Asma merupakan salah satu penyakit pernapasan kronis yang banyak ditemukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyaknya kasus ini tentu tidak terlepas dari beragamnya penyebab dan pemicu asma.
Asma merupakan salah satu penyakit pernapasan kronis yang banyak ditemukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyaknya kasus ini tentu tidak terlepas dari beragamnya penyebab dan pemicu asma.
Meski sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan asma, dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa berupaya untuk menghindarinya sekaligus mencegah timbulnya komplikasi asma.
Penyebab asma adalah peradangan dan peningkatan sensitivitas pada saluran pernapasan. Ketika terjadi serangan asma, saluran pernapasan Anda bereaksi terhadap pemicu seperti debu, stres, dan asap.
Kondisi tersebut akan meningkatkan produksi lendir sekaligus mempersempit saluran pernapasan yang akhirnya membuat seseorang susah bernapas.
Setiap orang bisa mengalami asma karena pemicu yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa penyebab munculnya asma yang paling umum.
Salah satu penyebab umum dari asma adalah peradangan pada hidung yang disebabkan oleh alergi. Peradangan pada lapisan dalam hidung ini membuat sistem imun melepaskan histamin.
Sebagai respons dari pembentukan histamin, tubuh akan mengeluarkan berbagai gejala, seperti bersin tanpa henti, mata berair, hingga sesak napas.
Alergi bisa dipicu oleh berbagai alergen, seperti bulu binatang, tungau, serbuk sari, hingga kecoa. Anak-anak yang di rumahnya banyak ditemukan kecoa memiliki risiko lebih besar untuk mengidap asma.
Sementara itu, makanan yang bisa memicu asma karena bersifat alergen di antaranya adalah susu sapi, telur, kacang-kacangan, makanan laut, gandum, kedelai, dan buah tertentu.
Ketika berolahraga atau melakukan aktivitas berat seperti naik tangga, tanpa sadar Anda mungkin bernapas melalui mulut.
Cara bernapas itu bisa menjadi penyebab asma karena udara yang masuk tidak tersaring oleh rambut halus pada rongga hidung.
Selain udara yang lebih kotor, cara bernapas ini akan menghasilkan udara yang lebih kering. Alhasil, saluran pernapasan lebih rentan teriritasi dan meradang.
Salah satu cara untuk menurunkan risiko asma saat olahraga adalah dengan melakukan pemanasan. Bagi pengidap asma, menghirup inhaler sebelum berolahraga juga bisa dilakukan.
Bagi seorang pengidap asma, batuk bisa memperparah peradangan pada saluran udara.
Batuk sebagai respons tubuh untuk mengeluarkan benda asing pada saluran pernapasan juga bisa memicu peradangan. Maka, kedua hal ini saling berkaitan.
Selain batuk kronis itu sendiri, batuk yang menjadi penyebab asma juga bisa dipicu kondisi lain seperti flu, bronkitis, sinusitis, PPOK, hingga refluks asam lambung.
Melansir dari laman ACAAI Public Website, batuk kronis yang terjadi bersama dengan asma umumnya tidak dapat disembuhkan dengan obat batuk yang dijual bebas. Perawatan ini umumnya membutuhkan obat resep dari dokter.
Sesuai namanya, asma nokturnal terjadi pada malam hari, tepatnya di tengah waktu tidur. Penyebabnya beragam, mulai dari:
Selain itu, asma nokturnal juga bisa terjadi karena suhu tubuh yang menurun ketika Anda tidur pada malam hari.
Ketika suhu tubuh menurun, otot saluran pernapasan akan menegang sehingga terjadi bronkospasme (penyempitan cabang saluran pernapasan) yang memicu asma.
Penyebab penyakit asma selanjutnya yang kerap tidak disadari adalah penggunan obat-obatan.
Salah satu jenis obat yang bisa menyebabkan asma pada beberapa orang adalah obat antinyeri nonsteroid (NSAID) seperti aspirin dan ibuprofen.
Aspirin akan merangsang pelepasan leukotrien, yakni salah satu zat yang dilepaskan tubuh ketika terpapar pemicu alergi. Hal tersebut bisa memicu peradangan pada saluran pernapasan.
Selain itu, beberapa obat yang berbentuk aerosol juga bisa memicu penyempitan saluran udara sekaligus reaksi hipersensitivitas pada saluran pernapasan.
Jika Anda kerap terserang asma di tempat kerja, mungkin Anda mengidap asma okupasi.
Jenis pekerjaan tertentu diketahui memang bisa menimbulkan gejala asma, mulai dari hidung tersumbat, pilek, mata berair, hingga sesak napas.
Beberapa kelompok yang rentan mengalami asma okupasi yaitu pekerja konstruksi, peternak hewan, perawat, tukang kayu, laborat, dan pekerja yang kesehariannya terpapar polusi udara.
Gastroesophageal reflux disease atau GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan karena otot katup lambung tidak bisa menutup rapat.
GERD yang terjadi secara terus-menerus bisa menyebabkan iritasi dan peradangan pada bronkus sehingga memicu timbulnya serangan asma.
Mayo Clinic juga menyebutkan bahwa kenaikan asam lambung bisa menyebabkan gejala asma memburuk, begitu pun sebaliknya.
Salah satu cara mengenali asma yang disebabkan oleh GERD adalah ketika gejala asma memburuk setelah makan besar.
Tahukah Anda bahwa Anda bisa mengalami asma karena stres? Ini lantaran emosi yang kuat saat stres membuat otot menegang dan meningkatkan laju pernapasan.
Sebagai akibatnya, Anda akan mengalami gejala khas asma, yaitu napas yang memberat.
Bukan hanya stres, situs Asthma and Allergy foundation of America juga menyebutkan bahwa emosi yang kuat, baik itu kebahagiaan maupun kesedihan, juga bisa menjadi pemicu munculnya asma secara tiba-tiba.
Kasus asma pada perempuan diketahui 20% lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Ini diduga berkaitan dengan perubahan hormon yang lebih banyak ditemui pada perempuan.
Kehamilan merupakan satu dari beberapa kondisi ketika perempuan mengalami perubahan hormon sehingga lebih rentan terkena asma.
Selain itu, wanita yang menggunakan hormon estrogen setelah menopause juga diketahui mengalami hal yang sama.
Namun, perubahan hormon karena penggunaan pil KB diketahui tidak berpengaruh pada risiko perempuan untuk terkena asma.
Asap pabrik, kendaraan, rokok, dan polusi udara lainnya juga bisa menjadi penyebab penyakit asma.
Partikel kecil dan bahan kimia yang ada pada polusi udara akan merangsang peradangan dan iritasi pada saluran pernapasan.
Selain itu, polusi udara juga bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh. Saat kekebalan tubuh memburuk, saluran pernapasan menjadi lebih sensitif terhadap berbagai alergen.
Selain berhenti merokok, salah satu cara mencegah asma kambuh saat berada di lingkungan berpolusi adalah dengan menggunakan masker.
Seseorang dengan berat badan berlebih juga diketahui lebih berisiko mengalami asma. Ini terjadi karena hormon adipokin yang berasal dari jaringan lemak bisa memicu peradangan pada saluran pernapasan.
Pemicu asma lainnya pada orang obesitas adalah kapasitas paru-paru yang lebih kecil. Alhasil, mereka akan lebih mudah sesak napas saat mengerjakan sesuatu yang terasa ringan bagi orang dengan tubuh lebih ramping.
Pengidap asma karena obesitas umumnya juga membutuhkan pengobatan yang lebih intens.
Laman Asthma + Lung menyebut bahwa teofilin yang biasa diberikan kepada pasien asma mungkin tidak bekerja optimal pada pasien asma dengan obesitas.
Faktanya, beberapa orang bisa hanya mengalami asma pada cuaca tertentu. Sebagai contoh, pada musim hujan, jamur akan lebih banyak tumbuh.
Spora jamur yang terhirup dan masuk ke saluran pernapasan bisa menimbulkan gejala asma.
Sementara itu, pada cuaca yang terlalu panas, udara bisa menjadi lebih kering sehingga saluran pernapasan mudah teriritasi.
Selain itu, perubahan cuaca yang tidak menentu juga bisa meningkatkan risiko asma kambuh dengan gejala seperti batuk, sesak napas, hingga mata berair.
Jika Anda memiliki asma, usahakan hindari beberapa bahan kimia pada makanan berikut ini untuk mencegah asma semakin memburuk.
Setiap orang, baik anak-anak maupun dewasa, memang sama-sama bisa mengidap asma. Namun, beberapa kondisi berikut bisa membuat seseorang lebih berisiko mengalaminya.
Dengan berbagai penyebab dan faktor risiko yang ada, setiap orang mungkin perlu menjalani pengobatan asma yang berbeda.
Dokter perlu mendiagnosis asma Anda dengan tepat. Dengan demikian, Anda pun bisa menghindari pemicunya dan mendapatkan perawatan yang sesuai.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Asthma and acid reflux: Are they linked? (2023, March 30). Mayo Clinic. Retrieved 10 August 2023 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma/expert-answers/asthma-and-acid-reflux/faq-20057993.
Types of asthma | Asthma UK. (n.d.). Asthma + Lung UK. Retrieved 10 August 2023 from https://www.asthma.org.uk/advice/understanding-asthma/types/.
Weather and asthma. (n.d.). Asthma + Lung UK. Retrieved 10 August 2023 from https://www.asthma.org.uk/advice/triggers/weather/.
Types of asthma. (2022, April 18). ACAAI Public Website. Retrieved 10 August 2023 from https://acaai.org/asthma/types-asthma.
Asthma – Causes. (2018, February 20). nhs.uk. Retrieved 10 August 2023 from https://www.nhs.uk/conditions/asthma/causes/.
Learn what could be triggering your asthma attacks. (2020, August 24). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 10 August 2023 from https://www.cdc.gov/asthma/triggers.html.
Asthma triggers: Gain control. (2022, April 5). US EPA. Retrieved 10 August 2023 from https://www.epa.gov/asthma/asthma-triggers-gain-control.
Asthma and food allergies. (n.d.). Better Health Channel – Better Health Channel. Retrieved 10 August 2023 from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/asthma-and-food-allergies.
Emotions, stress, and depression. (2022, November 1). Asthma & Allergy Foundation of America. Retrieved 10 August 2023 from https://aafa.org/asthma/asthma-triggers-causes/emotions-stress-depression/.
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (n.d.). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Retrieved 10 August 2023 from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1781/faktor-risiko-dan-penyebab-asma-pada-anak.
Nadolpho. (2022, April 18). Asthma cough. ACAAI Public Website. Retrieved 10 August 2023 from https://acaai.org/asthma/symptoms/asthma-cough/.
Versi Terbaru
07/09/2023
Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 07/09/2023