Area kelamin dan anus kerap menjadi daerah yang paling rentan mengalami masalah kulit, salah satunya lichen sclerosus.
Selain menimbulkan gatal yang hebat, kondisi ini juga menyebabkan peradangan dan nyeri yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Apa itu lichen sclerosus?
Lichen sclerosus atau liken sklerosis adalah penyakit peradangan kulit yang umumnya muncul pada area kelamin dan sekitar anus.
Penyakit ini menimbulkan bercak putih, tipis, dan berkerut yang terasa gatal pada kulit.
Liken sklerosis ebih banyak terjadi pada perempuan, terutama yang telah melewati masa menopause. Akan tetapi, anak-anak dan laki-laki (khususnya yang berusia 40–60 tahun) juga dapat mengalaminya.
Liken sklerosis pada perempuan biasanya muncul pada bibir vagina bagian luar (vulva) dan dikenal sebagai kraurosis vulvae.
Sementara pada laki-laki, bercak-bercak sering kali muncul pada kulup penis dan dikenal sebagai balanitis.
Penyakit kulit ini bisa menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti nyeri saat buang air kecil, sembelit, dan ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih.
Selain itu, risiko kanker sel skuamosa pada kulit yang terdampak juga dapat meningkat.
Tanda dan gejala lichen sclerosus
Orang-orang yang mengalami liken sklerosis ringan mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun.
Setelah beberapa waktu, Anda akan mendapati munculnya bercak putih pada kulit di sekitar area kelamin atau anus.
Bercak-bercak ini terkadang juga muncul pada tubuh bagian atas, lengan atas, serta dada. Lichen sclerosus juga dapat menimbulkan salah satu atau beberapa kondisi berikut.
- Muncul kemerahan, bercak-bercak, atau kondisi abnormal lainnya pada kulit (lesi kulit).
- Kulit berdarah, luka, atau memar.
- Nyeri atau rasa tidak nyaman.
- Gatal-gatal pada vulva atau anus yang cukup parah.
- Nyeri saat berhubungan seksual atau buang air besar.
- Susah buang air kecil atau nyeri saat buang air kecil.
- Pada kasus yang parah, muncul luka lepuh atau luka terbuka pada kulit.
- Pada pria, nyeri ketika mengalami ereksi atau tidak bisa menarik kulup penis ke depan.
Anak-anak biasanya mengalami gejala di sekitar anus. Bercak-bercak pada kulit menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa menyebabkan sembelit.
Gejala liken sklerosis mungkin membaik setelah pubertas, tapi dokter tetap perlu mengawasi perkembangannya.
Setiap orang dapat mengalami gejala yang berbeda-beda. Segera kunjungi dokter bila Anda mengalami berbagai kondisi di atas, terutama jika Anda mengalami nyeri ketika berhubungan seksual dan buang air kecil.
Penyebab dan faktor yang meningkatkan risikonya
Para ahli belum dapat memastikan apa faktor yang menyebabkan liken sklerosis.
Akan tetapi, kondisi ini mungkin berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, hormon yang tidak seimbang, atau masalah genetik.
Mengutip National Organization for Rare Disorders, berbagai hasil studi menunjukkan bahwa kondisi ini berkaitan dengan gangguan autoimun. Ini merupakan kondisi ketika sistem imun menyerang sel yang sehat tanpa sebab yang jelas.
Beberapa ahli juga meyakini bahwa ada kecenderungan genetik yang membuat seseorang mengalami lichen sclerosus.
Mungkin ada suatu gen yang membawa penyakit ini, tetapi gen tersebut baru aktif ketika terdapat pemicu dari lingkungan.