Bagi Anda yang menginginkan kulit wajah yang cerah dan bebas kusam, krim pemutih bisa jadi solusinya. Nah, salah satu krim pemutih yang saat ini sedang populer di internet adalah krim HN. Namun, sebelum membeli produk perawatan kulit yang satu ini, simak penjelasan berikut.
Apa itu krim HN?
Krim HN adalah serangkaian perawatan kulit yang terdiri dari krim siang dan malam, sabun cuci muka, serta toner. Krim ini menjanjikan kulit halus, cerah, dan berseri hanya dengan pemakaian sebentar.
Tak hanya itu, krim pemutih ini juga diyakini mampu mengatasi berbagai masalah kulit seperti:
- mengatasi jerawat,
- menghilangkan flek hitam,
- mencerahkan kulit,
- melindungi kulit dari bahaya sinar UV, dan
- mengecilkan pori-pori.
Penjual krim ini mengklaim produknya diracik oleh dermatolog sehingga bahan-bahan yang digunakan aman dan efektif.
Apakah produk skincare HN aman?
Krim ini dipasarkan secara online melalui media sosial. Berbagai review positif yang banyak beredar di internet membuat krim ini sangat diburu pembeli.
Ulasan ini biasanya ditujukan bagi yang ingin memiliki kulit wajah mulus tanpa noda dengan cara yang instan. Namun, jika ditelaah dari sisi medis, apakah krim HN aman?
Faktanya, krim ini belum mendapatkan izin edar dari BPOM. Anda juga bisa mengeceknya sendiri di laman BPOM.
Mengingat belum mendapatkan izin edar dari BPOM, krim HN belum secara resmi dinyatakan aman untuk digunakan sebagai perawatan kulit.
Meski diklaim sebagai krim racikan dokter, proses pembuatan serta bahan-bahan yang terkandung di dalam krim ini juga tidak diketahui secara spesifik.
Krim ini pun tidak mencantumkan komposisi pada kemasannya. Alhasil, masih diragukan keamanan krim ini untuk perawatan kulit.
Sejak 2021, BPOM juga menyatakan bahwa krim ini mengandung merkuri. Ditemukan pula metanol sebesar lebih dari 5 persen pada toner dari HN.
Bahaya memakai krim HN
Ada berbagai alasan mengapa krim ini berbahaya, mulai dari adanya kandungan berbahaya, tidak tercantum komposisi, hingga tidak terdaftar di BPOM.
Berikut bahaya mengoleskan krim HN ke kulit.
1. Iritasi kulit
Tingginya kandungan metanol dalam krim wajah bisa membuat kulit rentan mengalami iritasi.
Studi terbitan Annals of Occupational and Environmental Medicine (2017) menyatakan bahwa iritasi akibat paparan metanol berulang bisa menyebabkan:
- kulit bengkak,
- berkurangnya minyak alami kulit,
- eksim,
- kulit bersisik, dan
- dermatitis atau radang kulit.
2. Kulit menipis
Merkuri memang mengurangi pembentukan melanin atau pigmen pewarna alami kulit. Hal inilah yang membuat krim HN bisa memutihkan kulit.
Meski begitu, cara kerja ini juga lama-kelamaan menipiskan kulit. Tentu, kulit yang semakin tipis bisa membuat kulit rentan mengalami kerusakan.
Karena rentan rusak, kulit pun mudah mengalami:
- ruam,
- dermatitis,
- kebas dan mati rasa sekitar mulut.
3. Kerusakan saraf
Merkuri bersifat neurotoksin atau racun bagi saraf. Mengutip situs United States Environmental Protection Agency (EPA), paparan logam berat ini bisa menyebabkan masalah pada saraf, seperti berikut ini.
- Tremor.
- Perubahan emosi, seperti mood swing, mudah marah, gugup, rasa malu berlebih.
- Insomnia.
- Otot lemah, kedutan, dan otot mengecil.
- Sakit kepala.
- Gangguan respons tubuh.
- Paparan dalam konsentrasi tinggi bahkan bisa menyebabkan kerusakan jantung, gagal pernapasan, hingga kematian.
Cara aman memilih krim wajah
Agar terhindar dari produk pemutih berbahaya seperti krim HN, ada beberapa cara untuk memilih krim wajah. Berikut cara memilih krim yang aman.
1. Cek komposisinya
Idealnya, produk perawatan kulit yang baik mencantumkan semua bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Ada setidaknya tiga zat kimia berbahaya yang harus Anda hindari.
- Merkuri.
- Kortikosteroid.
- Hydroquinone.
Bahaya merkuri sudah disebutkan sebelumnya di atas. Sementara itu, penggunaan kortikosteroid tanpa arahan dokter menyebabkan:
- kulit terbakar,
- kulit mengelupas,
- bengkak,
- stretch marks, dan
- gurat kemerahan (telangiektasia).
Bila digunakan di bawah pengawasan dokter, hydroquinone membantu untuk mengalami masalah kulit tidak merata, seperti melasma, freckles, atau hiperpigmentasi pasca-inflamasi atau post-inflammatory hyperpigmentation (PIH).
Namun, bahan ini tergolong keras dan tidak bisa digunakan sembarangan.
Alih-alih kulit putih, kulit malah menghitam seperti gosong akibat hydroquinone digunakan tanpa anjuran dokter. Kondisi ini disebut dengan ochronosis.
2. Periksa izin edarnya
Setiap kali Anda ingin membeli produk kosmetik atau perawatan kulit, pastikan produk tersebut sudah terdaftar dan memiliki izin edar dari BPOM.
Tak hanya itu, pastikan juga kalau produk yang Anda beli mencantumkan tanggal kedaluwarsa.
Apabila produk kosmetik yang Anda inginkan tidak ada keterangan izin edar BPOM atau tanggal kedaluwarsanya, sebaiknya jangan dibeli.
Krim HN sendiri sampai sekarang belum memiliki izin edar dari BPOM sehingga produk ini belum secara resmi dinyatakan aman untuk digunakan masyarakat luas.
3. Jangan tergiur harga murah
Pernah dengar istilah ada harga ada rupa? Tampaknya, hal ini bisa jadi bahan pertimbangan sebelum Anda membeli produk kosmetik atau perawatan kulit, termasuk krim HN.
Anda patut curiga sekaligus waspada ketika ingin membeli produk pemutih dengan harga murah.
Jika harga yang ditawarkan terpaut jauh dari harga pasaran, besar kemungkinan produk yang Anda beli abal-abal alias bermutu rendah.
Ingat, jangan hanya tergiur hasil instan dan harga miring, tanpa peduli isi krimnya serta efek sampingnya.
Alih-alih membeli krim HN, sebaiknya Anda langsung berkonsultasi ke dermatolog atau dokter spesialis kulit. Hal ini berguna untuk mendapatkan perawatan dokter kulit yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.
Bila sudah telanjur menggunakan krim ini, beri tahu dokter untuk mengetahui cara menghilangkan merkuri di wajah.
Rangkuman
Hingga saat ini, krim HN belum terdaftar oleh BPOM. BPOM juga menemukan merkuri pada produk ini. Oleh karena itu, krim HN tidak aman digunakan.