backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Diare Akibat Antibiotik

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 23/06/2021

Diare Akibat Antibiotik

Definisi diare akibat antibiotik

Apa itu diare akibat antibiotik?

Diare adalah kondisi yang ditandai dengan buang air besar lembek atau encer hingga tiga kali sehari atau lebih. Jika diare terjadi setelah Anda mengonsumsi obat antibiotik, kondisi ini dikenal sebagai diare akibat antibiotik (antibiotic-associated diarrhea).

Umumnya, diare terkait antibiotik tidak memerlukan pengobatan. Anda akan membaik dalam beberapa hari setelah berhenti mengonsumsi antibiotik. Namun, diare yang lebih serius mungkin memerlukan penghentian atau penggantian antibiotik.

Seberapa umum kondisi ini?

Diare terkait antibiotik sangat umum dan dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun. Kondisi ini bisa ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risikonya. Diskusikanlah dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda dan gejala diare akibat antibiotik

Apa saja tanda-tanda diare akibat antibiotik?

Gejala utama diare terkait antibiotik yakni feses lembek atau encer serta meningkatnya frekuensi buang air besar. Anda mungkin akan bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air besar hingga lebih dari tiga kali dala sehari.

Gejala tersebut umumnya muncul dalam seminggu setelah Anda mulai menggunakan antibiotik. Namun, diare maupun gejala lainnya bisa saja tidak muncul hingga beberapa hari atau minggu setelah Anda menjalani pengobatan dengan antibiotik.

Clostridium difficile merupakan bakteri yang menjadi dalang di balik diare akibat antibiotik. Bakteri ini muncul akibat terapi antibiotik yang mengganggu keseimbangan bakteri usus.

Selain feses yang encer, infeksi C. difficile juga dapat menyebabkan:

  • nyeri dan kram pada perut bagian bawah,
  • demam ringan,
  • mual, dan
  • kehilangan nafsu makan.

Salah satu komplikasi dari diare yakni kehilangan cairan dan elektrolit secara ekstrem (dehidrasi). Dehidrasi serius bisa membahayakan nyawa. Gejalanya meliputi mulut sangat kering, rasa haus, urine sedikit atau tidak keluar, dan rasa lemas.

Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai sebuah gejala tertentu, cobalah berkonsultasi kepada dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Apabila Anda mempunyai tanda-tanda atau gejala di atas maupun pertanyaan lainnya, diskusikanlah dengan dokter Anda. Khususnya bila kondisi Anda tidak membaik setelah beberapa hari atau Anda mengalami tanda-tanda dehidrasi.

Penyebab diare akibat antibiotik

Apa penyebab diare akibat antibiotik?

Penyebab diare terkait antibiotik tidak diketahui secara pasti. Namun, para ahli meyakini bahwa kondisi ini terjadi ketika pengobatan antibakteri (antibiotik) justru mengganggu keseimbangan bakteri sehingga jumlah bakteri jahat bertambah.

Hampir semua antibiotik dapat menyebabkan diare akibat antibiotik, tapi jenis antibiotik yang paling sering menjadi pemicunya antara lain:

  • cefixime,
  • cefpodoxime,
  • amoxicillin, dan
  • ampicillin.

Faktor-faktor risiko diare akibat antibiotik

Apa yang membuat saya berisiko terkena diare akibat antibiotik?

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami diare terkait antibiotik.

  • Pernah mengalami diare akibat antibiotik sebelumnya.
  • Menggunakan obat-obatan antibiotik dalam jangka panjang.
  • Mengonsumsi lebih dari satu obat antibiotik.

Pengobatan diare akibat antibiotik

Bagaimana cara mengobati diare akibat antibiotik?

Pengobatan untuk diare akibat antibiotik tergantung pada tingkat keparahan gejalanya. Berikut pilihan pengobatan yang tersedia.

1. Pengobatan untuk diare ringan

Jika Anda mengalami diare ringan, gejala Anda kemungkinan akan menghilang dalam beberapa hari setelah perawatan antibiotik berakhir. Pada beberapa kasus, dokter bisa saja menyarankan Anda untuk menghentikan terapi antibiotik lain hingga diare mereda.

2. Pengobatan untuk melawan infeksi bakteri

Bila diare berkaitan dengan infeksi C. difficile, dokter mungkin memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab diare. Pada beberapa orang, ada kemungkinan diare akan kambuh sehingga mereka memerlukan perawatan kembali.

Pengobatan diare akibat antibiotik di rumah

Apa pengobatan rumahan yang bisa membantu Anda mengatasi diare?

Ada langkah-langkah yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mengatasi diare akibat antibiotik. Berikut beberapa contohnya.

1. Minum cukup cairan

Untuk mencegah dehidrasi ringan akibat diare, minumlah banyak air. Jika kondisi Anda cukup lebih serius, minumlah cairan yang mengandung air, gula dan garam, seperti oralit. Hindari minuman yang tinggi gula atau mengandung alkohol atau kafein.

2. Pilih makanan yang lembut dan mudah dicerna

Pisang, roti tawar, dan nasi merupakan contoh makanan terbaik saat diare. Hindari makanan berserat tinggi seperti kacang-kacangan dan sayuran. Begitu gejala membaik, Anda dapat kembali ke pola makan normal.

3. Konsumsi probiotik

Bakteri baik pada probiotik membantu mengembalikan keseimbangan lingkungan usus dengan meningkatkan jumlah bakteri baik. Probiotik tersedia dalam bentuk kapsul atau cairan dan juga ditambahkan pada beberapa makanan, seperti beberapa merek yogurt.

4. Gunakan obat antidiare

Pada beberapa kasus diare ringan akibat antibiotik, dokter dapat merekomendasikan obat antidiare, seperti loperamide. Akan tetapi, Anda sebaiknya berkonsultasi kepada dokter karena obat ini bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk mengeluarkan racun.

Konsumsi antibiotik dapat menyebabkan diare pada beberapa orang. Kondisi ini pada umumnya tidak berbahaya, tapi jangan ragu untuk mengunjungi dokter bila kondisi Anda tidak juga membaik setelah beberapa hari.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 23/06/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan