Salah satu gangguan kesehatan yang paling umum dialami pria adalah balanitis. Penyebabnya begitu beragam, mulai dari kebersihan penis yang kurang terjaga, masalah kulit yang kronis, hingga penyakit tertentu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Salah satu gangguan kesehatan yang paling umum dialami pria adalah balanitis. Penyebabnya begitu beragam, mulai dari kebersihan penis yang kurang terjaga, masalah kulit yang kronis, hingga penyakit tertentu.
Simak informasi berikut ini untuk mengetahui apa itu balanitis, tanda-tandanya, hingga cara mengobatinya.
Balanitis adalah peradangan dan iritasi yang terjadi pada kulit kepala penis. Kondisi ini sering juga disebut sebagai radang kepala penis.
Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa penis sakit, memerah, bengkak, mengeluarkan bau tidak sedap, dan nyeri saat buang air kecil.
Pada pria yang tidak disunat, kepala penis akan ditutupi oleh lipatan kulit yang dikenal sebagai kulup. Balanitis biasanya menyerang lipatan kulit tersebut.
Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri yang mengganggu, tetapi biasanya tidak begitu serius. Anda bisa menyembuhkannya dengan obat oles dari dokter.
Balanitis adalah kondisi umum yang lebih berisiko terjadi pada pria yang belum disunat.
Penyakit ini dapat dialami oleh semua usia, tetapi lebih sering dialami anak laki-laki di bawah usia 4 tahun. Meskipun begitu, kondisi ini juga bisa terjadi pada pria yang sudah disunat.
Anda dapat mencegah balanitis dengan mengurangi faktor risikonya dan menjaga kebersihan diri dengan baik. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Berikut merupakan beberapa tanda dan gejala balanitis yang paling umum.
Jika tidak segera diobati, balanitis dapat mengganggu batang penis sehingga bisa saja menimbulkan lecet dan bisul.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Balanitis adalah penyakit yang tidak begitu serius, tetapi bisa menjadi indikasi adanya kondisi lain, seperti infeksi menular seksual atau infeksi jamur.
Anda sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter jika mengalami tanda-tandanya, begitu pula jika kondisi ini terjadi pada bayi atau anak-anak.
Balanitis umumnya disebabkan oleh faktor kebersihan penis yang buruk, terutama pada pria yang tidak disunat.
Selain itu, berikut adalah sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit kepala penis.
Balanitis bisa menjadi tanda dari gangguan kulit yang sedang terjadi pada penis. Berikut adalah beberapa contohnya.
Keempat penyakit kulit tersebut bisa menyebabkan penis sakit, nyeri, memerah, dan meradang sehingga juga dapat memicu balanitis.
Untuk mengatasinya, Anda perlu mengobati penyakit kulit yang menjadi penyebabnya.
Permukaan kulit penis dapat mengalami iritasi dan peradangan akibat beberapa kondisi berikut.
Penyebab utama balanitis adalah infeksi yang terjadi pada penis. Infeksi ini umumnya bisa disebabkan oleh dua hal, yakni:
Laki-laki yang mengidap diabetes lebih berisiko mengalami infeksi kulit bila dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat diabetes.
Ini lantaran diabetes memiliki kadar glukosa dalam tubuh yang tinggi. Kadar glukosa dalam tubuh juga bisa dikeluarkan melalui urine sehingga dapat memicu tumbuhnya bakteri di sekitar penis.
Pada penis yang tidak disunat, terdapat lipatan kulit yang melapisi dan menutupi kepala penis. Lapisan kulit ini disebut kulup.
Fimosis merupakan kondisi ketika kulup terlalu ketat sehingga tidak bisa ditarik ke atas kepala penis. Fimosis umum terjadi pada bayi dan anak laki-laki.
Balanitis bisa terjadi pada pria dewasa yang melakukan hubungan seksual yang tidak aman dan tidak sehat.
Selain itu, penyakit menular seksual, seperti herpes genital, klamidia, gonore, dan sifilis juga dapat menyebabkan balanitis.
Berikut merupakan beberapa faktor yang mungkin meningkatkan risiko Anda untuk mengalami balanitis.
Segera lakukan perawatan untuk mengurangi kemungkinan Anda terkena komplikasi. Komplikasi yang mungkin terjadi jika balanitis tidak ditangani antara lain:
Dermatitis alergi dapat menjadi penyebab balanitis yang membuat Anda gatal-gatal, ruam, dan kulit yang meradang. Peradangan ini mungkin menyebabkan timbulnya jaringan parut.
Jaringan parut pada penis dapat membuat bukaan saluran uretra menyempit. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang berkepanjangan hingga kesulitan untuk buang air kecil.
Untuk menentukan diagnosis yang tepat, dokter mungkin melakukan tes berikut.
Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi balanitis tergantung pada usia, penyebab, riwayat aktivitas seksual, dan apakah pasien pernah disunat.
Untuk meredakan rasa sakitnya, Anda bisa menarik kulit ujung penis secara perlahan dan menempelkan kompres hangat pada area yang sakit.
Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter berdasarkan penyebab balanitis. Berikut adalah beberapa contohnya.
Waktu pemulihan tergantung pada penyebab dan gejala yang muncul pada pasien. Pada kasus sederhana, gejala dapat pulih atau bahkan hilang dalam waktu 5 sampai 10 hari.
Sementara pada kasus yang lebih kompleks, pemulihan penuh mungkin memakan waktu lebih lama.
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini dapat membantu Anda mengatasi balanitis.
Jika kebersihan tidak diperhatikan dengan baik, balanitis mungkin dapat kambuh kembali. Segera hubungi dokter Anda bila gejalanya muncul kembali.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar