Bagaimana jika mengalami efek samping dari obat TBC?
Jika Anda mulai merasakan efek samping OAT seperti yang telah disebutkan di atas, ada baiknya konsultasikan dengan dokter.
Biasanya, dokter akan mengubah dosis atau mengganti obat antituberkulosis (OAT) yang paling sesuai dengan kondisi Anda.
Dokter biasanya akan menghentikan obat sementara jika ditemukan tanda dan gejala klinis seperti hepatitis imbas obat.
Namun terkadang, penyakit ini bisa terjadi tanpa menunjukkan gejala, dalam hal ini dokter menggunakan patokan hasil pemeriksaan laboratoium.
Jangan langsung menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Melakukan hal itu justru membuat Anda berisiko mengalami TB resistan obat (TB-MDR).
Kondisi tersebut membuat bakteri kebal terhadap obat TBC sehingga gejala yang muncul makin parah. TB MDR juga lebih sulit untuk diobati.
Hal penting yang perlu diketahui sebelum memulai pengobatan
Untuk menghindari efek samping lebih lanjut dari obat antituberkulosis (OAT), ada baiknya Anda menjalani tes fungsi hati dan ginjal terlebih dahulu sebelum memulai pengobatan.
Menurut situs TB Alert, hal ini penting karena ada kemungkinan terdapat obat-obatan TBC yang tidak dapat berinteraksi dengan obat penyakit ginjal dan hati.
Oleh karena itu, dokter dapat meresepkan kombinasi obat-obatan lainnya dan mencegah terjadinya efek samping.
Selain itu, penderita HIV yang terjangkit bakteri M. tuberculosis lebih rentan mengalami efek samping obat tuberkulosis yang jauh lebih serius.
Maka dari itu, penderita HIV yang mengonsumsi obat-obatan antiretroviral bersamaan dengan obat tuberkulosis harus dipantau secara lebih lanjut oleh dokter untuk mencegah efek samping yang fatal.
Mereka juga mungkin membutuhkan penyesuai dosis, tergantung dengan kondisi tubuh mereka.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar