Inflamasi atau peradangan berfungsi melindungi tubuh dari infeksi, tapi secara jangka panjang dapat mengarah pada penyakit kronis. Uniknya, sejumlah makanan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab inflamasi.
Beragam makanan penyebab inflamasi
Berikut berbagai contoh makanan yang dapat menyebabkan peradangan dan harus Anda batasi asupannya.
1. Makanan tinggi gula
Setelah Anda mencerna makanan, kadar gula darah akan meningkat. Pankreas lalu melepaskan insulin untuk membantu sel mengubah gula menjadi energi.
Namun, jika ada terlalu banyak gula, tubuh akan menyimpannya dalam bentuk sel lemak. Lama-kelamaan, sel lemak terus membesar dan bertambah banyak.
Penumpukan lemak memicu sistem imun untuk mengeluarkan reaksi peradangan.
Seiring waktu, peradangan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko diabetes, stroke, dan penyakit lainnya.
Inilah mengapa Anda harus membatasi konsumsi makanan manis seperti donat, cake, permen, dan sejenisnya.
Hindari pula minuman tinggi gula seperti kopi dengan krimer dan krim, bubble tea dengan boba, serta minuman bersoda.
2. Makanan mengandung lemak trans
Lemak trans diperoleh dengan menambahkan hidrogen ke dalam lemak tak jenuh hingga bentuknya menjadi padat.
Ada banyak efek negatif dari makanan mengandung lemak trans, salah satunya menjadi penyebab inflamasi dalam tubuh.
Lemak trans meningkatkan kolesterol jahat LDL dan menurunkan kolesterol baik.
Studi juga menunjukkan kaitan konsumsi lemak trans dengan meningkatnya jumlah protein C-reaktif (CRP). Tingginya CRP menandakan tubuh mengalami peradangan.
Guna menghindari dampak lemak trans, Anda harus mengurangi konsumsi gorengan, makanan instan, dan makanan siap saji.
Selain itu, lemak trans banyak terkandung dalam mentega putih, popcorn cepat saji, dan berbagai junk food.
3. Karbohidrat olahan (karbohidrat rafinasi)
Menurut penelitian dalam jurnal Diabetes, Metabolic Syndrome And Obesity, makanan mengandung karbohidrat olahan dapat menjadi penyebab inflamasi dalam tubuh.
Karbohidrat olahan bisa menyebabkan peradangan karena tidak lagi mengandung banyak serat.
Serat sangatlah penting untuk mengontrol gula darah, memberikan rasa kenyang, dan menjaga keseimbangan bakteri usus.
Sebaliknya, karbohidrat olahan justru mendukung pertumbuhan bakteri usus yang menyebabkan peradangan.
Akibatnya, Anda jadi lebih rentan terhadap obesitas dan penyakit radang usus.
Untuk mencegahnya, batasi konsumsi makanan tinggi karbohidrat olahan seperti pasta instan, sereal manis, dan makanan olahan mengandung gula tambahan.