Beberapa orang mengeluhkan nyeri perut ketika batuk terus-menerus. Batuk memang dapat menekan dada dan perut sehingga bisa menyebabkan nyeri di sekitarnya. Ini adalah hal yang normal. Namun, jika sakit perut saat batuk sering terjadi, mungkin ada kondisi medis tertentu yang menjadi penyebab utamanya.
Kenapa kalau batuk perut sakit?
Pada kondisi yang normal, rasa nyeri di perut bisa terasa ketika Anda batuk berkali-kali. Ini terjadi karena kontraksi otot dada dan perut yang tertekan saat batuk.
Anda tidak perlu khawatir jika nyeri yang dirasa ringan dan hilang setelah batuk Anda berhenti.
Namun, ketika Anda batuk sampai menimbulkan rasa sakit perut yang cukup berat, menetap, sering terjadi, bahkan disertai dengan gejala lain, Anda perlu mewaspadai kemungkinan penyebab berikut ini.
1. Radang usus buntu
Radang usus buntu atau disebut juga apendisitis terjadi ketika organ usus buntu tersumbat dan mengalami peradangan.
Penyakit ini biasanya ditandai dengan nyeri perut yang diawali pada perut bagian tengah atas dekat pusar dan berpindah ke bagian perut kanan bawah.
Mengutip NHS, sakit perut akibat usus buntu ini bisa bertambah buruk setelah batuk atau mengejan.
Selain sakit perut setelah batuk, radang usus buntu bisa menimbulkan mual, muntah, kehilangan nafsu makan, sembelit, atau diare.
2. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi yang terjadi ketika jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim (endometrium) tumbuh dan menumpuk di luar rahim.
Saat menstruasi, jaringan tersebut juga mengalami penebalan dan luruh. Namun, jaringan yang meluruh tidak dapat keluar karena terletak di luar rahim. Akibatnya, darah akan mengendap dan mengiritasi jaringan di sekitarnya.
Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri pada perut bagian bawah. Nah, batuk saat menstruasi bisa menyebabkan rasa sakit di perut yang menjalar hingga ke punggung.
3. Hernia inguinalis
Hernia atau dikenal juga dengan istilah turun berok juga bisa menjadi penyebab sakit perut setelah batuk. Salah satu jenis hernia yang sering terjadi adalah hernia inguinalis.
Kondisi ini terjadi ketika jaringan di dalam tubuh, biasanya sebagian dari usus menonjol pada bagian bawah perut dekat dengan lipatan paha.
Tonjolan ini seringkali menimbulkan rasa nyeri pada perut dan selangkangan, terutama ketika batuk, membungkuk, atau mengangkat benda yang berat.
4. Infeksi kandung kemih
Infeksi kandungan kemih (cystitis) bisa menyebabkan sakit perut ketika batuk.
Gejala infeksi kandung kemih biasanya berupa buang air kecil yang lebih sering, nyeri saat buang air kecil, serta kram di perut bagian bawah,
Pada kasus yang parah, cystitis dapat menimbulkan gejala nyeri hebat di sekitar perut, panggul, atau kandung kemih yang bisa bertambah buruk saat batuk atau beraktivitas.
4. Batu empedu
Orang dengan batu empedu biasanya merasakan sakit perut di sebelah kanan atas yang berlangsung selama beberapa jam.
Gejala ini baru muncul ketika ukuran batu cukup besar dan menyumbat saluran kantung empedu. Nah, batuk terus-menerus dapat menjadi penyebab rasa nyeri perut bertambah parah.
Selain nyeri perut, gejala batu empedu yang umumnya dialami adalah nyeri punggung, demam, hingga mual dan muntah.
6. Batu ginjal
Salah satu gejala umum batu ginjal adalah rasa nyeri yang bergerak dari bagian samping belakang ke bagian bawah perut dan selangkangan.
Sakit perut juga bisa bertambah parah jika terdapat tekanan berlebihan di perut seperti saat batuk atau beraktivitas.
Orang yang mengalami kondisi ini juga mengalami gejala lain seperti sensasi terbakar saat buang air kecil, kencing berdarah, hingga demam.
7. Divertikulitis
Divertikulitis merupakan gangguan pencernaan yang dapat menjadi penyebab sakit perut saat batuk.
Kondisi ini ditandai dengan peradangan pada kantong-kantong usus besar. Penyakit ini biasanya memiliki gejala berupa rasa sakit perut yang parah di bagian bawah kiri.
Selain itu, kondisi ini bisa diikuti gejala lain seperti mual, muntah, demam, kehilangan nafsu makan, dan perut yang terasa sakit saat ditekan.
8. Pankreatitis
Penyebab sakit perut saat batuk lainnya adalah pankreatitis, yaitu peradangan pada organ pankreas.
Pada kondisi kronis, peradangan pada pankreas ini dapat menyebabkan nyeri perut bagian atas yang dapat menyebar ke punggung.
Bahkan, pada beberapa orang, rasa nyeri ini bisa semakin parah usai makan atau beraktivitas.
9. Otot panggul yang lemah
Jika otot-otot panggul melemah, dorongan atau tekanan pada perut karena batuk atau mengejan dapat menyebabkan rasa sakit perut.
Mengutip Better Health, melemahnya otot panggul ini dapat disebabkan karena konstipasi kronis atau trauma akibat kecelakaan atau jatuh dari tempat tinggi.
Kondisi ini juga rentan terjadi pada ibu hamil. Jaringan ligamen yang menopang rahim berkontraksi lebih cepat saat batuk dan menimbulkan rasa nyeri di perut bagian bawah.
Kapan harus ke dokter?
Segera hubungi dokter jika nyeri perut saat batuk yang Anda alami tidak kunjung sembuh atau bertambah buruk, dan disertai dengan gejala lain seperti demam, mual, dan muntah.
Cara mengatasi sakit perut saat batuk
Penyebab batuk sampai menyebabkan perut sakit bisa dipengaruhi kontraksi otot atau kondisi medis tertentu.
Nah, cara mengatasinya memerlukan perawatan rumahan hingga pengobatan yang sesuai dengan penyebabnya.
Cara mengatasi sakit perut karena batuk pada ibu hamil maupun orang biasa tidak jauh berbeda. Berikut perawatannya.
1. Istirahat yang cukup
Hindari melakukan aktivitas fisik berat yang dapat meningkatkan tekanan perut selama beberapa waktu dan istirahatlah yang cukup.
Hal ini juga dianjurkan jika batuk yang Anda alami terjadi karena penyakit flu atau pilek. Cukup istirahat dapat membantu tubuh pulih lebih cepat.
2. Kompres hangat
Untuk membantu meredakan nyeri perut, Anda bisa kompres hangat area perut yang sakit. Caranya basahi handuk dengan air hangat atau gunakan botol kosong yang diisi oleh air hangat.
Kompres hangat dapat membantu merilekskan otot-otot perut yang tegang karena kontraksi berlebihan.
3. Minum obat batuk
Cara ampuh menghentikan batuk yang sampai menyebabkan sakit perut adalah langsung mengobati batuk yang Anda alami.
Anda bisa minum obat batuk yang tersedia di apotek atau meminum obat batuk yang diresepkan oleh dokter.
Namun, perlu diingat bahwa ibu hamil tidak bisa minum obat sembarangan. Jika membutuhkan obat batuk, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
[embed-health-tool-bmi]