Rasa gatal tak tertahankan pada ketiak tentu bikin Anda tidak nyaman saat beraktivitas, terlebih ketika harus menggaruknya di tempat umum. Namun, hal ini tidak boleh disepelekan karena bisa menjadi gejala dari infeksi jamur di ketiak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Rasa gatal tak tertahankan pada ketiak tentu bikin Anda tidak nyaman saat beraktivitas, terlebih ketika harus menggaruknya di tempat umum. Namun, hal ini tidak boleh disepelekan karena bisa menjadi gejala dari infeksi jamur di ketiak.
Kulit manusia yang tampak bersih mengilap pada dasarnya menampung sekumpulan bakteri dan jamur mikro yang hidup saling bergantungan.
Namun terkadang, koloni mikrobiota ini dapat menyebabkan infeksi apabila berkembang biak secara berlebihan pada permukaan kulit.
Beberapa contoh yang Anda kenali, seperti ketombe dan beberapa jenis jerawat di punggung.
Infeksi jamur pada area ketiak lebih umum disebabkan oleh Candida, yakni sejenis jamur bisa menimbulkan infeksi pada kulit.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, terdapat lebih dari 150 spesies Candida, di mana spesies Candida albicans (C. albicans) yang paling sering menimbulkan infeksi jamur.
Jenis Candida lain yang dapat menyebabkan infeksi, termasuk C. glabrata, C. parapsilosis, C. tropicalis, dan C. guilliermondii.
Nah, infeksi Candida paling sering muncul pada daerah kulit yang memiliki lipatan dan lembap, misalnya ketiak dan daerah pangkal paha.
Hal ini pun juga sering terjadi pada lipatan tubuh orang obesitas atau wanita berpayudara besar. Sementara pada bayi, infeksi jamur umumnya menyebabkan ruam popok.
Infeksi jamur di ketiak bisa memburuk kondisinya saat udara terasa lebih panas dan lembap.
Kondisi ini juga bisa diperparah oleh faktor-faktor lain, seperti mengenakan pakaian yang terlalu sempit, kurangnya sirkulasi udara ke ketiak, dan gesekan antara lipatan kulit.
Hal ini pada dasarnya membuat keringat berkumpul pada ketiak dan lipatan kulit sehingga menjadi lingkungan yang ideal untuk jamur bertumbuh pesat.
Secara umum, infeksi jamur di ketiak dan bagian tubuh lainnya akan menimbulkan gejala yang tidak berbeda jauh.
Berikut sejumlah gejala infeksi jamur pada kulit yang perlu Anda perhatikan.
Untuk menangani infeksi jamur di ketiak, Anda bisa menggunakan krim atau salep antijamur yang tersedia bebas tanpa resep dokter di apotek.
Krim atau salep antijamur yang umumnya mengandung klotrimazol (clotrimazole). Obat ini bekerja dengan membunuh jamur dan mencegah pertumbuhan jamur kembali.
Anda perlu menggunakan obat jamur kulit ini dengan mengoleskan sebanyak tiga kali sehari atau ikuti anjuran pakai pada area ketiak yang terkena infeksi jamur.
Pengobatan umumnya perlu Anda lakukan selama dua minggu atau lebih hingga gejalanya membaik dan infeksi tidak datang kembali.
Di samping ampuh mengatasi infeksi jamur pada ketiak, obat klotrimazol juga efektif untuk mengobati panu, kurap, maupun kutu air.
Selain pengobatan dengan obat antijamur, Anda juga perlu memperhatikan kebersihan tubuh, termasuk ketiak agar infeksi jamur tidak datang kembali
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menjaga agar ketiak tetap bersih dan tidak lembap.
Meski begitu, Anda perlu mengunjungi dokter spesialis kulit bila infeksi jamur di ketiak tidak membaik dalam 1–2 minggu atau memunculkan gejala yang makin parah.
Infeksi jamur ini juga bisa berkembang menjadi penyakit infeksi yang parah hingga menyebabkan benjolan merah berisi cairan yang disebut pustula.
Jika Anda mengalaminya, sebaiknya segera lakukan pengobatan medis untuk mencegah ketidaknyamanan dan komplikasi lebih lanjut.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar