Jenis kulit yang berbeda-beda membuat tidak semua pembersih wajah cocok bagi semua orang. Anda mungkin sering beralih dari satu produk ke produk lainnya. Namun, adakah efek berbahaya akibat sering ganti sabun cuci muka?
Efek mengganti sabun cuci muka terlalu sering
Anda sebenarnya tidak perlu khawatir bila sering mengganti pembersih wajah selama hal ini tidak menimbulkan masalah pada kulit setelah menggunakannya.
Mengganti produk skincare mungkin dianjurkan jika muncul masalah kulit seperti kemerahan atau jerawat.
Meski begitu, kebiasaan ini bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan kulit apabila terlalu sering Anda lakukan.
1. Iritasi
Menurut American Academy of Dermatology Association, mengganti produk perawatan wajah terlalu sering dapat menyebabkan terjadinya iritasi kulit.
Iritasi kulit biasanya terjadi karena produk sabun cuci muka yang Anda gunakan tidak sesuai. Hal ini bisa menimbulkan rasa gatal, kemerahan, bengkak, hingga kulit berjerawat.
Efek iritasi akibat sering ganti sabun cuci muka ini lebih berisiko terjadi bila produk yang Anda gunakan memiliki bahan aktif yang sangat berbeda dengan produk sebelumnya.
Bagi pemilik kulit sensitif, Anda akan lebih berisiko mengalami iritasi kulit sebagai efek terlalu sering mengganti sabun cuci muka.
Sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk menentukan produk perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit sensitif Anda.
2. Produk tidak efektif bekerja
Mengganti sabun cuci muka terlalu sering tidak disarankan untuk alasan produk perawatan yang sekarang tidak memberikan efek positif dalam waktu cepat.
Jika terlalu cepat beralih ke produk lain, ini malah berdampak pada hasil produk pengganti. Produk tersebut bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja secara efektif.
Anda tidak bisa mendapatkan hasil dari produk pembersih wajah secara instan. Rata-rata untuk menghilangkan jerawat yang meradang diperlukan waktu selama 3 hingga 4 bulan.
Jika tidak menunjukan komplikasi kulit, berilah waktu untuk produk tersebut bekerja, setidaknya dengan rutin menggunakannya selama 6 hingga 8 minggu.
Namun, Anda dapat beralih pada produk lain bila setelahnya tidak memperlihatkan perubahan pada kulit.
Tips memilih sabun muka agar tidak keseringan ganti produk
Untuk menghindari efek negatif karena sering ganti sabun cuci muka, Anda perlu memakai produk pembersih wajah yang tepat.
Sebuah studi dalam Current Problems in Dermatology (2018) menyebutkan bahwa sabun cuci muka yang baik memiliki pH lebih asam mendekati pH alami kulit, yakni sekitar pH 4–5.
Produk perawatan kulit memiliki efek yang berbeda sehingga penting untuk memilih sabun cuci muka yang disesuaikan dengan jenis dan sensitivitas kulit Anda.
1. Sabun muka untuk kulit normal
Orang dengan kulit normal umumnya bisa memakai sebagian besar produk pembersih yang tersedia di pasaran tanpa mengalami reaksi negatif.
Meski begitu, dalam memilih sabun cuci muka untuk kulit normal sebaiknya pilih produk yang kandungannya ringan dan bisa menghilangkan kotoran pada kulit.
2. Sabun muka untuk kulit berminyak
Sabun cuci muka untuk kulit berminyak membutuhkan kandungan untuk mengurangi kadar minyak alami dan tidak menyumbat pori-pori kulit wajah.
Produk perawatan ini biasanya mengandung eksfoliator, seperti asam salisilat atau benzoil peroksida untuk membantu mengangkat sel kulit mati.