backup og meta

Skin Cycling, Perawatan dengan Merotasi Produk Skincare

Skin Cycling, Perawatan dengan Merotasi Produk Skincare

Istilah ‘skin cycling’ akhir-akhir ini sering menjadi topik pembicaraan di media sosial. Meski bukan hal yang baru, skin cycling mulai kembali populer. 

Hal ini diduga karena banyak orang menyadari bahwa penggunaan produk skincare secara bersamaan tidak menghasilkan efek yang maksimal jika kandungan produk skincare atau kondisi kulit tidak sesuai. Sebelum mencobanya, ketahui dulu proses, manfaat, dan siapa yang paling memerlukan perawatan kulit ini. 

Apa itu skin cycling?

Skin cycling adalah metode perawatan kulit yang mengacu pada penggunaan produk skincare secara bergantian dan terjadwal untuk mendapatkan kulit sehat dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Istilah ini diciptakan oleh seorang dokter kulit bernama Whitney Bowe, MD. Metode yang diperkenalkan di media sosial TikTok ini melibatkan peralihan rutinitas perawatan kulit untuk berfokus pada satu jenis produk skincare dalam sehari sehingga manfaat produk tersebut maksimal.

Metode ini diduga dapat memberikan waktu istirahat pada kulit dari paparan bahan dalam produk skincare. Teknik skin cycling dapat dilakukan oleh hampir semua orang, caranya mudah, dan tidak perlu membeli alat atau produk skincare tambahan lagi. 

Perawatan kulit juga diklaim oleh banyak peneliti sebagai cara yang aman efektif, dan tidak menguras kantong.

Cara melakukan skin cycling

Skin cycling dilakukan dalam waktu 4 – 7 hari. Produk skincare yang Anda butuhkan juga merupakan produk sehari-hari yang biasa digunakan. Produk yang dibutuhkan meliputi eksfoliator, retinoid, dan pelembab.

Berikut ini langkah-langkah untuk melakukan metode ini.

1. Hari ke-1 eksfoliasi

Langkah pertama skin cycling yaitu eksfoliasi kulit wajah. Gunakan eksfoliator kimia, seperti  asam alfa hidroksi, asam glikolat, asam beta hidroksi, atau asam salisilat. Sebaiknya hindari eksfoliator fisik karena lebih berisiko menyebabkan iritasi.

Sebelum menggunakan eksfoliasi, lakukan double cleansing terlebih dulu. Setelah itu, pastikan kulit benar-benar kering sebelum menggunakan eksfoliator. Kemudian, gunakan produk skincare lain, seperti hydrating toner dan moisturizer.

Eksfoliasi bermanfaat untuk menghilangkan sel-sel kulit mati dari lapisan permukaan kulit. Jika eksfoliasi dilakukan rutin, produk perawatan kulit lain akan bekerja lebih efektif karena mampu menembus lebih dalam ke dalam kulit sehingga manfaatnya lebih optimal. 

2. Hari ke-2 retinoid

Hari kedua skin cycling berfokus pada penggunaan retinoid. Retinoid merupakan zat turunan vitamin A yang bermanfaat untuk mengurangi munculnya gejala penuaan kulit dan jerawat. Di pasaran, produk retinoid yang dijual biasanya berkisar 0,5% – 1%.

Untuk menggunakan produk retinoid, bersihkan lalu keringkan kulit terlebih dulu. Kemudian, oleskan sedikit retinoid ke area wajah. Setelah itu, gunakan pelembab untuk menghindari kulit jika Anda memiliki kulit kering atau sensitif.

Karena retinoid dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, sebaiknya gunakan pada malam hari dan selalu gunakan tabir surya di pagi hari.

3. Hari ke-3 dan ke-4 pelembab

Pada hari pertama skin cycling, Anda fokus membersihkan kulit dari sisa-sisa kotoran, sedangkan hari kedua kulit dibiarkan untuk pulih dengan penggunaan retinoid. Nah, di hari ke-3 dan ke-4 adalah waktu memberikan nutrisi yang penting untuk kulit dengan pelembap. 

Untuk menggunakannya, bersihkan dulu kulit dengan cara double cleansing. Setelah itu, oleskan toner, serum, lalu pelembab. Sebaiknya gunakan pelembab yang mengandung hyaluronic acid atau ceramide yang dapat memperbaiki sel kulit dan menjaga skin carrier.

Lakukan tahap pelembab ini hanya satu malam saja jika Anda memiliki kulit berminyak atau rentan berjerawat. Sementara itu, lakukan tahap ini pada malam ke-2 dan ke-3 jika memiliki kulit sensitif, kering, atau mudah teriritasi.

Kunci utama dari skin cycling adalah penggunaan eksfoliator, retinoid, dan pelembab yang berurutan dan konsisten. Sementara itu, untuk frekuensinya bisa disesuaikan dengan reaksi kulit yang muncul.

Jika kulit menjadi lebih cerah, dan lembut setelah mencoba skin cycling, Anda dapat menggunakan metode ini minggu selanjutnya.

Siapa yang sebaiknya menggunakan metode ini?

Setiap orang bisa mencoba menggunakan metode ini. Namun, skin cycling diutamakan untuk orang dengan kulit sensitif dan memiliki jerawat parah.

Orang dengan kulit sensitif sangat rentan mengalami iritasi jika menggunakan beberapa bahan aktif dalam satu waktu sekaligus. Oleh karena itu, merotasi penggunaan produk kulit dapat lebih memaksimalkan fungsi dari produk skincare.

Sebaliknya, untuk orang yang menggunakan retinoid setiap hari dan kulit bereaksi dengan baik, cara skin cycling mungkin tidak akan memberikan banyak pengaruh pada kulit. Hal ini juga berlaku bagi orang yang menggunakan produk eksfoliasi setiap hari tanpa mengalami efek samping.

Manfaat skin cycling untuk kulit

Tranexamic acid untuk kulit wajah

Banyak orang sudah merasakan manfaat penggunaan produk skincare secara berurutan ini. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan skin cycling yaitu sebagai berikut.

1. Memperbaiki skin barrier

Eksfoliasi kulit berlebihan dan penggunaan retinoid yang kuat dapat merusak skin barrier. Untuk itulah, gunakan metode skin cycling agar penggunaannya tidak berlebihan dan tidak merusak kulit. 

Pasalnya, skin barrier merupakan hal yang sangat penting. Menurut penelitian dalam jurnal Indian Journal of Medical Research skin barrier melindungi kulit dari infeksi, bahan kimia keras, dan alergen yang dapat menimbulkan berbagai masalah kulit mulai dari jerawat, eksim, hingga ruam kulit.

2. Mencegah efek samping produk skincare

Bayangkan jika kulit mendapatkan berbagai bahan kimia mulai dari eksfoliator kimia, retinoid, hingga pelembap dalam satu waktu. Tentunya kulit akan kewalahan akhirnya produk skincare pun tidak efektif dalam menangani masalah kulit.

Selain itu, semakin jarang Anda menggunakan suatu produk, semakin kecil kemungkinan efek sampingnya. Nah, skin cycling memberikan waktu pada kulit untuk benar-benar menyerap berbagai kandungan dalam produk skincare sehingga manfaatnya optimal.

3. Menghindari munculnya masalah kulit musiman

Cuaca dingin dan kering dapat membuat kulit kering. Kondisi ini dapat memperparah kondisi kulit tertentu, seperti eksim. 

Nah, skin barrier yang baik dapat mengatasi hal ini dengan mempertahankan hidrasi kulit yang optimal untuk melindungi kulit. Skin barrier ini dapat diperbaiki dengan menggunakan metode skin cycling.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan lain seputar perawatan kulit ini, jangan ragu konsultasikan dengan dokter.

Catatan akhir

Skin cycling merupakan penggunaan produk perawatan kulit secara bergantian. Urutannya yaitu hari pertama menggunakan eksfoliator, hari kedua menggunakan retinoid, dan hari ketiga dan seterusnya menggunakan pelembap. Perlu diingat bahwa metode ini sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum tidur agar manfaatnya maksimal.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Should I apply my skin care products in a certain order? (2021). Retrieved 4 Desember 2023, from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/care/apply-skin-care-certain-order 

Retinoid or retinol? (2021). Retrieved 4 Desember 2023, from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-secrets/anti-aging/retinoid-retinol 

How to safely exfoliate at home. (n.d.). Retrieved 4 Desember 2023, from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-secrets/routine/safely-exfoliate-at-home 

Kanwar A. J. (2018). Skin barrier function. The Indian Journal of Medical Research, 147(1), 117–118. https://doi.org/10.4103/0971-5916.232013

MD, S. M. (2023). A step-by-step guide on how to “skin cycle.” Retrieved 4 Desember 2023, from https://health.osu.edu/health/skin-and-body/skin-cycling 

MD, S. M. (2023). A step-by-step guide on how to “skin cycle.” Retrieved from https://health.osu.edu/health/skin-and-body/skin-cycling 

Do retinoids really reduce wrinkles? (2022). Retrieved from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/do-retinoids-really-reduce-wrinkles 

Huang, L. N., Zhong, Y. P., Liu, D., Wang, X. H., Gong, C. Y., Wen, S., … & Man, M. Q. (2018). Adverse cutaneous reactions to skin care products on the face vary with age, but not with sex. Contact Dermatitis, 79(6), 365-369.

Versi Terbaru

21/12/2023

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Dinda Saraswati Murniastuti, Sp.DV

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Skin Barrier Rusak, Apa Ciri-cirinya? Ini Cara Mengatasinya

Mengenal Slugging, Teknik Skincare untuk Melembapkan Kulit


Ditinjau secara medis oleh

dr. Dinda Saraswati Murniastuti, Sp.DV

Spesialis Kulit dan Kelamin · Mydervia Dermatology


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 21/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan