Manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan merupakan beberapa contoh makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membuat mereka dapat bertahan, berkembang, dan menjalankan fungsi kehidupan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan merupakan beberapa contoh makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membuat mereka dapat bertahan, berkembang, dan menjalankan fungsi kehidupan.
Terdapat 11 kemampuan yang dimiliki oleh semua makhluk hidup di dunia. Berikut adalah penjelasannya.
Untuk bertahan hidup, sudah pasti makhluk hidup perlu bernapas. Hanya saja, sistem pernapasan pada manusia, hewan, dan tumbuhan memang berbeda.
Manusia menggunakan paru-paru untuk bernapas. Oksigen yang Anda hirup akan masuk ke dalam hidung, tenggorokan, trakea, hingga akhirnya mencapai paru-paru.
Alat pernapasan hewan lebih beragam, mulai dari paru-paru, trakea, hingga insang. Sementara itu, tumbuhan bernapas dengan stomata, lentisel, dan rambut akar.
Manusia dan hewan dapat bergerak bebas hingga berpindah tempat. Sama halnya dengan manusia, beberapa hewan menggunakan kaki untuk bergerak.
Namun, ada juga hewan yang menggunakan alat gerak lain, misalnya sayap pada serangga, sirip pada ikan, serta perut pada ular dan siput.
Tumbuhan pun memiliki kemampuan yang sama. Sekilas, Anda mungkin mengira bahwa gerak tumbuhan terjadi karena mereka tertiup angin.
Padahal, makhluk hidup ini memang dapat bergerak sendiri. Hanya saja pergerakannya lebih terbatas dibandingkan manusia atau hewan.
Tumbuhan akan bergerak sesuai dengan arah datangnya matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.
Ciri-ciri makhluk hidup yang selanjutnya adalah membutuhkan makanan. Selain sebagai sumber energi, makanan juga dibutuhkan untuk pertumbuhan hingga menggantikan sel yang rusak.
Bedanya, tumbuhan dikategorikan sebagai contoh makhluk hidup autotrof karena dapat memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
Sementara itu, manusia dan hewan termasuk makhluk hidup heterotrof karena menggunakan bahan organik sebagai sumber makanannya.
Bukan hanya makanan, setiap makhluk hidup juga membutuhkan air sebagai zat pelarut dalam tubuhnya.
Makhluk hidup harus mengeluarkan zat sisa (ekskresi) supaya tidak terbentuk racun yang dapat mengganggu kinerja tubuh.
Karbon dioksida, keringat, urine, feses, dan uap air merupakan beberapa contoh zat sisa yang dikeluarkan oleh makhluk hidup.
Pada manusia dan beberapa jenis hewan, zat sisa dikeluarkan melalui organ-organ berikut.
Sementara itu, zat sisa pada tumbuhan akan dikeluarkan melalui stomata dan lentisel dalam bentuk tetesan air, oksigen, dan karbon dioksida.
Proses berkembang biak dapat dibagi menjadi generatif (kawin) dan vegetatif (tidak kawin).
Reproduksi secara generatif dilakukan dengan cara meleburkan dua gamet (sel kelamin) jantan dan betina, contohnya sel telur dan sperma pada manusia dan serbuk sari serta kepala putik pada tumbuhan.
Sementara itu, reproduksi vegetatif dilakukan tanpa adanya peleburan sel telur dan sperma. Setek, pertunasan, dan pembelahan diri merupakan bentuk reproduksi vegetatif
Melansir dari situs Open Oregon Educational Resource, makhluk hidup bersel tunggal seperti amoeba dan bakteri akan berkembang biak dengan cara menggandakan DNA-nya.
Setelah itu, sel tersebut akan membelah sehingga terbentuk sel baru.
Pertumbuhan dari bayi menjadi dewasa merupakan contoh lain dari ciri-ciri makhluk hidup.
Pada tumbuhan, proses pertumbuhan dapat Anda lihat ketika biji yang ditanam mulai mengeluarkan akar, batang, hingga menjadi tanaman yang besar.
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran suatu makhluk hidup yang tidak bisa dikembalikan ke kondisi semula.
Sementara itu, perkembangan merupakan proses perubahan pada tubuh suatu makhluk hidup untuk mencapai kematangan atau kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan terjadi karena adanya proses pembelahan dan pembesaran pada sel.
Selain ukuran, kedua proses tersebut juga meningkatkan fungsi dan struktur sel di dalam tubuh makhluk hidup.
Salah satu cara suatu organisme untuk bertahan hidup adalah beradaptasi dengan lingkungan.
Adaptasi dapat dilakukan melalui penyesuaian bentuk tubuh (morfologi), fungsi tubuh (fisiologi), dan tingkah laku.
Contoh adaptasi morfologi adalah kaktus yang memiliki batang tebal dan besar untuk menyimpan air.
Adaptasi fisiologi tampak dari kaki bebek yang berselaput untuk memudahkannya hidup di tempat berair.
Sementara itu, adaptasi tingkah laku dapat terlihat pada manusia yang memakai jaket pada musim hujan.
Reaksi terhadap sentuhan, perubahan suhu, bau, dan cahaya merupakan bukti bahwa makhluk hidup memiliki ciri-ciri berupa peka terhadap rangsangan.
Manusia dan hewan memiliki indra yang berfungsi mengenali rangsangan, contohnya mata yang menerima rangsangan cahaya dan hidung yang menerima rangsangan bau.
Sementara itu, contoh pada tumbuhan adalah putri malu yang menutup daunnya saat disentuh.
Homeostasis adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan kestabilan diri ketika lingkungan di sekitarnya mengalami perubahan.
Homeostasis mencakup pH (tingkat keasaman), suhu tubuh, kadar garam, kandungan air, dan kandungan beragam zat yang ada dalam tubuh.
Contoh homeostasis dapat dilihat ketika tubuh bergetar karena suhu dingin. Tubuh Anda melakukan ini untuk menghasilkan panas.
Dengan begitu, Anda bisa mempertahankan suhu tubuh dan bertahan dalam cuaca dingin.
Ciri-ciri makhluk hidup yang selanjutnya adalah bermetabolisme atau melangsungkan proses kimia di dalam tubuh.
Proses metabolisme menghasilkan zat yang dibutuhkan tubuh sekaligus zat sisa yang perlu dibuang, contohnya pada metabolisme makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Melalui proses kimia, makanan akan diproses oleh saluran pencernaan untuk menghasilkan energi dan zat lain yang dibutuhkan tubuh.
Sementara itu, zat sisa metabolisme makanan akan dibuang dalam bentuk feses, urine, dan keringat.
Sistem pengaturan atau regulasi adalah kemampuan makhluk hidup dalam menjalankan berbagai fungsi internal tubuh.
Regulasi dalam tubuh akan diatur oleh sistem hormon dan sistem saraf.
Sistem regulasi inilah yang nantinya membuat kinerja otot, sendi, dan tulang pada makhluk hidup bekerja secara seimbang.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar