Penderita diabetes memiliki kadar glukosa dalam tubuh yang tinggi. Anda ketahui juga, glukosa adalah “makanan” favorit bakteri. Kadar glukosa dalam tubuh juga bisa dikeluarkan melalui urine, sehingga dapat memicu tumbuhnya bakteri di sekitar penis.
5. Fimosis
Pada penis yang tidak disunat, kepala penis akan dilapisi oleh lapisan kulit yang disebut sebagai kulup. Ketika kulit kulup terlalu ketat sehingga tidak bisa ditarik ke atas kepala penis, kondisi ini dikenal sebagai fimosis. Fimosis umum terjadi pada bayi dan anak laki-laki.
6. Hubungan seksual yang tidak aman
Balanitis bisa terjadi pada pria dewasa dapat terjadi apabila melakukan hubungan seksual yang tidak aman dan tidak sehat. Apabila pasangan wanita mengalami infeksi atau luka pada vagina, maka laki-laki tersebut bisa tertular dan berisiko mengalami balanitis.
Selain itu penyakit menular seksual, seperti herpes genital, klamidia, gonore, dan sifilis juga dapat menyebabkan balanitis.
Beberapa obat pencahar, obat tidur, obat penghilang rasa sakit, dan antibiotik juga dapat menyebabkan balanitis sebagai efek samping yang ditimbulkan. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab utama kondisi yang Anda alami.
Faktor risiko
Terdapat beberapa faktor yang mungkin meningkatkan risiko Anda mengalami balanitis seperti di bawah ini.
- Kebersihan pribadi yang buruk, terlebih di sekitar organ reproduksi pria.
- Infeksi jamur dan bakteri.
- Menderita arthritis reaktif.
- Pasien diabetes yang tidak diobati atau glukosa darah yang tidak terkontrol.
- Penyakit menular seksual, seperti herpes genital atau gonore.
Risiko Komplikasi
Segera lakukan perawatan untuk mengurangi kemungkinan Anda terkena komplikasi. Komplikasi yang mungkin terjadi jika balanitis tidak dirawat, antara lain:
- Jaringan parut pada ujung saluran uretra,
- Kulup tercabut dari kepala penis, dan
- Pasokan darah yang tidak memadai ke penis.
Dermatitis alergi dapat menjadi penyebab balanitis yang membuat Anda gatal-gatal, ruam, dan kulit yang meradang. Peradangan ini mungkin menyebabkan timbulnya jaringan parut.
Jaringan parut pada penis dapat membuat bukaan saluran uretra menyempit. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang berkepanjangan hingga kesulitan buang air kecil.
Obat & pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi tergantung pada usia, penyebab, riwayat aktivitas seksual, dan telah disunat atau belum. Untuk meredakan rasa sakitnya, Anda bisa menarik ke belakang kulit ujung penis dan merendam daerah yang sakit ke dalam air hangat.
Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter berdasarkan penyebab balanitis, antara lain:
- Antibiotik: balanitis akibat infeksi bakteri biasa diresepkan obat antibiotik, seperti amoxicillin, penicillin, atau erythromycin.
- Antijamur: balanitis yang disebabkan infeksi jamur dapat diatasi memberikan salep atau krim antijamur, seperti clotrimazole, miconazole, dan econazole pada daerah yang terkena balanitis. Anda mungkin juga disarankan minum obat pil, seperti fluconazole.
- Kortikosteroid: untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan yang ditimbulkan, dokter juga dapat meresepkan krim kortikosteroid.
Waktu pemulihan tergantung pada penyebab dan gejala yang muncul pada pasien. Dalam kasus sederhana, gejala dapat pulih atau bahkan hilang dalam waktu 5 sampai 10 hari. Sementara dalam kasus kompleks, pemulihan penuh mungkin memakan waktu lebih lama.
Dikutip dari Harvard Health Publishing, Anda tidak perlu menghindari hubungan seks setelah pengobatan, meski kontak seksual dapat mengakibatkan radang pada area terkena.
Kontak melalui hubungan seksual dapat menularkan infeksi bolak-balik di antara pasangan, walau jarang kasusnya. Jika hal tersebut terjadi, pasangan Anda mungkin juga memerlukan pengobatan pada saat yang sama untuk mencegah balanitis lebih lanjut.
Terakhir, sunat atau sirkumsisi dapat mencegah infeksi berulang pada pria yang belum disunat, terlebih pada pria yang memiliki kulup ketat dan sulit ditarik ke atas kepala penis.
Apa saja tes yang umum dilakukan untuk diagnosis kondisi ini?
Untuk menentukan diagnosis yang tepat, dokter mungkin melakukan tes berikut:
- Riwayat medis dan pemeriksaan fisik.
- Tes laboratorium dari sampel cairan yang keluar pada kepala penis untuk menentukan apakah infeksi diakibatkan jamur atau bakteri.
- Tes darah untuk menentukan apakah ada infeksi penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Pengobatan di rumah
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini dapat membantu Anda mengatasi balanitis.
- Melakukan kebiasaan kebersihan pribadi yang baik, yakni dengan membersihkan penis secara teratur dan menyeluruh, terutama bagian kulup dan kepala penis.
- Menghindari benda yang bisa menimbulkan iritasi, seperti jangan membersihkan penis dengan sabun berbahan kimia keras, krim pelembap, atau pelumas seks.
- Menggunakan sabun dengan kandungan yang aman dan ringan untuk membantu meringankan gejala.
- Pastikan selalu menggunakan kondom saat berhubungan seks.
Jika kebersihan tidak diperhatikan dengan baik, balanitis mungkin dapat kambuh kembali. Segera hubungi dokter Anda bisa Anda mengalami kondisi, seperti:
- Pembengkakan menjadi parah bahkan setelah dilakukan pengobatan.
- Kondisi belum membaik dalam jangka waktu 3 atau 4 hari.
- Mengalami kesulitan buang air kecil dan timbul darah atau nanah dalam urine.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter spesialis andrologi untuk solusi terbaik masalah Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar