cara mengajak anak ikut ke bank saat Anda harus setor atau pun mengambil uang.
Umumnya mulai anak usia balita sudah mulai meniru apa yang orangtuanya lakukan. Ini bisa menjadi trik tersembunyi agar anak mau menyisihkan uangnya.
5. Jangan langsung berikan semua keinginan anak
Menabung harus dilakukan karena ada sebuah tujuan. Apabila Anda tipe orangtua yang memberikan segala keinginan anak tanpa ia harus bersusah payah atau bahkan menabung, baiknya perlahan mulai dikurangi. Buat anak harus bekerja keras, berusaha, atau bahkan menunggu beberapa saat sampai keinginannya terpenuhi.
Contoh, apabila anak ingin membeli sebuah mainan, baiknya tidak langsung diberikan begitu saja. Anda bisa memberikan anak sebuah tugas seperti mengumpulkan uang jajan dari uang sakunya, dengan usaha membantu Anda mencuci kendaran, atau membantu ibu belanja di pasar sembari diberi upah sesudahnya.
Nah, dengan cara mengumpulkan upah karena membantu orangtua, anak bisa sembari diajarkan berusaha sambil menabung untuk menggapai keinginannya.
6. Jangan lupa ajarkan beramal!
Menabung tujuannya bukan hanya untuk memuaskan diri anak untuk beli mainan atau beli makanan kesukaan si kecil. Anda bisa mengajari anak pelajaran berharga lewat menabung, contohnya dengan mengajarkannya beramal.
Jelaskan, bila perlu Anda contohkan, bahwa tabungan yang anak kumpulkan bisa menjadi cara ia menolong atau membantu orang yang sedang kesusahan.
Katakan pada anak bahwa beramal juga termasuk kegiatan yang wajib ia lakukan dan bisa dibiasakan sejak dini.
7. Janjikan hadiah
Terkadang uang tabungan anak tidak terlalu banyak, dan untuk membeli sesuatu yang ia inginkan dengan uang hasil tabungan membutuhkan waktu lama.
Untuk menghindari rasa bosan menyimpan uang dan mencegah anak putus asa, orangtua bisa memberikan hadiah bagi anak di setiap tahapan menabung.
Apabila tabungan anak sudah mencapai 25% dari total yang ia inginkan, Anda bisa memberikan anak hadiah agar ia tambah semangat mengumpulkan uang tabungan. Ini bisa dilakukan hingga tabungan anak terpenuhi.
[embed-health-tool-vaccination-tool]