Benjolan di payudara kerap dikaitkan dengan penyakit kanker. Pada beberapa kasus, kondisi tersebut sebenarnya dapat disebabkan oleh papiloma intraduktal (intraductal papilloma) atau polip payudara.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Benjolan di payudara kerap dikaitkan dengan penyakit kanker. Pada beberapa kasus, kondisi tersebut sebenarnya dapat disebabkan oleh papiloma intraduktal (intraductal papilloma) atau polip payudara.
Papiloma intraduktal adalah tumor jinak yang tumbuh pada bagian dalam saluran payudara. Tumor ini terdiri dari jaringan kelenjar, jaringan fibrosa, dan pembuluh darah fibrovaskular.
Umumnya, kondisi yang juga dikenal dengan sebutan polip payudara ini muncul pada puting. Namun, kemunculannya juga dapat ditemui di area lain pada payudara.
Tak seperti kanker payudara, papiloma intraduktal tidak berbahaya. Jenis tumor ini tidak tumbuh, menyebar, maupun merusak fungsi jaringan atau organ di sekitarnya.
Dilansir dari laman Breast Cancer Now, polip payudara paling sering terjadi pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Intraductal papilloma juga bisa terjadi pada pria meski sangat jarang.
Gejala papiloma intraduktal yang paling umum yaitu munculnya benjolan pada payudara. Namun, beberapa gejala khas mungkin juga muncul, tergantung jenis polip payudara yang Anda miliki.
Berikut gejala papiloma intraduktal berdasarkan jenisnya.
Gejala khas polip payudara ini yaitu munculnya satu benjolan kecil di dekat puting atau tepat pada bagian samping puting. Saat tumor merusak saluran payudara, cairan bening atau darah akan keluar dari puting.
Benjolan yang muncul biasanya lebih dari satu dan tidak mengakibatkan keluarnya cairan atau darah. Jenis tumor ini ada di dalam payudara sehingga tidak mudah terasa ketika diraba.
Meski tidak berbahaya, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika menemukan benjolan pada payudara. Dengan begitu, penyebab munculnya benjolan bisa diketahui secara pasti.
Tumor seperti papiloma intraduktal muncul secara alami pada saluran payudara. Berkembangnya tumor ini dipengaruhi oleh pertambahan usia dan perubahan pada payudara.
Selain itu, wanita juga lebih berisiko terkena polip payudara dibandingkan pria. Umumnya, kondisi ini menyerang wanita berusia 33 hingga 55 tahun.
Polip payudara biasa ditemukan secara kebetulan saat skrining payudara rutin atau setelah menjalani operasi payudara. Namun, beberapa orang menyadarinya lewat kemunculan gejala.
Dalam proses diagnosis papiloma intraduktal, dokter umumnya akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes kesehatan berikut.
Pemindaian pada wanita berusia kurang dari 40 tahun biasanya dilakukan dengan USG payudara. Payudara perempuan dalam kelompok usia ini mempunyai jaringan yang lebih padat sehingga hasil mamogram kurang jelas.
Apabila hasil biopsi inti tidak cukup untuk membuat diagnosis, dokter akan merekomendasikan biopsi vakum. Prosedur ini memakan waktu sedikit lebih lama dari biopsi inti.
Cara mengobati papiloma intraduktal dapat dilakukan lewat tindakan medis dan perawatan rumahan. Berikut beberapa cara yang bisa Anda coba.
Pengobatan polip payudara biasanya melibatkan pembedahan untuk mengangkat jaringan tumor. Dokter mungkin merekomendasikan biopsi eksisi dengan bius lokal atau bius umum.
Jaringan payudara yang diangkat akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut. Tindakan ini bertujuan untuk memastikan adanya kanker atau tidak.
Biasanya, dokter akan menggunakan jahitan yang menyatu dengan kulit. Namun, apabila jahitan yang diberikan tidak bisa menyatu dengan kulit, pelepasan benang jahit akan dilakukan beberapa hari setelah operasi.
Biopsi eksisi ini dilakukan dengan mengisap jaringan payudara menggunakan vakum. Awalnya, dokter akan menyuntikkan obat bius lokal dan membuat sayatan pada kulit.
Lalu, sebuah probe berongga yang terhubung ke perangkat vakum ditempatkan pada sayatan. Dengan mamogram atau USG sebagai panduan, jaringan payudara diisap memakai vakum.
Jaringan yang sudah diisap kemudian dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari tahu penyebab benjolan.
Perawatan rumahan dilakukan dengan menjaga kebersihan luka bekas operasi. Cara merawat bekas luka tersebut harus sesuai dengan rekomendasi atau perintah dokter.
Selain itu, Anda juga harus menjalani diet yang disarankan dokter. Konsumsi alkohol juga harus dihindari selama masa penyembuhan agar luka cepat pulih.
Dalam beberapa kasus, pengobatan polip payudara dapat menyebabkan komplikasi. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami kondisi seperti:
Untuk mengatasi kondisi tersebut, dokter biasanya akan melakukan operasi pengangkatan lanjutan. Tindakan ini dilakukan saat puting terus mengeluarkan cairan.
Polip payudara merupakan kondisi yang tidak dapat dicegah. Kondisi ini dapat muncul secara alami begitu saja.
Namun, dalam kasus tertentu, tes skrining kanker payudara perlu dilakukan. Langkah ini berguna untuk mencari tahu apakah tumor pada payudara disebabkan kanker atau bukan.
Dengan begitu, penanganan dapat diberikan sesuai penyebabnya. Risiko munculnya komplikasi pun dapat berkurang.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar