backup og meta

Kenali 8 Penyebab Bercak Cokelat di Kulit seperti Panu

Kenali 8 Penyebab Bercak Cokelat di Kulit seperti Panu

Warna kulit yang tidak merata tampak mengganggu bagi beberapa orang. Munculnya bercak putih hingga cokelat yang mirip panu bisa menjadi petunjuk adanya penyakit kulit atau masalah lainnya. Lantas, apa penyebab bercak cokelat di kulit seperti panu?

Penyebab bercak cokelat di kulit seperti panu

Ada beberapa hal yang menyebabkan timbulnya bercak cokelat di kulit.

1. Panu

Beberapa orang mengenal panu memiliki tampilan seperti bercak putih pada kulit. 

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa panu menyebabkan bercak berwarna cokelat di kulit.

Bercak kecokelatan ini biasanya timbul pada warna kulit yang terang. Penyebab panu adalah adanya infeksi jamur jenis Malassezia furfur.

2. Paparan sinar matahari

Ya, bercak cokelat di kulit seperti panu bisa muncul akibat paparan sinar matahari.

Mengutip studi terbitan Photochemistry and Photobiology (2012), sinar ultraviolet (UV) bisa merangsang akivitas melanin atau pewarna alami yang membuat kulit tampak gelap. 

Sinar ini juga membuat penyebaran melanin menjadi tak rata. Hal ini membuat bercak kecokelatan bisa tersebar di beberapa tempat pada kulit.

Meski mungkin mengganggu, cara kerja ini sebenarnya membantu melindungi kulit dari kerusakan DNA yang bisa menyebabkan kanker kulit.

3. Konsumsi obat

Ada beberapa obat-obatan yang memiliki efek samping menimbulkan bercak cokelat seperti panu, yaitu:

  • obat antinyeri nonsteroid seperti ibuprofen,
  • obat diuretik,
  • retinoid,
  • antipsikotik, dan
  • penurun gula darah.

Obat-obatan ini membuat kulit Anda lebih rentan terhadap paparan sinar matahari.

Sementara itu, ada obat yang meningkatkan hormon estrogen dan progesteron pada tubuh. Hormon ini juga diketahui bisa meningkatkan kadar melanin pada kulit.

Berikut beberapa obat yang bisa menaikkan jumlah melanin.

  • diethylstilbestrol,
  • estradiol, dan
  • progestin.

4. Melasma

Melasma adalah bercak cokelat di kulit yang kerap ditemukan pada bagian wajah, seperti:

  • pipi,
  • hidung,
  • dahi,
  • bibir atas, dan
  • dahi.

Namun, tak jarang melasma juga terjadi pada lengan, leher, dan punggung. Kondisi ini kerap terjadi pada wanita, terutama saat kehamilan. 

Hal ini dikarenakan hormon estrogen dan progesteron pada wanita bisa merangsang melanin.

Akibatnya, bercak kecokelatan pun bisa muncul. Terlebih, kadar kedua hormon ini meningkat saat hamil.

5. Proses penyembuhan kulit

bercak cokelat di kulit seperti panu akibat jerawat

Ada beberapa masalah kulit yang membuatnya meradang, seperti luka, infeksi, atau jerawat.

Proses penyembuhan radang ini ternyata membuat bercak cokelat pun timbul di kulit, bahkan tampak seperti panu. 

Bercak cokelat ini disebut dengan hiperpigmentasi pasca-inflamasi atau post-inflammatory inflammation (PIH). Lantas, mengapa kondisi ini terjadi?

Peradangan ternyata memicu produksi melanin di lapisan kulit teratas atau epidermis. Akibatnya, timbul hiperpigmentasi atau warna kulit kehitaman di bagian yang bermasalah.

Kondisi ini lebih rentan muncul pada orang dengan warna kulit yang gelap.

6. Mastositosis

Mastositosis adalah masalah imun genetik yang terjadi akibat sel bernama sel mast pada kulit tumbuh tak terkendali. 

Sel ini sebenarnya merupakan bagian dari kekebalan tubuh. Akan tetapi, sel mast yang berlebihan membuat tubuh mengalami peradangan dan reaksi alergi. 

Hal ini mengakibatkan timbulnya bercak cokelat di kulit yang terasa gatal seperti panu.

Kondisi ini biasanya terjadi saat terkena gigitan serangga. Dalam kasus yang lebih parah, syok anafilaksis mungkin terjadi.

Ada pula kondisi mastositosis kulit yang lebih parah, yakni diffuse cutaneous mastocytosis. Ini termasuk penyakit kulit langka.

Selain menimbulkan bercak cokelat, kulit akan menebal dan mengalami lentingan. Anda bahkan bisa mengalami hepatomegali.

7. Penyakit Addison

Penyakit Addison juga merupakan penyakit langka yang menyebabkan bercak cokelat di kulit seperti panu. Kondisi ini terjadi akibat tubuh kekurangan hormon kortisol.

Kortisol berperan penting untuk mengatur respon stres dan mengatur pemakaian asupan lemak, protein, dan karbohidrat.

Mengutip penelitian dari jurnal BMJ Case Reports (2019), rendahnya kadar kortisol ternyata merangsang pelepasan hormon yang meningkatkan kadar melanin. Tak heran bila bercak-bercak cokelat di kulit pun timbul.

8. Hemokromatosis

Hemokromatosis adalah penyakit yang membuat tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari asupan yang dikonsumsi. 

Zat besi ini nantinya menumpuk di kelenjar keringat dan membuat lapisan kulit tampak menggelap.

Bercak cokelat pada pasien hemokromatosis biasanya muncul pada bagian kulit yang sering terpapar sinar matahari, terutama pada wajah.

Cara mengatasi bercak cokelat di kulit seperti panu

cara menghilangkan bercak cokelat di kulit seperti panu

Ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk menyamarkan bercak cokelat di kulit. Inilah yang bisa Anda ikuti.

  • Gunakan produk skincare yang mencerahkan kulit, seperti niacinamide, vitamin C, dan kojic acid.
  • Lakukan perawatan mikrodermabrasi, chemical peeling, atau laser dengan dokter.
  • Rutin menggunakan pelembap agar mengurangi gejala masalah kulit lainnya.
  • Hindari pencetus alergi kulit agar tidak meradang.

Bercak cokelat di kulit seperti panu memang bisa terjadi akibat masalah kulit.

Meski demikian, ternyata ada beberapa penyakit yang memengaruhi warna kulit dan menimbulkan bercak cokelat.

Selalu konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab munculnya bercak ini.

Rangkuman

  • Sebagian besar bercak cokelat muncul akibat meningkatnya jumlah melanin.
  • Perubahan hormon bisa membuat kulit tampak menggelap dan timbul bercak.
  • Proses alami juga bisa menimbulkan bercak cokelat, seperti proses penyembuhan dan perlindungan kulit.
  • Selain menggunakan produk skincare, prosedur tertentu mempercepat menghilangkan bercak.
  • Menghindari pemicu radang pada kulit mengurangi risiko timbulnya bercak cokelat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tinea Versicolor: Symptoms, Causes & Treatments. (2022). Retrieved 1 August 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17719-tinea-versicolor

Basit, H., Godse, K., & Aboud, A. (2022). Melasma. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459271/

Melasma: Treatment, Causes & Prevention. (2020). Retrieved 1 August 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21454-melasma

Estrogen and Progestin (Hormone Replacement Therapy): MedlinePlus Drug Information. (2018). Retrieved 1 August 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601041.html

Lawrence, E., & Aboud, K. (2022). Postinflammatory Hyperpigmentation. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559150/

Mastocytosis. (2017). Retrieved 1 August 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/mastocytosis/

Mastocytosis & Mast Cells: Symptoms & Treatment. (2020). Retrieved 1 August 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/5908-mastocytosis

Mastocytosis | DermNet NZ. (2014). Retrieved 1 August 2022, from https://dermnetnz.org/topics/mastocytosis

Benner, B., Alsma, J., & Feelders, R. (2019). Hyponatraemia and hyperpigmentation in primary adrenal insufficiency. BMJ Case Reports, 12(3), e227200. doi: 10.1136/bcr-2018-227200

Cortisol: What It Is, Function, Symptoms & Levels. (2021). Retrieved 1 August 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/22187-cortisol

Addison’s disease – Symptoms and causes. (2020). Retrieved 1 August 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/addisons-disease/symptoms-causes/syc-20350293

Skin and genetic haemochromatosis. (2019). Retrieved 1 August 2022, from https://www.britishskinfoundation.org.uk/blog/skin-and-genetic-haemochromatosis

Haemochromatosis | DermNet NZ. (2005). Retrieved 1 August 2022, from https://dermnetnz.org/topics/haemochromatosis

Cheng, A., De La Garza, H., Maymone, M., Johansen, V., & Vashi, N. (2021). Skin-Lightening Products: Consumer Preferences and Costs. Cureus. doi: 10.7759/cureus.17245

Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Retrieved 1 August 2022, from https://perdoski.id/uploads/original/2017/10/PPKPERDOSKI2017.pdf

What can get rid of age spots?. (2022). Retrieved 1 August 2022, from https://www.aad.org/public/cosmetic/age-spots-marks/get-rid-spots

Versi Terbaru

19/08/2022

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Mengenal Warna Kulit Manusia, Kenapa Begitu Beragam?

7 Penyakit Kulit Berbahaya yang Tidak Boleh Disepelekan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 19/08/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan