Ketika mendengar kata senam, Anda mungkin langsung terbayang gerakan-gerakan rumit untuk menjaga kebugaran tubuh. Namun, pernahkah Anda mendengar gerakan senam otak?
Sesuai namanya, senam otak berfungsi untuk menjaga kesehatan otak serta meningkatkan fungsi kognitif Anda. Senam ini tidak dilakukan dengan mengerjakan soal hitungan yang rumit atau memecahkan masalah berat demi mempertajam daya ingat atau melatih daya pikir dan konsentrasi. Lalu, bagaimana caranya?
Mengenal senam otak dan manfaatnya
Senam otak adalah serangkaian gerakan yang menghubungkan antara otak, indera, dan tubuh. Serangkaian gerakan ini dapat menjaga kesehatan mental dan fungsi kognitif, sehingga bisa menunjang kehidupan sehari-hari Anda.
Perlu Anda ketahui, gerakan tubuh memang berpengaruh pada kesehatan otak. Dilansir dari MoundsPark Academy, aktivitas dan gerakan fisik bisa memasok sel-sel otak dengan oksigen, meningkatkan produksi sel-sel otak baru, serta membantu menciptakan sinapsis yang membantu proses penyampaian informasi ke otak.
Dari sekian banyak bentuk aktivitas, senam otak merupakan salah satu latihan untuk menjaga kesehatan otak yang bisa Anda lakukan. Dengan rutin melakukan senam ini, Anda bisa memperoleh banyak manfaat, seperti:
- Meningkatkan keterampilan akademis atau belajar, seperti membaca, menulis, mengeja, dan matematika.
- Meningkatkan konsentrasi, fokus, dan daya ingat.
- Mengontrol dan mengurangi stres.
- Meningkatkan kualitas tidur dan relaksasi.
- Mengasah refleks dan koordinasi gerak tubuh.
- Meningkatkan kemampuan komunikasi dan pengembangan bahasa.
- Meningkatkan kemampuan organisasi.
- Mengembangkan sikap positif.
- Meningkatkan kreativitas.
- Meningkatkan kemampuan olahraga.
Senam otak yang kaya manfaat ini pertama kali dikembangkan pada 1960-an oleh seorang ahli pembelajaran asal Amerika Serikat, Paul Dennison dan istrinya, Gail Dennison. Awalnya, senam otak dimaksudkan untuk membantu para siswa dan siswi supaya bisa belajar lebih efektif.
Namun, seiring berjalannya waktu, senam otak menjadi semakin populer. Saat ini, siapa pun bisa dan sangat dianjurkan melakukan senam ini, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia. Beberapa instruktur juga kerap menjadwalkan senam otak untuk siswa-siswi penyandang disabilitas di sekolah luar biasa.
Anda juga bisa melakukan senam otak kapan saja, baik pada pagi hari, malam hari sebelum tidur, maupun menjadi olahraga ringan sebelum bekerja di kantor. Akan tetapi, senam otak memang sebaiknya dilakukan secara rutin agar manfaatnya lebih cepat dirasakan.
Gerakan dasar senam otak
Pada panduan yang diterbitkan oleh pasangan suami istri Dennison, terdapat 26 gerakan senam otak. Namun, sebagai pemula, Anda bisa mencoba dulu gerakan dasarnya. Berikut adalah tiga gerakan dasar senam otak yang bisa Anda coba:
1. Cross crawl
Gerakan cross crawl bisa dilakukan sambil duduk atau berdiri. Namun, usahakan untuk mengambil posisi berdiri tegak. Kemudian, buka kedua kaki Anda hingga selebar bahu. Angkat lutut kanan Anda sampai bersentuhan dengan siku kiri. Miringkan sedikit kepala dan bahu kiri Anda ke arah kanan sambil melakukan gerakan ini. Kemudian, ganti dengan sisi lainnya.
Ulangi gerakan ini sampai kira-kira 30 detik. Dengan melakukan gerakan senam otak ini, Anda bisa melatih keseimbangan otak kanan dan kiri, melatih pernapasan, memperbaiki postur tubuh, serta meningkatkan kemampuan belajar Anda.
Anda bisa melakukan gerakan ini sendiri atau bersama dengan anak. Saat sendiri, Anda bisa melakukannya ketika menginginkan lebih banyak energi, selama melakukan aktivitas yang membutuhkan indera penglihatan (membaca, menulis), atau sebelum berolahraga.
2. Positive point
Gerakan positive point bisa Anda lakukan sambil duduk santai. Sebelum gerakan dimulai, Anda perlu menemukan positive point yang ada di area dahi Anda. Titik ini tepatnya berada di atas masing-masing alis, baik kanan dan kiri, di tengah antara alis dan garis rambut Anda. Anda mungkin akan merasakan adanya sedikit area yang menonjol pada titik tersebut.
Pada titik tersebut, letakkan tiga jari di setiap tangan dan tekan dengan lembut area itu. Tutup mata Anda dan tarik napas dalam-dalam sebanyak sepuluh kali. Namun, pada anak, gerakan ini bisa dilakukan dengan kondisi mata terbuka, terutama jika anak Anda ketakutan.
Selain melakukan gerakan ini sendiri, positive point juga bisa dilakukan dengan bantuan orang lain. Bila Anda ingin membantu seseorang melakukan gerakan ini, berdirilah di belakang orang tersebut dan tekan positive point-nya. Orang yang Anda bantu bisa sambil duduk dengan nyaman dan mintalah untuk menarik napas dalam-dalam sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
Gerakan positive point ini bisa membantu Anda meredakan stres. Oleh karena itu, cara ini bisa dilakukan saat Anda merasa stres berlebihan, bingung, kesal, sedih, atau marah. Pada anak, gerakan senam otak ini juga bisa dilakukan saat masa time out anak atau ketika anak merasa takut, khawatir, atau cemas, termasuk saat cemas karena akan menghadapi ujian di sekolah.
3. Hook up
Gerakan hook up bisa Anda lakukan sambil duduk tegak dengan nyaman. Caranya, silangkan pergelangan kaki Anda, dengan posisi pergelangan kaki kiri di depan pergelangan kaki kanan. Lalu, satukan kedua telapak tangan Anda dan jalin jari-jari Anda di depan dada secara menyilang. Kemudian, angkat tangan yang telah menyilang tersebut ke arah dagu.
Pertahankan posisi ini sambil menutup mata dan menarik napas dalam selama yang Anda mampu. Hembuskan napas lewat mulut perlahan-lahan. Gerakan senam otak ini bisa Anda lakukan selama satu menit atau kalau Anda sudah merasa lebih tenang.
Dengan mempraktekkan gerakan ini, sistem saraf pusat pada otak akan menjadi lebih rileks. Anda pun bisa berpikir dengan lebih jernih dan fokus. Oleh karena itu, gerakan senam otak ini bisa dilakukan jika Anda perlu mengambil suatu keputusan penting, sulit berkonsentrasi, dilanda kecemasan atau stres, atau sebelum mulai beraktivitas.
Penurunan Fungsi Otak pada Lansia dan 5 Cara Efektif Mencegahnya