Efek samping dari operasi kanker tiroid ini adalah hipokalsemia (kadar kalsium darah di bawah normal) dan suara serak.
Ablasi iodium radioaktif
Penanganan ini ditujukan untuk pasien yang telah menjalani prosedur tiroidektomi total. Tujuannya adalah untuk menghancurkan jaringan-jaringan abnormal kelenjar tiroid yang tersisa di tubuh Anda.
Prosedur ini juga biasanya dilakukan untuk mengatasi sel-sel kanker yang menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh lainnya.
Terapi hormon tiroid (Levotiroksin)
Apabila kelenjar tiroid Anda telah diangkat sepenuhnya, Anda diharuskan meminum pil hormon tiroid. Obat ini mengganti hormon tiroid yang hilang pasca operasi dan membantu mencegah perkembangan sel-sel kanker yang tersisa di tubuh Anda.
Obat ini bekerja dengan cara menurunkan produksi thyroid-stimulating hormone atau TSH. TSH adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak Anda.
Kemoterapi dan radioterapi
Radioterapi hanya dilakukan pada tipe kanker tiroid berdiferensiasi buruk. Radioterapi akan dilakukan setelah operasi, jika ada kemungkinan kanker berisiko tinggi kembali muncul.
Sementara kemoterapi, yakni terapi kanker dengan obat-obatan, biasanya tidak dijadikan pilihan utama untuk mengobati kanker kelenjar tiroid.
Selain menjalani perawatan medis, gaya hidup sehat untuk pasien kanker seperti olahraga, menjaga berat badan tetap ideal, dan menjaga kecukupan nutrisi, seperti yodium setiap hari harus diterapkan.
Mencegah penyakit kanker tiroid
Pencegahan kanker dapat dilakukan dengan menurunkan berbagai risikonya. Akan tetapi, tidak semua risiko bisa dihindari, contohnya yang berhubungan dengan usia, jenis kelamin, dan penyakit genetik yang diturunkan oleh keluarga.
Tindakan pencegahan kanker tiroid yang bisa dilakukan umumnya berkaitan dengan aktivitas tertentu dan gaya hidup yang diterapkan.
Lebih jelasnya, Anda harus menjaga pola makan agar tetap sehat dan asupan yodium tercukupi serta olahraga rutin agar berat badan bisa terkendali.
Kemudian, paparan radiasi juga harus dikurangi. Hal ini yang menjadi alasan dokter tidak akan menganjurkan rontgen atau CT scan, jika memang tidak benar-benar dibutuhkan.
Pemeriksaan untuk kelenjar tiroid perlu dilakukan secara berkala. Biasakan melihat benjolan di leher pada saat Anda berkaca di depan cermin. Dianjurkan juga untuk melakukan pemeriksaan USG tiroid minimal 3 tahun sekali.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar