Akibatnya, sentuhan sederhana yang seharusnya sesuatu yang wajar atau menenangkan malah disalahpahami otak sebagai sentuhan yang membahayakan dan timbul nyeri.
Gangguan saraf ini berbeda dengan dysesthesia, yaitu sekelompok sensasi tidak nyaman pada kulit yang dapat berwujud rasa panas, sensasi terbakar, kesemutan, geli, baal (mati rasa), hingga seperti ditusuk jarum saat menerima sentuhann. Sementara allodynia menyebabkan hanya rasa sakit atau nyeri luar biasa ketika kulit mengalami sentuhan.
Faktor-faktor risiko allodynia
Allodynia itu sendiri bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, namun lebih sebagai sindrom gejala yang umumnya menyertai suatu kondisi medis tertentu yang mendasarinya.
Faktor risiko terjadinya allodynia termasuk fibromyalgia, sakit kepala migrain, neuropati perifer (komplikasi diabetes atau kondisi lainnya), hingga neuralgia postherpetik (komplikasi herpes zoster).
Diagnosis dan pengobatan allodynia

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Jika Anda tiba-tiba merasa kulit lebih sensitif terhadap sentuhan dari biasanya, Anda bisa melakukan pemeriksaan pribadi terlebih dulu sebelum memastikannya ke dokter. Cobalah pelan-pelan mengupas kapas kering pada kulit Anda. Apakah terasa sakit? Selanjutnya, tempelkan kompres hangat atau dingin pada kulit Anda.
Kompres biasanya bersifat menyembuhkan, tapi jika Anda justru merasa kesakitan luar biasa, buatlah janji konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis formal.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar