backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Phubbing, Mengabaikan Orang Lain Karena Ponsel

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Mengenal Phubbing, Mengabaikan Orang Lain Karena Ponsel

    Anda mungkin pernah melihat adegan seseorang yang mengabaikan lawan bicaranya dan hanya bermain ponsel. Kondisi tersebut kadang mungkin Anda lakukan tanpa disadari. Hati-hati, ini adalah tindakan phubbing yang berdampak buruk bagi kehidupan dan kesehatan. Ingin tahu lebih dalam mengenai tindakan kurang baik ini?

    Apa itu phubbing?

    phubbing
    Sumber: Mens Health

    Phubbing adalah tindakan kurang peduli terhadap lawan bicara atau lingkungan sosialnya dan hanya fokus bermain ponsel. Istilah phubbing merupakan singkatan dari phone snubbing. 

    Istilah ini pertama kali ditenarkan pada Mei 2012 oleh sebuah biro iklan di Australia. Mereka menggambarkan fenomena di masyarakat yang lebih asyik bermain ponsel dan tidak memedulikan teman, keluarga, atau siapapun yang menjadi lawan bicaranya.

    Biro iklan tersebut mengampanyekan slogan Stop Phubbing, untuk menghentikan kebiasaan phubbing. Meskipun istilah ini masih jarang atau bahkan belum pernah didengar, tindakan ini sangat umum terjadi.

    Studi pada jurnal Computers In Human Behavior menemukan lebih dari 17 persen orang pernah melakukan tindakan ini sampai empat kali sehari kepada orang lain. Kemudian, 32 persen melaporkan melakukan tindakan ini dua sampai tiga kali sehari.

    Efek phubbing dalam kehidupan

    Tindakan ini bukan hanya merupakan perilaku tidak sopan terhadap lawan bicara. Penelitian menunjukkan bahwa phubbing dapat merusak hubungan seseorang dan menurunkan kesehatan mental. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

    1. Merusak hubungan

    Tindakan mengabaikan orang lain dapat merusak hubungan, baik dengan pasangan, keluarga, teman, teman kerja, atau orang-orang di sekitar. Sebab, orang yang diabaikan akan merasa marah, kecewa, dan tidak suka dengan “si phubber” yakni orang yang melakukan phone snubbing.

    Hal tersebut bisa memancing pertengkaran, juga bisa membuat orang yang diabaikan menjaga jarak dan mengurangi interaksi dengan si phubber. Padahal interaksi dan komunikasi sangat penting dilakukan untuk menjaga kelanggengan suatu hubungan.

    Efek buruknya tidak hanya dirasakan oleh orang yang diabaikan, tapi juga orang yang melakukan phubbing. Ia juga akan merasa tidak puas dengan komunikasi yang dilakukan.

    2. Menurunkan kesehatan mental

    Efek buruk akibat tindakan ini mungkin lebih banyak didapati pihak yang diabaikan. Studi yang diterbitkan pada Journal of Applied Social Psychology menemukan bahwa orang yang diabaikan menilai diri mereka lebih negatif. #

    Mereka mungkin merasa ditolak, dikucilkan, atau diremehkan dan semua pikiran negatif ini dapat menurunkan kesehatan mental. Sementara si phubber cenderung mengalihkan perhatian mereka untuk berselancar ke media sosial, yang bisa memperburuk masalah.

    Menurut studi yang dipublikasikan pada jurnal Computers and Human Behavior, semakin seseorang keranjingan media sosial semakin meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan depresi.

    Apa ciri-ciri phubbing?

    phubbing

    Ciri khas jika Anda seorang phubber adalah ada ponsel di tangan Anda. Ada perasaan takut dalam diri jika Anda tidak menjawab telepon, melewatkan tweet, tidak bisa memperbarui status, atau tidak ingin melewatkan informasi apa pun.

    Di samping itu, ciri lain yang bisa menjadi tanda bahwa Anda seorang phubber, di antaranya:

  • Melakukan dua percakapan sekaligus, di telepon atau secara langsung. Hal ini kadang tidak bisa dilakukan dengan mulus, karena pastinya phone snubbing bisa terjadi.
  • Selalu meletakkan ponsel di samping Anda dan kerap mengecekanya, bahkan ketika Anda makan atau ketika sedang melakukan interaksi dengan orang lain.
  • Muncul perasaan kehilangan ketika Anda tidak bisa memeriksa ponsel atau ketika ponsel tidak dalam jangkauan.
  • Tanda-tanda ini hampir mirip dengan kecanduan ponsel. Akan tetapi, fenoma phubbing lebih mengarah pada situasi ketika Anda sedang berinteraksi dengan orang lain dan mengabaikan lawan bicara Anda.

    Cara menghentikan kebiasaan phubbing

    sopan santun di meja makan

    Supaya tindakan buruk ini tidak memperburuk hubungan serta kesehatan mental, Anda bisa mengikuti tips berikut untuk menghentikan kebiasaan ini.

    Menghentikan kebiasaan phubbing pada diri sendiri

    • Terapkan jam makan tanpa bermain ponsel. Kebanyakan orang sering bermain ponsel sambil makan. Tindakan ini harus dihentikan, apalagi jika Anda tidak makan sendirian. Jadi, jangan letakkan ponsel di dekat Anda ketika jam makan. Bila perlu matikan ponsel atau ubah ponsel ke mode pesawat atau senyap.
    • Matikan atau tinggalkan ponsel. Terapkan dalam diri jika tidak apa-apa mematikan ponsel atau meninggalkan ponsel jika ingin berinteksi dengan orang lain lebih baik. Hal ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, karena Anda bisa mengeceknya setelah urusan tersebut selesai.
    • Jadikan hal ini sebagai tantangan. Anda akan lebih bersemangat dan puas dengan diri sendiri setelah berhasil melepaskan diri dari ketergantungan bermain ponsel ketika bersama orang lain. Tindakan ini bisa jadi motivasi kuat agar Anda tidak lagi melakukan phone snubbing.

    Membantu orang lain menghentikan kebiasaan phubbing

    • Jadilah panutan. Jika Anda ingin membantu seseorang berhenti melakukan phone snubbing, jadilah contoh yang baik. Maksudnya, ketika Anda berinteraksi dengan mereka, Anda juga jangan bermain ponsel. Dengan begitu, ia juga akan mengikuti Anda tidak bermain ponsel.
    • Beri tahu mereka. Cara terbaik untuk membuat mereka berhenti mengabaikan orang lain dengan memainkan ponsel adalah dengan memberi tahu bahwa tindakan tersebut tidak baik dilakukan. Jelaskan bahwa kebiasaan tersebut bisa membuat orang lain tidak nyaman dan percakapan yang dilakukan tidak berjalan dengan lancar.
    • Bersabar tapi bersikap tegas. Phubbing bukanlah kecanduan yang nyata, tetapi ini adalah masalah impuls. Impuls dan perilaku  membutuhkan waktu untuk berhenti, jadi bersabarlah dan pahami mereka, tetapi juga tegas.

    Jika cara-cara di atas kurang efektif dalam mengatasi kebiasaan yang kurang baik ini, jangan ragu untuk meminta bantuan psikolog.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan