backup og meta

Penyebab Infeksi Jamur di Ketiak dan Cara Mengobatinya

Penyebab Infeksi Jamur di Ketiak dan Cara Mengobatinya

Rasa gatal tak tertahankan pada ketiak tentu bikin Anda tidak nyaman saat beraktivitas, terlebih ketika harus menggaruknya di tempat umum. Namun, hal ini tidak boleh disepelekan karena bisa menjadi gejala dari infeksi jamur di ketiak. 

Gejala infeksi jamur ketiak

Secara umum, infeksi jamur di ketiak dan bagian tubuh lainnya akan menimbulkan gejala yang tidak berbeda jauh. 

Berikut sejumlah gejala infeksi jamur pada kulit yang perlu Anda perhatikan.

  • Rasa gatal yang cukup parah dan menyebar.
  • Ruam merah meradang yang terpisah oleh garis putih dan bintil-bintil kecil di sekitarnya.
  • Tekstur kulit tampak kering, berkerak, dan bengkak.
  • Bau tak sedap yang berbeda dari bau badan biasanya.

Penyebab infeksi jamur di ketiak

kutu ketiak

Kulit manusia yang tampak bersih mengilap pada dasarnya menampung sekumpulan bakteri dan jamur mikro yang hidup saling bergantungan. 

Namun terkadang, koloni mikrobiota ini dapat menyebabkan infeksi bila berkembang biak secara berlebihan pada permukaan kulit.

Beberapa contoh yang Anda kenali, seperti  ketombe dan beberapa jenis jerawat di punggung.

Infeksi jamur pada area ketiak lebih umum disebabkan oleh Candida, yakni sejenis jamur bisa menimbulkan infeksi pada kulit.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, terdapat lebih dari 150 spesies Candida, spesies Candida albicans (C. albicans) yang paling sering menimbulkan infeksi jamur.

Jenis Candida lain yang dapat menyebabkan infeksi yaitu C. glabrata, C. parapsilosis, C. tropicalis, dan C. guilliermondii.

Nah, infeksi Candida paling sering muncul pada daerah kulit yang memiliki lipatan dan lembap, misalnya ketiak dan daerah pangkal paha. 

Hal ini pun juga sering terjadi pada lipatan tubuh orang obesitas atau wanita berpayudara besar. Sementara pada bayi, infeksi jamur umumnya menyebabkan ruam popok.

Ketiak berjamur bisa memburuk kondisinya saat udara terasa lebih panas dan lembap.

Kondisi ini juga bisa diperparah oleh faktor-faktor lain, seperti mengenakan pakaian yang terlalu sempit, kurangnya sirkulasi udara ke ketiak, dan gesekan antara lipatan kulit.

Hal ini pada dasarnya membuat keringat berkumpul pada ketiak dan lipatan kulit sehingga menjadi lingkungan yang ideal untuk jamur berkembang.

Pengobatan infeksi jamur di ketiak

Cara menghilangkan jamur di ketiak, Anda bisa menggunakan krim atau salep antijamur yang tersedia bebas tanpa resep dokter di apotek.

Krim atau salep antijamur yang umumnya mengandung klotrimazol (clotrimazole). Obat ini bekerja dengan membunuh jamur dan mencegah pertumbuhan jamur kembali.

Anda perlu menggunakan obat jamur kulit ini dengan mengoleskan sebanyak tiga kali sehari atau ikuti anjuran pakai pada area ketiak yang terkena infeksi jamur.

Pengobatan umumnya perlu Anda lakukan selama dua minggu atau lebih hingga gejalanya membaik dan infeksi tidak datang kembali.

Di samping ampuh mengatasi infeksi jamur pada ketiak, obat klotrimazol juga efektif untuk mengobati panu, kurap, maupun kutu air.

Pencegahan infeksi jamur pada kulit

Selain pengobatan dengan obat antijamur, Anda juga perlu memperhatikan kebersihan tubuh, termasuk ketiak agar infeksi jamur tidak datang kembali

Berikut ini adalah beberapa cara untuk menjaga agar ketiak tetap bersih dan tidak lembap.

  • Bersihkan dengan air dan keringkan area ketiak yang berjamur sebelum mengoleskan krim atau salep antijamur.
  • Jaga bagian ketiak dan lipatan tubuh yang rentan infeksi agar tetap kering dan bersih.
  • Selalu mandi dan keringkan tubuh secara menyeluruh setelah beraktivitas, terutama ketika berkeringat berlebihan.
  • Sebaiknya mandi dengan menggunakan sabun antibakteri seperti triclosan.
  • Hindari berbagi pakaian, handuk, atau barang-barang pribadi dengan orang lain untuk mencegah penularan jamur.
  • Kenakan kaus katun yang menyerap keringat dan longgar yang memberikan banyak udara sehingga mencegah kelembapan berlebihan pada kulit.
  • Ganti pakaian secara teratur terutama saat cuaca panas dan tubuh lebih berkeringat.
  • Gunakan pakaian tanpa lengan untuk sementara waktu bila memungkinkan.

Meski begitu, Anda perlu mengunjungi dokter spesialis kulit bila infeksi jamur di ketiak tidak membaik dalam 1 – 2 minggu atau memunculkan gejala yang makin parah. 

Infeksi jamur ini juga bisa berkembang menjadi penyakit infeksi yang parah hingga menyebabkan benjolan merah berisi cairan yang disebut pustula

Jika Anda mengalaminya, sebaiknya segera lakukan pengobatan medis untuk mencegah ketidaknyamanan dan komplikasi lebih lanjut.

Ringkasan

  • Infeksi jamur di ketiak dapat menimbulkan gejala seperti gatal parah, ruam merah, bau tak sedap, dan kulit kering atau bengkak.
  • Penyebabnya adalah pertumbuhan berlebih jamur Candida di area kulit lembap, seperti ketiak.
  • Faktor pemicunya meliputi udara panas, pakaian ketat, dan kurangnya sirkulasi udara.
  • Untuk pengobatan, krim antijamur seperti klotrimazol bisa digunakan, dengan pengaplikasian tiga kali sehari selama dua minggu.
  • Pencegahan meliputi menjaga kebersihan ketiak, menghindari kelembapan berlebih, dan mengenakan pakaian longgar. Jika infeksi memburuk, disarankan untuk konsultasi ke dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Candida (candidiasis, thrush, yeast infection). DermNet NZ. Retrieved 19 September 2024, from https://dermnetnz.org/topics/candida

Candida infection of the skin. Mount Sinai. Retrieved 19 September 2024, from https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/candida-infection-of-the-skin

Where Invasive Candidiasis Comes From. Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Retrieved 19 September 2024, from https://www.cdc.gov/fungal/diseases/candidiasis/invasive/sources.html

Antifungal medicines. NHS UK. (2020). Retrieved 19 September 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/antifungal-medicines/

Reddy, G. K. K., Padmavathi, A. R., & Nancharaiah, Y. V. (2022). Fungal infections: Pathogenesis, antifungals and alternate treatment approaches. Current research in microbial sciences3, 100137. https://doi.org/10.1016/j.crmicr.2022.100137

Versi Terbaru

23/09/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Seberapa Efektif Minyak Kelapa untuk Mengobati Infeksi Jamur Kulit?

Membedakan Gatal-gatal Akibat Kurap dan Infeksi Jamur Candida


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 23/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan