backup og meta

Perbedaan Hydrating dan Moisturizing dalam Skincare

Perbedaan Hydrating dan Moisturizing dalam Skincare

Dalam produk perawatan kulit, istilah hydrating dan moisturizing sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki makna dan fungsi yang berbeda. Memahami perbedaan antara keduanya penting untuk memilih produk yang tepat sesuai dengan kebutuhan kulit Anda.

Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan hydrating dan moisturizing dalam skincare.

Perbedaan produk hydrating dan moisturizing

Penyebab kulit yang kering dan yang dehidrasi kerap berbeda.

Kulit kering biasanya lebih disebabkan oleh kurangnya produksi sebum (minyak alami) yang bersifat genetik dan cenderung makin terlihat seiring bertambah tua.

Sementara itu, kulit yang dehidrasi disebabkan oleh kebiasaan kurang minum air, iklim yang terlalu kering atau terlalu panas, paparan sinar matahari, atau karena kurang tidur.

Siapa pun dapat mengalami dehidrasi pada kulitnya, tapi tidak semua tipe kulit adalah kering.

Karena dua hal ini berbeda, produk skincare (perawatan kulit) yang dibutuhkan juga tidak sama.

Seringnya, terdapat dua jenis produk skincare berdasarkan fungsinya, yaitu hydrating dan moisturizing. Simak perbedaan produk hydrating dan moisturizing yang mencolok di bawah ini.

1. Produk hydrating untuk kulit dehidrasi

moisturizer non comedogenic

Produk skincare yang bersifat hydrating bermanfaat untuk menghidrasi kulit wajah. Produk ini juga bersifat humectant alias dapat menyerap air ke dalam kulit.

Oleh karena itu, produk hydrating biasanya digunakan jika kulit Anda dehidrasi.

Kulit dehidrasi merupakan kondisi kulit yang kurang kandungan air, sehingga tekstur kulit pun berubah. Tanda awal kulit dehidrasi yaitu ruam kemerahan pada kulit, peradangan, hingga kulit terasa gatal.

Beberapa kandungan yang biasa ditemukan pada produk hydrating yaitu hyaluronic acid, gliserin, madu, pantenol, dan kolagen.

Hyaluronic acid, misalnya, dapat mempertahankan dan meningkatkan kadar air sehingga kulit kembali lembap dan kenyal.

2. Produk moisturizing untuk kulit kering

Perbedaan hydrating dan moisturizing lainnya yaitu produk bersifat moisturizing lebih disarankan digunakan untuk pemilik kulit kering.

Kulit sebenarnya memiliki pelindung alami untuk menahan kelembapan. Namun, kulit yang kering tidak punya pelindung yang cukup kuat sehingga perlu bantuan pelembap.

Dikutip dari American Academy of Dermatology Association, produk moisturizer atau pelembap bekerja menahan kelembapan sekaligus mencegah agar kelembapan alaminya yang tersisa tidak hilang menguap dari kulit.

Biasanya, produk pelembap untuk kulit kering mempunyai kandungan seperti mineral oil, petroleum jelly, minyak zaitun, atau zinc oxide.

Pilihlah produk skincare dengan kandungan yang mampu menambah kadar minyak alami di kulit.

Apakah hydrating toner bisa menggantikan moisturizer?

Tidak. hydrating toner dan moisturizer adalah dua produk perawatan kulit yang memiliki fungsi berbeda, meskipun keduanya berkontribusi pada hidrasi kulit.

3. Konsistensi keduanya berbeda

Perbedaan produk hydrating dan moisturizing lainnya terletak pada konsistensi kandungan keduanya.

Produk hydrating sebagian besar mengandung air sehingga konsistensinya pun lebih cair. Namun, konsistensi produk moisturizing lebih kental.

Bagi pemilik kulit kering, sebaiknya Anda memilih produk moisturizing skincare dengan konsistensi yang cukup kental.

Pasalnya, produk pelembap bermanfaat mencegah hilangnya kadar air kulit sekaligus menambah nutrisi karena kandungan emolien di dalamnya.

Produk hydrating dan moisturizing dapat digunakan bersamaan

Walaupun terdapat perbedaan antara produk hydrating serta moisturizing, kedua produk dapat digunakan secara bersamaan.

Perlu diketahui, masalah dehidrasi bisa terjadi pada jenis kulit apa pun.

Maka dari itu, menghidrasi kulit saja tidak cukup apabila tidak dikunci dengan produk pelembap.

Tidak hanya untuk jenis kulit kering, kedua produk ini dapat diaplikasikan bagi pemilik tipe kulit berminyak.

Dehidrasi membuat kandungan air menguap bersama dengan minyak alami kulit akibat faktor lingkungan sehingga memicu kulit jadi kering.

Kondisi tersebut juga akan memperburuk produksi minyak di kulit Anda.

Gunakan produk bersifat hydrating terlebih dahulu dan tunggu sampai benar-benar meresap.

Setelahnya, pakailah produk bersifat moisturizing untuk menyempurnakan perawatan kulit Anda.

Apa pun produk skincare yang Anda gunakan, pilihlah yang bebas minyak (oil-free) dan tidak menyebabkan komedo (noncomedogenic) agar tidak menyumbat pori-pori.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How to pick the right moisturizer for your skin. (n.d.). Retrieved 19 June 2024, from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/dry/pick-moisturizer 

Palma, L., Marques, L. T., Bujan, J., & Rodrigues, L. M. (2015). Dietary water affects human skin hydration and biomechanics. Clinical, cosmetic and investigational dermatology, 8, 413–421. https://doi.org/10.2147/CCID.S86822

Sethi, A., Kaur, T., Malhotra, S. K., & Gambhir, M. L. (2016). Moisturizers: The Slippery Road. Indian journal of dermatology, 61(3), 279–287. https://doi.org/10.4103/0019-5154.182427

Spada, F., Barnes, T. M., & Greive, K. A. (2018). Skin hydration is significantly increased by a cream formulated to mimic the skin’s own natural moisturizing systems. Clinical, cosmetic and investigational dermatology, 11, 491–497. https://doi.org/10.2147/CCID.S177697

Purnamawati, S., Indrastuti, N., Danarti, R., & Saefudin, T. (2017). The Role of Moisturizers in Addressing Various Kinds of Dermatitis: A Review. Clinical medicine & research, 15(3-4), 75–87. https://doi.org/10.3121/cmr.2017.1363

Versi Terbaru

20/06/2024

Ditulis oleh Atifa Adlina

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Cara untuk Mengetahui Produk Skincare Anda Cocok dengan Kulit

Tips Memilih Pelembap untuk Kulit Berminyak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 20/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan