backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Takipnea

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 27/10/2022

Takipnea

Pengertian takipnea

Takipnea adalah kondisi ketika seseorang bernapas dengan sangat cepat. 

Tingkat pernapasan normal orang dewasa berkisar antara 12-20 napas per menit, sedangkan pada anak-anak bisa lebih dari 44 napas per menit. 

Saat tingkat pernapasan orang dewasa lebih dari 20 napas per menit, artinya ia mengalami takipnea. 

Kondisi ini sering disalah artikan sebagai hiperventilasi, yakni pernapasan yang sangat cepat tetapi tubuh lebih banyak mengeluarkan karbondioksida ketimbang menghirup oksigen.

Padahal, hiperventilasi berbeda dengan takipnea.

Mudahnya begini, takipnea adalah pernapasan yang cepat dan dangkal, sedangkan hiperventilasi adalah pernapasan cepat dan dalam. 

Gangguan pernapasan takipnea juga sering disamakan dengan dispnea. Bedanya, dispnea merupakan istilah medis untuk menggambarkan sesak napas. 

Gejala takipnea

Banyak orang tidak menunjukkan gejala apa pun ketika didiagnosis mengalami kondisi ini.

Namun, takipnea dapat menimbulkan berbagai tanda dan gejala, seperti: 

  • sesak napas, 
  • merasa tidak mendapatkan cukup udara, hingga
  • jari atau bibir berwarna biru. 

Sementara takipnea pada bayi baru lahir dapat menunjukkan gejala, seperti:

  • daerah di sekitar mulut berwarna biru, 
  • kesulitan bernapas, dan
  • hidung melebar. 

Kapan perlu ke dokter?

Segera hubungi dokter atau petugas kesehatan jika Anda mengalami napas cepat dan dangkal serta gejala-gejala berikut:

  • warna kebiruan atau keabu-abuan pada kulit, kuku, gusi, bibir, atau area sekitar mata (sianosis),
  • sakit dada,
  • dada yang tertarik ke dalam setiap tarikan napas,
  • demam,
  • kesulitan bernapas,
  • belum pernah bernapas dengan sangat cepat sebelumnya, dan
  • gejala yang semakin parah.

Penyebab takipnea

Takipnea terjadi karena adanya penumpukan karbon dioksida di paru-paru yang mengakibatkan peningkatan karbon dioksida dalam darah.

Penumpukan karbon dioksida di dalam darah ini membuat darah lebih asam dari biasanya sehingga otak menjadi lebih waspada.

Sebagai tanggapan, otak memberi sinyal untuk mempercepat pernapasan sebagai upaya memperbaiki ketidakseimbangan.

Dengan demikian, pH darah dapat kembali ke kisaran normal dalam keadaan asam.

Kondisi ini tidak selalu memiliki penyebab berupa gangguan kesehatan, misalnya saja, aktivitas olahraga juga bisa menyebabkan takipnea.

Berikut gangguan kesehatan yang bisa menjadi penyebab takipnea:

1. Sepsis

Ini adalah kondisi ketika tubuh merespons infeksi dengan merusak jaringannya sendiri.

Sepsis berpotensi mengancam nyawa ketika telah berkembang menjadi syok septik.

Selain takipnea, sepsis juga dapat menunjukkan gejala berupa tekanan darah sistolik (angka pertama dalam pembacaan tekanan darah) kurang dari 100 mm Hg.

2. Ketoasidosis diabetik

Ketoasidosis diabetik adalah masalah mengancam jiwa yang menyerang para penderita diabetes.

Kondisi ini terjadi ketika tubuh memecah lemak terlalu cepat sehingga membuat darah menjadi asam.

Selain bernapas terlalu cepat, ketoasidosis diabetik dapat menyebabkan berbagai gejala lain, termasuk:

  • dehidrasi,
  • kulit dan mulut kering,
  • wajah memerah,
  • sering buang air kecil atau haus yang berlangsung selama sehari atau lebih,
  • napas berbau buah,
  • sakit kepala,
  • kekakuan atau nyeri otot,
  • mual dan muntah, hingga
  • sakit perut.

3. Berbagai gangguan paru-paru

Sejumlah gangguan paru-paru dapat menyebabkan takipnea atau napas cepat dan dangkal.

Gangguan pernapasan tersebut antara lain:

  • pneumonia,
  • keracunan karbon monoksida,
  • asma,
  • emboli paru, maupun
  • penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).

4. Gangguan kecemasan

Selain berbagai kondisi di atas, takipnea juga bisa disebabkan oleh gangguan kecemasan.

Ketika Anda mengalami serangan cemas, laju pernapasan biasanya otomatis menjadi lebih cepat.

Gangguan kecemasan juga dapat menyebabkan berbagai gejala lain, termasuk sesak napas, berkeringat, hingga kesulitan tidur.

5. Penyebab lainnya

Beberapa kondisi medis lain juga bisa menyebabkan napas cepat dan dangkal, yakni:

  • Reaksi alergi, ketika tubuh merespons zat asing yang dianggap mengganggu.
  • Tersedak, yaitu kondisi ketika ada benda asing yang menghambat jalan napas di tenggorokan.
  • Gangguan jantung, seperti serangan jantung juga bisa menyebabkan napas cepat.
  • Obat-obatan tertentu mungkin memunculkan efek samping berupa napas cepat dan dangkal.

Penyebab napas cepat yang berupa gangguan kesehatan berisiko menyebabkan komplikasi membahayakan jika tidak segera ditangani.

Diagnosis takipnea

Dokter akan mendiagnosis takipnea dengan melakukan serangkaian pemeriksaan dari jantung, perut, kepala, hingga leher Anda. 

Situs National Center for Biotechnology Information menyebutkan berbagai pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis takipnea yakni sebagai berikut:

1. Gas darah arteri

Pemeriksaan ini untuk menunjukkan kandungan oksigen dan karbon dioksida dalam darah, membantu menentukan pH, dan menentukan kelainan metabolisme.

2. Rontgen dada

Rontgen dada bertujuan untuk menggambarkan penyebab napas cepat yang berhubungan dengan masalah paru-paru. 

3. CT scan

Fungsi CT scan adalah untuk menunjukkan lebih detail tentang gangguan paru-paru atau mendeteksi bila ada sel ganas. 

4. Tes fungsi paru

Pemeriksaan di luar tes pencitraan ini bertujuan untuk menunjukkan penyebab penyakit yang mengakibatkan napas cepat. 

5. Pemindaian VQ

Ini dilakukan untuk membantu jika tanda dan gejala mengarah pada emboli paru. 

6. Pemeriksaan EKG

Tes ini mungkin juga dibutuhkan untuk napas cepat yang disebabkan oleh gangguan jantung. 

7. Hitung darah lengkap

Dokter mungkin meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan darah lengkap guna menunjukkan bukti adanya infeksi yang menyebabkan pernapasan cepat dan dangkal. 

8. Pemeriksaan toksikologi

Ini untuk menentukan kemungkinan obat-obatan, baik yang diresepkan dokter ataupun tidak, yang dapat menyebabkan napas cepat. 

Pengobatan takipnea

Pengobatan takipnea tergantung dari kondisi apa yang menyebabkannya. Perawatan mungkin termasuk oksigen tambahan, jika kadar oksigen dalam darah Anda terlalu rendah. 

Sementara itu, jika takipnea disebabkan asma atau PPOK, dokter mungkin akan memberikan Anda obat hirup untuk melebarkan dan memperluas alveoli. 

Jika penyebab napas cepat dan dangkal adalah pneumonia, dokter mungkin akan merekomendasikan antibiotik. 

Pernapasan yang cepat dan dangkal biasanya merupakan darurat medis, kecuali penyebab satu-satunya adalah karena kecemasan. 

Takipnea mungkin membuat Anda panik dan bertanya-tanya, tetapi kondisi ini tidak selalu menandakan adanya gangguan kesehatan serius. 

Oleh karena itu, segera kunjungi rumah sakit terdekat jika Anda mengalami gejala takipnea.

Mengetahui penyebab takipnea dengan segera memungkinkan Anda mendapatkan pengobatan yang tepat. 

Catatan

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 27/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan