Gelombang elektromagnetik, seperti sinar gamma, banyak digunakan untuk keperluan medis. Meski begitu, paparan radiasi secara berlebihan tentu juga dapat berdampak negatif bagi kesehatan tubuh manusia dalam jangka panjang.
Apa itu radiasi sinar gamma?
Radiasi adalah energi yang dilepaskan dalam bentuk gelombang maupun partikel. Berdasarkan muatan listrik yang dihasilkan setelah mengenai objek tertentu, radiasi terbagi atas radiasi ion dan radiasi non-ion.
Radiasi non-ion lebih sering ditemui di sekeliling Anda, misalnya gelombang radio, gelombang mikro (microwave), inframerah, cahaya tampak, radiasi komputer, dan sinar ultraviolet.
Sementara itu, radiasi ion terdiri dari sinar X dan sinar gamma yang umum dimanfaatkan untuk keperluan medis. Ada pula jenis radiasi lain, seperti sinar kosmik, beta, alfa, dan neutron.
Sinar gamma adalah paket gelombang energi elektromagnetik (foton) yang dihasilkan selama peluruhan nuklir oleh inti atom, sedangkan sinar X dihasilkan oleh elektron.
Bahaya radiasi umumnya ditemukan pada jenis radiasi ion, juga pada radiasi sinar gamma. Hal ini karena sifatnya yang bisa menembus dan memberikan substansi bermuatan listrik terhadap objek yang dipaparnya.
Kondisi ini biasanya akan memberikan dampak atau efek negatif, terutama bila objek tersebut adalah mahluk hidup seperti manusia.
Sumber radiasi sinar gamma
Radiasi sinar gamma dapat berasal dari berbagai sumber, baik radiasi kosmik, sumber radioaktif di bumi, dan buatan manusia. Berikut ini perbedaan dari setiap sumber radiasi tersebut.
1. Radiasi kosmik
Radiasi kosmik berasal dari partikel matahari dan bintang yang memasuki atmosfer bumi. Beberapa partikel berhasil mencapai tanah, sedangkan yang lain berinteraksi dengan atmosfer dan berubah menjadi berbagai jenis radiasi.
Tingkat radiasi meningkat saat Anda makin dekat ke sumbernya sehingga jumlah radiasi kosmik umumnya meningkat sesuai dengan ketinggian lokasi. Semakin tinggi lokasi, semakin tinggi dosis radiasi kosmiknya.
2. Bahan radioaktif di bumi dan tubuh manusia
Uranium dan thorium yang secara alami ditemukan di bumi disebut radionuklida primordial dan merupakan sumber radiasi terestrial. Sejumlah kecil uranium, thorium, dan produk peluruhannya dapat ditemukan di mana-mana.
Jejak bahan radioaktif juga bisa ditemukan di dalam tubuh, terutama kalium-40 yang terbentuk secara alami. Kalium-40 ditemukan dalam makanan, tanah, dan air yang Anda konsumsi.
Tubuh manusia mengandung sejumlah kecil radiasi. Ini karena tubuh memetabolisme materi non-radioaktif dan radioaktif dari kalium dan elemen lainnya dengan cara yang sama.
3. Radiasi buatan manusia
Sebagian kecil dari radiasi sinar gamma berasal dari aktivitas manusia. Sejumlah kecil unsur radioaktif tersebar di lingkungan uji coba senjata nuklir dan kecelakaan nuklir, seperti yang terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, Ukraina.
Reaktor nuklir memancarkan sejumlah kecil unsur radioaktif. Bahan radioaktif yang digunakan dalam industri dan bahkan pada beberapa produk konsumen juga merupakan sumber radiasi dalam jumlah kecil.
Berbagai manfaat sinar gamma untuk kesehatan
Dibandingkan sinar X, radiasi sinar gamma memiliki kekuatan lebih tinggi sehingga dapat membantu pengobatan kondisi tertentu. Berikut ini sejumlah manfaat sinar gamma dalam dunia medis.
1. Pengobatan kanker
Salah satu metode pengobatan kanker ialah terapi radiasi (radioterapi) yang menggunakan radiasi tingkat tinggi, salah satunya dengan sinar gamma.
Radiasi bekerja dengan merusak DNA pada sel kanker. Hal ini akan membunuh sel kanker, mencegah penyebarannya, sekaligus mengecilkan ukuran tumor ganas.
Terapi radiasi hanya dilakukan pada bagian tubuh yang terpengaruh sel kanker. Paparan pada bagian tubuh lain tentu bisa memicu kerusakan pada sel sehat.
2. Prosedur bedah otak dan saraf
Sinar gamma juga dimanfaatkan sebagai alternatif bedah otak dan saraf tanpa sayatan. Hal ini dikenal sebagai Gamma Knife, yakni bentuk lain dari stereotactic radiosurgery (SRS).
Gamma Knife melibatkan peralatan khusus yang memfokuskan sekitar 200 berkas radiasi untuk mematikan jaringan abnormal dan tumor pada otak.
Tak hanya tumor otak, prosedur medis ini juga digunakan untuk mengobati penyakit lain, seperti malformasi arteri vena (AVM) dan neuralgia trigeminal.