Terapi wicara dan bahasa
Beberapa penderita Parkinson kerap mengalami kesulitan menelan dan masalah dengan bicara atau komunikasi, seperti sulit menuangkan pikiran ke dalam kata-kata atau memahami apa yang dikatakan orang lain. Pada kondisi ini, terapi wicara dan bahasa sangat dibutuhkan oleh penderita Parkinson untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Dilansir dari Parkinson’s UK, pada tahap awal Parkinson, terapis wicara dan bahasa akan fokus mempertahankan sebanyak mungkin kemampuan komunikasi Anda. Terapis akan mengembangkan strategi untuk membantu Anda mempertahankan volume dan kecepatan bicara, pernapasan, ekspresi wajah, dan artikulasi (mengucapkan kata-kata dengan jelas).
Jika komunikasi menjadi semakin sulit, terapis wicara dan bahasa Anda akan memberi saran untuk mengatasinya, seperti merekomendasikan alat khusus yang mendukung komunikasi lisan atau menawarkan cara berbeda untuk berkomunikasi dalam situasi tertentu. Sebagai contoh, menggunakan selembar kertas dan pensil atau buku dengan kata kunci dan gambar yang dapat Anda tunjuk untuk berkomunikasi.
Selain itu, lewat terapi untuk Parkinson ini pula, terapis akan membantu Anda mengatasi masalah makan dan minum, termasuk kesulitan menelan. Sebagai contoh, memberi saran penggunaan peralatan kecil khusus untuk membantu Anda menjalankan aktivitas tersebut.
Pengaturan pola makan

Selain terapi-terapi khusus di atas, perubahan pola makan pun dapat membantu mengatasi masalah gejala Parkinson yang Anda alami. Dilansir dari NHS, beberapa perubahan pola makan yang biasanya perlu dilakukan, yaitu:
- Meningkatkan jumlah serat dalam asupan harian Anda dan memperbanyak minum air putih untuk mengurangi gejala konstipasi atau sembelit yang sering terjadi.
- Meningkatkan kadar garam di makanan Anda, makan dalam porsi kecil tetapi sering, terutama bila Anda memiliki masalah dengan tekanan darah rendah, termasuk pusing saat Anda berdiri dengan cepat (hipotensi ortostatik).
- Mengubah pola makan untuk menghindari penurunan berat badan.
Selain itu, mengurangi asupan lemak jahat dan menggantinya dengan asam lemak omega-3 juga mungkin bermanfaat bagi penderita penyakit Parkinson. Untuk informasi lebih lengkap, Anda dapat menemui ahli gizi atau profesional perawatan kesehatan yang terlatih untuk memberikan saran asupan dan nutrisi yang sesuai dengan kondisi Anda.
Terapi musik
Selain terapi utama dan perubahan pola makan di atas, ada terapi alternatif lain yang mungkin dapat membantu mengatasi penyakit Parkinson yang Anda derita. Salah satunya adalah terapi musik.
Terapi musik untuk penyakit Parkinson dapat memperbaiki gejala yang terkait dengan gerakan, ucapan, masalah kognitif, dan kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan. Melalui program tari, paduan suara, dan drum, terapi musik dapat membantu penderita Parkinson mempertahankan fungsi, mengekspresikan kreativitas, serta memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Terapi ini umumnya akan dipimpin oleh seorang terapis musik. Biasanya, terapi ini dilakukan secara berkelompok dan dimulai dengan pemanasan suara sebelum bernyanyi. Kemudian, para pasien akan diminta untuk menyanyikan lagu sambil membaca liriknya di layar besar atau di kertas yang sudah dibagikan. Adapun lagu yang dinyanyikan biasanya sudah dikenal untuk memotivasi peserta.
Saat terapi musik, para pasien Parkinson juga akan berlatih menggunakan ritme dan melodi untuk melatih pergerakan. Ritme yang diperdengarkan akan membantu pasien dalam melatih koordinasi gerak tubuh. Serupa dengan senam atau berdansa, pasien pun akan diminta menggerakkan tubuh sesuai dengan ketukan dari lagu yang dimainkan.
Selain terapi musik, beberapa pengobatan alternatif untuk Parkinson lainnya pun bisa saja Anda lakukan, seperti meditasi atau yoga. Namun, pastikan bentuk pengobatan ini tepat, aman, dan sesuai dengan kondisi Anda. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal tersebut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar