Setelah memencet tombol snooze alarm dan tidur lagi, maka tubuh akan mengulangi siklus tidur ini lagi dari awal.
Beberapa menit kemudian alarm bunyi lagi dan Anda akan sangat terkejut. Ini bukan respons alamiah Anda untuk bangun. Rasa terkejut dan uring-uringan ini disebut dengan inersia tidur, menurut jurnal Sleep medicine reviews.
Inersia tidur atau sleep inertia adalah perasaan uring-uringan, terkejut, dan diorientasi yang muncul ketika Anda terbangun dari tidur yang sangat pulas.
Lalu jika Anda tetap mengundurnya lagi, tubuh akan semakin bingung dengan siklus tidur Anda. Alhasil, kebiasaan ini membuat tubuh seolah-olah merasa bebas tidur selama apa pun.
Bahkan, sebagian orang ada yang baru bangun hingga 2-4 jam dari waktu alarm aslinya. Sebab, tubuh tidak tahu kapan sebenarnya harus bangun dan kapan harus tidur.

Selain kesiangan, apa dampaknya sering snooze alarm?
Sering kali menunda bangun tidur, bisa membuat Anda kesiangan. Namun, efek buruknya tidak hanya itu saja. Anda mungkin saja mengalami beberapa dampak buruk lain, seperti:
1. Tubuh kurang segar saat bangun
Ketika Anda tidur-bangun-tidur-bangun untuk mematikan alarm, Anda bisa bangun dengan kurang segar. Hal ini berkaitan dengan hormon dalam tubuh.
Ketika tubuh memulai untuk bangun, hormon tidur yakni melatonin secara ilmiah akan menurun, sedangkan hormon kortisol sebagai hormon yang penyemangat menjadi meningkat. Regulasi ini bisa terjadi karena adanya kerja sama antar zat-zat kimia dalam otak yakni serotonin, dopamin, dan adrenalin.
Nah, ketika seseorang menunda bangun dengan mengundur-ngundur waktu alarm, otak akan bingung kapan waktu perubahan bangun dan tidur seharusnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar