backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 10/11/2022

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Apa itu demam berdarah dengue (DBD)?

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular akibat virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue.

Penyakit ini disebut juga dengan dengue hemorrhagic fever (DHF).

Demam berdarah dulu sempat disebut penyakit “break-bone“. Hal ini lantaran gejalanya yang kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot yang membuat tulang terasa retak.

Demam berdarah yang bersifat ringan akan menyebabkan demam dan gejala-gejala lain yang menyerupai flu.

Namun, penyakit infeksi ini dapat berkembang menjadi penyakit dengan tingkat keparahan yang lebih serius.

Seberapa umum kondisi ini?

Jutaan kasus infeksi demam berdarah terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa pun tanpa mengenal status, jenis kelamin, dan usia.

Demam berdarah paling sering menyerang selama dan setelah musim hujan, di area-area tropis dan subtropis, seperti:

  • Afrika,
  • Asia Tenggara dan Tiongkok,
  • India,
  • Timur Tengah,
  • Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, serta
  • Australia, Pasifik Selatan dan Pasifik Tengah.

Melansir WHO, kasus demam berdarah di seluruh dunia meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir.

Diperkirakan ada sekitar 50 – 100 juta kasus setiap tahunnya, dan sekitar setengah dari populasi manusia di dunia berisiko terkena penyakit ini.

Tanda dan gejala DBD

Tanda dan gejala demam berdarah mungkin akan bervariasi pada setiap pasien, tergantung pada tingkat keparahan serta fase DBD yang dilewati.

Menurut Mayo Clinic, gejala-gejala akan muncul dalam waktu 4 – 10 hari setelah Anda digigit nyamuk Aedes pertama kali.

Berikut tanda dan gejala umum dari demam berdarah.

  • Demam hingga 40 derajat Celsius
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, tulang, dan sendi
  • Mual dan muntah
  • Sakit di belakang mata
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Ruam kulit

Gejala-gejala di atas biasanya akan membaik dalam waktu satu minggu. Namun, ada pula kemungkinan gejala berkembang menjadi semakin parah dan berisiko mengancam nyawa.

Demam berdarah biasanya terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang mengalami infeksi dengue kedua kalinya. Jenis penyakit ini sering kali berakibat fatal, terutama pada anak-anak dan dewasa muda.

Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila memiliki kekhawatiran gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Setelah nyamuk menggigit, virus yang dibawanya kemudian akan masuk dan mengalir dalam darah Anda.

Virus dengue akan lebih dulu berada pada tahap inkubasi sampai pada akhirnya memunculkan gejala dalam 3 tahapan.

Fase demam berdarah sering juga disebut “Siklus Pelana Kuda”. Berikut fase-fase DBD yang perlu Anda ketahui.

  • Fase demam: muncul demam tinggi yang berlangsung selama 2-7, dibarengi dengan gejala lain seperti nyeri otot dan sakit kepala.
  • Fase kritis: setelah 1 minggu, demam akan turun. Namun, pasien DBD justru berisiko mengalami perdarahan parah di fase ini. Kondisi ini biasanya memerlukan perawatan intensif.
  • Fase penyembuhan: seusai fase kritis, pasien akan mengalami demam kembali. Namun, fase ini merupakan masa pemulihan DBD di mana trombosit perlahan kembali naik.

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala-gejala tambahan setelah demam turun. Ini artinya, kemungkinan Anda mulai memasuki fase kritis.

Berikut gejala-gejala fase kritis DBD yang perlu Anda waspadai.

  • Sakit perut parah
  • Muntah terus menerus
  • Perdarahan di gusi
  • Mimisan
  • Darah di urine dan feses
  • Memar yang muncul tanpa sebab
  • Kesulitan bernapas
  • Tubuh terasa sangat lelah

Tubuh masing-masing pasien mungkin akan mengalami gejala yang berbeda-beda.

Untuk mendapatkan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, jangan ragu memeriksakan diri ke dokter atau layanan kesehatan terdekat.

Penyebab DBD

Penyebab demam berdarah dengue yaitu virus dengue yang disebarkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Biasanya pergelangan kaki dan leher menjadi bagian tubuh yang umum digigit nyamuk.

Terdapat 4 virus dengue, yaitu virus DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4.

Setelah nyamuk pembawa virus menggigit, virus akan masuk dan mengalir dalam darah manusia kemudian menginfeksi sel-sel kulit terdekat yang disebut keratinosit.

Virus dengue juga menginfeksi dan berkembang biak di dalam sel Langerhans, sel kekebalan khusus yang ada di lapisan kulit. Sel Langerhans normalnya bekerja membatasi penyebaran infeksi secara terus-menerus.

Namun, sel yang sudah terinfeksi virus itu selanjutnya pergi ke kelenjar getah bening dan menginfeksi lebih banyak sel sehat. Penyebaran virus dengue menghasilkan viremia, yang merupakan tingkat tinggi dari virus dalam aliran darah.

Untuk mengatasi hal ini, sistem imun akan menghasilkan antibodi khusus yang menetralkan partikel virus dengue, sementara sistem kekebalan cadangan diaktifkan untuk membantu antibodi dan sel darah putih melawan virus.

Respons imun juga mencakup sel-T sitotoksik (limfosit), yang mengenali dan membunuh sel yang terinfeksi.

Proses inilah yang kemudian memunculkan berbagai gejala demam berdarah seperti yang sudah dijelaskan atas.

Seekor nyamuk yang membawa virus dengue dapat terus menginfeksi orang lain selama ia masih hidup. Ada kemungkinan seluruh anggota keluarga bisa terinfeksi virus dengue dari nyamuk yang sama dalam waktu 2-3 hari.

Begitu Anda pulih, imunitas Anda akan terbentuk namun hanya untuk strain tertentu. Ada 4 jenis virus demam berdarah, yang berarti Anda mungkin saja bisa terinfeksi lagi tapi oleh jenis yang berbeda dari sebelumnya.

Faktor-faktor risiko demam berdarah dengue

Ada banyak faktor risiko untuk terkena penyakit demam berdarah atau DBD di bawah ini.

  • Tinggal atau bepergian ke daerah dengan iklim tropis.
  • Berada di daerah tropis dan subtropis meningkatkan risiko kena demam berdarah. Daerah yang berisiko tinggi yaitu Asia Tenggara, bagian barat Kepulauan Pasifik, Amerika Latin, dan Karibia.
  • Punya riwayat terkena demam berdarah.
  • Jika sebelumnya pernah sakit demam berdarah, Anda berpeluang tinggi mengalami gejala yang lebih serius jika terinfeksi lagi.

Komplikasi DBD

Jika tidak tertangani dengan baik, komplikasi demam berdarah yang fatal bisa terjadi.

Salah satunya ialah sindrom syok dengue atau dengue shock syndrome (DSS).

DSS tidak hanya menimbulkan gejala demam berdarah biasa, namun disertai juga dengan gejala-gejala syok di bawah ini.

  • Hipotensi (tekanan darah turun)
  • Kesulitan bernapas
  • Denyut nadi melemah
  • Berkeringat dingin
  • Pupil mata melebar

Kondisi ini tidak bisa sembuh hanya dengan dibiarkan. Pasalnya, DSS bisa menyebabkan kegagalan fungsi organ, sehingga mungkin bisa berujung pada kematian.

Diagnosis DBD

Diagnosis demam berdarah mungkin sulit dilakukan, karena tanda-tanda dan gejalanya sulit dibedakan dengan penyakit lain seperti malaria, leptospirosis, dan tifus.

eberapa tes laboratorium dapat mendeteksi bukti virus dengue, tapi hasil tes biasanya keluar agak lama untuk segera memberi keputusan pengobatan.

Dokter nantinya juga akan memeriksa beberapa gejala yang Anda rasakan. Terlebih apabila Anda mengalami gejala setelah bepergian ke daerah di mana kasus DBD virus dengue banyak terjadi.

Pasien juga harus memberikan rincian perjalanan Anda kepada dokter. Misalnya, habis bepergian dari daerah mana, berapa lama di sana, dan hal lainnya menyangkut tanda demam berdarah.

Jika dua minggu atau lebih sejak Anda diketahui digigit nyamuk, kecil kemungkinan diagnosis Anda terkena virus dengue.

Untuk diagnosis pasti, tes darah juga diperlukan. Ini akan memeriksa virus yang sebenarnya atau antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh Anda sebagai respons terhadap infeksi.

Bagaimana cara mengobati demam berdarah?

Tidak ada penanganan spesifik untuk DBD, kebanyakan pasien biasanya akan pulih dalam 2 minggu. Namun, penting untuk menangani gejala dengan tepat demi menghindari komplikasi.

Dokter biasanya merekomendasikan pilihan pengobatan untuk DBD di bawah ini.

1. Obat penurun demam

Paracetamol merupakan obat pereda nyeri yang dapat meringankan rasa sakit dan menurunkan demam.

Hindari penghilang rasa sakit yang dapat meningkatkan komplikasi perdarahan, seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen sodium.

Untuk kasus yang lebih serius, demam berdarah dapat menyebabkan shock atau hemorrhagic fever yang memerlukan perhatian medis lebih.

2. Istirahat yang banyak di tempat tidur

Orang yang sedang mengalami demam berdarah disarankan untuk beristirahat.

Dengan istirahat, pasien akan lebih cepat untuk pulih. Istirahat dapat membantu pemulihan jaringan tubuh yang rusak saat terkena kondisi ini.

Dokter akan memberikan pasien beberapa obat agar cepat mengantuk sehingga bisa beristirahat sepenuhnya.

3. Minum banyak cairan

Perawatan di rumah sakit dengan menggunakan infus akan membantu kebutuhan cairan pasien DBD terpenuhi.

Meski begitu, Tidak selamanya seorang pasien DBD harus menjalani opname di rumah sakit.

Dokter akan menyarankan pasien diopname atau dirawat jalan di rumah untuk mengonsumsi banyak cairan.

Tidak hanya air mineral atau infus saja, cairan bisa berupa dari makanan berkuah, buah, atau jus.

Pasien DBD wajib konsumsi cairan untuk menurunkan demam dan mencegah tubuh dehidrasi.

Gejala demam berdarah karena virus dengue yang ditandai dengan kram otot dan sakit kepala karena dehidrasi juga dapat ditangani dengan minum banyak cairan.

Pencegahan demam berdarah

Anda dapat menghindari penyakit demam berdarah dengue dengan melakukan sedikit perubahan dalam kehidupan Anda sehari-hari.

Berikut perubahan gaya hidup yang dapat membantu Anda mencegah penyakit DBD.

  • Kenakan pakaian tertutup saat bepergian, terutama di sore hari.
  • Kenakan lotion anti nyamuk.
  • Lakukan langkah 3M (menguras penampungan air, mengubur, dan mendaur ulang barang bekas) untuk membasmi sarang nyamuk.
  • Semprot lingkungan Anda dengan gas fogging.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 10/11/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan