Diagnosis sebenarnya bertujuan untuk mengetahui penyakit yang mendasari munculnya hiperkapnia.
Mulanya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop untuk mengetahui keadaan dada Anda. Kemudian, dokter juga menanyakan seputar gejala dan riwayat kesehatan Anda.
Bila terdapat kemungkinan hiperkapnia, dokter akan merujuk Anda untuk menjalani tes lanjutan seperti mengambil sampel darah dan menguji pernapasan Anda. Tes darah dilakukan untuk melihat kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah, serta memastikan tekanan oksigen Anda normal.
Untuk menguji pernapasan, dokter biasanya menggunakan alat spirometri. Pada prosedur ini, Anda akan disuruh bernapas dengan keras ke dalam tabung. Spirometer yang terpasang akan mengukur berapa banyak udara yang terkandung dalam paru-paru dan seberapa kuat Anda bisa bernapas.
Metode lainnya meliputi rontgen dan CT scan dada. Rontgen dada dapat membantu dokter dalam mengetahui adanya gangguan pada paru-paru. Bila hasilnya belum jelas, pemindaian CR akan dilakukan demi mendapatkan gambaran paru-paru yang lebih rinci.
Cara mengatasi hiperkapnia
Pengobatan untuk mengatasi hiperkapnia tentu harus menyesuaikan dengan penyakit yang menyebabkannya. Biasanya, dokter juga menyarankan Anda untuk berhenti merokok atau membatasi paparan asap dan bahan kimia.
Bila gejalanya berat, Anda mungkin membutuhkan alat bantu pernapasan seperti ventilator agar bisa bernapas dengan baik.
Ventilasi yang banyak menjadi pilihan adalan ventilasi berjenis non-invasif seperti Bi-level Positive Airway Pressure (BiPAP) dan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). Pada prosedur ini, Anda cukup bernapas dengan masker yang terhubung ke mesin pemberi tekanan udara dan oksigen.
Ada pula ventilasi invasif seperti ventilasi mekanis. Biasanya ventilasi ini diberikan pada pasien sakit parah yang tidak dalam keadaan sadar. Ventilasi mekanis melibatkan intubasi, yaitu pemasangan selang ke dalam saluran pernapasan melalui mulut untuk membantu pasien bernapas.
Terkadang, dokter juga memberikan obat-obatan seperti bronkodilator yang berfungsi untuk membantu kerja otot saluran napas, kortikosteroid untuk mengurangi peradangan saluran napas, dan antibiotik bila hiperkapnia muncul karena infeksi pernapasan seperti pneumonia.
Prosedur pembedahan baru akan diperlukan bila kerusakan paru-paru tidak bisa diatasi dengan obat-obatan atau prosedur lainnya. Pembedahan dapat meliputi pengurangan volume paru-paru yang rusak atau transplantasi dengan mengganti jaringan paru dari donor organ.
Jenis perawatan akan menyesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Bila Anda ragu atau ingin menjalani prosedur tertentu, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter untuk memastikan keamanannya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar