Tindakan mengabaikan orang lain dapat merusak hubungan, baik dengan pasangan, keluarga, teman, teman kerja, atau orang-orang di sekitar. Sebab, orang yang diabaikan akan merasa marah, kecewa, dan tidak suka dengan “si phubber” yakni orang yang melakukan phone snubbing.
Hal tersebut bisa memancing pertengkaran, juga bisa membuat orang yang diabaikan menjaga jarak dan mengurangi interaksi dengan si phubber. Padahal interaksi dan komunikasi sangat penting dilakukan untuk menjaga kelanggengan suatu hubungan.
Efek buruknya tidak hanya dirasakan oleh orang yang diabaikan, tapi juga orang yang melakukan phubbing. Ia juga akan merasa tidak puas dengan komunikasi yang dilakukan.
2. Menurunkan kesehatan mental
Efek buruk akibat tindakan ini mungkin lebih banyak didapati pihak yang diabaikan. Studi yang diterbitkan pada Journal of Applied Social Psychology menemukan bahwa orang yang diabaikan menilai diri mereka lebih negatif. #
Mereka mungkin merasa ditolak, dikucilkan, atau diremehkan dan semua pikiran negatif ini dapat menurunkan kesehatan mental. Sementara si phubber cenderung mengalihkan perhatian mereka untuk berselancar ke media sosial, yang bisa memperburuk masalah.
Menurut studi yang dipublikasikan pada jurnal Computers and Human Behavior, semakin seseorang keranjingan media sosial semakin meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan depresi.
Apa ciri-ciri phubbing?

Ciri khas jika Anda seorang phubber adalah ada ponsel di tangan Anda. Ada perasaan takut dalam diri jika Anda tidak menjawab telepon, melewatkan tweet, tidak bisa memperbarui status, atau tidak ingin melewatkan informasi apa pun.
Di samping itu, ciri lain yang bisa menjadi tanda bahwa Anda seorang phubber, di antaranya:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar