Terantuk atau tergores benda yang tajam pasti membuat Anda meringis kesakitan. Namun, beberapa orang bisa saja kesakitan karena merasakan sentuhan biasa, yang normalnya tidak menimbulkan masalah. Kondisi ini Anda kenal dengan allodynia. Penasaran seperti apa kondisi ini? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Definisi allodynia
Apa itu allodynia?
Allodynia adalah sensasi rasa sakit tidak biasa pada kulit karena kontak sederhana yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Orang yang sehat akan merasakan sentuhan biasa ketika kulit menyentuh benda yang ada di sekitar atau ketika orang lain mengusapnya. Namun, pada orang dengan kondisi ini, sentuhan biasa tersebut bisa menimbulkan rasa nyeri, meski hanya sekilas.
Bahkan, kulit bisa saja terasa nyeri ketika tersentuh oleh hembusan angin atau bahan baju yang terpakai. Oleh karena itulah, orang dengan gangguan kesehatan ini sering kali menghindari sentuhan. Awalnya, bukan karena takut disentuh, tapi demi mencegah rasa sakit yang muncul dari sentuhan yang ia terima.
Padahal perlu Anda ketahui bahwa sentuhan merupakan kebutuhan dasar manusia. Itulah alasan sentuhan hangat seperti genggaman tangan, pelukan, bahkan tepukan penyemangat pada pundak dapat membuat Anda merasa bahagia.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Kondisi ini cukup jarang jarang menyerang. Namun, orang dengan masalah kesehatan tertentu mungkin memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ini kemudian hari ketimbang orang yang sehat.
Apa saja jenis allodynia?
Melansir situs American Migraine Foundation gangguan sentuhan pada kulit ini terbagi menjadi 3 jenis sebagai berikut.
- Static allodynia merupakan rasa sakit karena oleh sentuhan. Ini bisa termasuk pakaian yang menempel langsung pada kulit (terutama bagian pakaian yang lebih ketat, seperti ikat pinggang, tali bra, atau karet kaus kaki pada pergelangan kaki)
- Dynamic allodynia merupakan rasa sakit akibat pergerakan atau gesekan pada kulit. Ini bisa terjadi saat Anda mengeringkan badan dengan handuk, menggosok badan saat mandi, atau bahkan udara yang berhembus atau bergerak pada kulit Anda.
- Termal allodynia disebabkan oleh perubahan suhu ekstrem (sangat panas atau sangat ingin) sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan Anda. Jika tangan dan kaki Anda menjadi biru saat kedinginan, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter Anda. Ini mungkin merupakan gejala dari kondisi yang berbeda yang disebut Sindrom Raynaud.
Tanda-tanda & gejala allodynia
Gejala paling umum adalah nyeri akibat rangsangan sentuhan yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Anda mungkin merasakan sentuhan lembut yang menyakitkan.
Anda juga mungkin merasa sakit saat sedang menyikat gigi atau gerakan lain pada sepanjang kulit atau menyisir rambut. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin merasa suhu air hangat suam kuku atau air dingin terasa sakit pada kulit.
Bergantung pada penyebab allodynia yang Anda miliki, Anda mungkin juga mengalami gejala lain. Gangguan sentuhan kulit akibat fibromyalgia seringnya juga menyebabkan kegelisahan, depresi, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, dan kelelahan.
Jika akibat migrain, Anda mungkin akan mengalami sakit kepala yang menyakitkan, sangat sensitif terhadap cahaya dan suara, mual, dan perubahan penglihatan.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut, segera periksa ke dokter. Setiap orang sangat mungkin mengalami gejala yang berbeda-beda. Bahkan, ada pula yang merasakan gejala lain yang tidak tercantum pada ulasan tersebut.
Penyebab allodynia
Cubitan atau tamparan adalah sentuhan kulit yang menyebabkan sakit. Rasa sakit akibat cubitan atau tamparan berasal dari sinyal pada ujung saraf nosiseptor pada bawah kulit untuk memperingatkan otak atas bahaya.
Otak kemudian mewujudkan sinyal ini sebagai rasa sakit, yang membuat Anda terlonjak kaget, menangis, marah, hingga kulit yang memerah.
Akan tetapi, beda ketika Anda memiliki gangguan sentuhan pada kulit. Penyebab allodynia adalah adanya kerusakan atau gangguan fungsi pada susunan saraf pusat atau tepi, yang seharusnya membantu meneruskan sinyal sentuhan dari kulit ke otak.
Akibatnya, sentuhan sederhana yang seharusnya sesuatu yang wajar atau menenangkan malah disalahpahami otak sebagai sentuhan yang membahayakan dan timbul nyeri.
Gangguan saraf ini berbeda dengan dysesthesia, yaitu sekelompok sensasi tidak nyaman pada kulit yang dapat berwujud rasa panas, sensasi terbakar, kesemutan, geli, baal (mati rasa), hingga seperti ditusuk jarum saat menerima sentuhann. Sementara allodynia menyebabkan hanya rasa sakit atau nyeri luar biasa ketika kulit mengalami sentuhan.
Faktor-faktor risiko allodynia
Allodynia itu sendiri bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, namun lebih sebagai sindrom gejala yang umumnya menyertai suatu kondisi medis tertentu yang mendasarinya.
Faktor risiko terjadinya allodynia termasuk fibromyalgia, sakit kepala migrain, neuropati perifer (komplikasi diabetes atau kondisi lainnya), hingga neuralgia postherpetik (komplikasi herpes zoster).
Diagnosis dan pengobatan allodynia
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Jika Anda tiba-tiba merasa kulit lebih sensitif terhadap sentuhan dari biasanya, Anda bisa melakukan pemeriksaan pribadi terlebih dulu sebelum memastikannya ke dokter. Cobalah pelan-pelan mengupas kapas kering pada kulit Anda. Apakah terasa sakit? Selanjutnya, tempelkan kompres hangat atau dingin pada kulit Anda.
Kompres biasanya bersifat menyembuhkan, tapi jika Anda justru merasa kesakitan luar biasa, buatlah janji konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis formal.
Dokter dapat melakukan berbagai tes untuk menilai sensitivitas saraf Anda. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan gejala lain yang mungkin Anda miliki.
Hal ini dapat membantu dokter Anda untuk memulai mengidentifikasi penyebab allodynia yang Anda miliki. Beri tahu dokter Anda perubahan apa saja yang Anda rasakan pada kulit Anda.
Apa saja cara mengobati allodynia?
Dokter Anda mungkin meresepkan obat-obatan seperti lidokain (Xylocaine) atau pregabalin (Lyrica) untuk membantu meringankan rasa sakit. Selain itu, ada obat-obatan lain yang mungkin juga perlu Anda minum, yakni obat NSAID, seperti naproxen (Alleve).
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan dengan stimulasi listrik, hipnoterapi, atau pendekatan pelengkap lainnya.
Penting juga bagi dokter Anda untuk mengatasi kondisi mendasar yang menyebabkan allodynia. Sebagai contoh, jika kondisi berkaitan dengan fibromyalgia itu artinya Anda juga perlu menjalani pengobatan fibromyalgia.
Pengobatan allodynia di rumah
Tidak ada perawatan khusus untuk pengobatan rumahan untuk mengobati masalah saraf ini. Namun, Anda tetap perlu mengubah gaya hidup jadi lebih sehat untuk membantu meringankan gejala yang timbul.
Contohnya, jika Anda mengalami gejala kelelahan pada tubuh, baiknya memperbanyak waktu untuk istirahat. Kemudian, jika mengalami migrain, bisa dengan mencari tempat yang tidak berisik dan tidak terlalu terang pencahayaannya. Mencoba akupuntur atau memijat kepala juga bisa meringankan kaparahan gejalanya.
[embed-health-tool-bmi]