backup og meta

Tes Darah Samar Feses

Tes Darah Samar Feses

Masalah pencernaan, terutama pada usus, membutuhkan pemeriksaan khusus agar terdeteksi. Salah satu pemeriksaan yang mungkin dilakukan yaitu tes darah samar feses (faecal occult blood test). Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa itu tes darah samar feses?

Tes darah samar feses adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi jumlah minimal darah pada gerakan usus.

Bila dijumpai darah samar dalam usus, ada kemungkinan Anda mengalami kanker usus besar atau polip di usus besar. 

Meski begitu, tidak semua kanker atau polip ditandai dengan darah feses. Jadi, tes darah samar feses hanya dapat mendeteksi ada atau tidaknya darah, bukan kondisi penyebabnya.  

Untuk mengetahui penyebab munculnya darah pada feses, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan.

Bagi Anda yang memiliki gejala kanker usus besar, faecal occult blood test tidak dianjurkan.

Bila Anda mengalami sakit perut, BAB berdarah, atau perubahan buang air besar, sebaiknya konsultasikan masalah ini dengan dokter. 

Fungsi tes darah samar feses

buang air besar BAB feses berdarah

Tes darah samar feses digunakan sebagai pemeriksaan awal untuk kanker usus besar (kolorektal).

Tes ini juga dimanfaatkan untuk mendiagnosis kondisi lain yang menyebabkan perdarahan di saluran pencernaan, seperti: 

Siapa yang membutuhkan pemeriksaan ini?

Pada umumnya dokter merekomendasikan pemeriksaan rutin kanker usus besar dimulai dari usia 50 tahun.

Tes awal tersebut bisa berupa pemeriksaan darah samar tinja atau lainnya, seperti: 

  • tes DNA feses untuk memeriksa darah dan perubahan genetik
  • kolonoskopi untuk memastikan hasil diagnosis. 

Setiap pemeriksaan memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga Anda perlu berdiskusi dengan dokter terkait jenis tes yang perlu dijalani. 

Bila dokter menganjurkan faecal occult blood test, Anda mungkin perlu melakukannya setiap tahun.

Sementara itu, tes DNA feses dilakukan setiap 3 tahun dan Anda perlu menjalani kolonoskopi setiap sepuluh tahun. 

Adapun beberapa kondisi yang membuat Anda perlu menjalani skrining lebih sering, antara lain: 

Persiapan tes darah tinja

Sama seperti tes skrining pada umumnya, Anda perlu memperhatikan sejumlah hal terkait pemeriksaan ini, mulai dari persiapan hingga perawatan setelahnya. 

Sebelum pemeriksaan dilakukan, dokter akan memberitahu beberapa makanan, suplemen, dan obat-obatan yang perlu dihindari.

Hal ini dikarenakan makanan, suplemen, dan obat tertentu bisa memengaruhi hasil tes darah samar feses. 

Normalnya, dokter akan meminta Anda menghindari beberapa hal setidaknya tiga hari sebelum tes, seperti: 

  • buah-buahan dan sayuran tertentu, seperti brokoli dan lobak, 
  • daging merah, 
  • suplemen vitamin C, dan
  • obat pereda nyeri, seperti aspirin dan ibuprofen. 

Prosedur tes darah samar tinja

penyebab BAB buang air besar berdarah

Tes darah samar tinja merupakan pemeriksaan non-invasif yang sebenarnya bisa Anda lakukan di rumah.

Nantinya, penyedia layanan kesehatan akan memberikan Anda alat yang berisi instruksi cara melakukannya. 

Faecal occult blood test dibagi menjadi dua jenis, yaitu guaiac fecal occult blood test (gFOBT) dan immunochemical fecal occult blood test (iFOBT atau FIT). Berikut penjelasannya. 

Immunochemical fecal occult blood test 

Umumnya, metode pengumpulan pemeriksaan ini bergantung pada setiap produsennya.

Namun, Anda biasanya menggunakan sendok khusus atau alat lain untuk mengumpulkan sampel feses dan menyimpannya dalam wadah bersama dengan alat. 

Lalu, wadah khusus tersebut akan dikembalikan ke dokter atau laboratorium sesuai instruksi dokter melalui surat atau secara langsung. 

Bila dibandingkan dengan  guaiac fecal occult blood test, iFOBT lebih terasa mudah.

Pasalnya, Anda mungkin tidak perlu menjalani diet khusus sebelum tes dilakukan dan pengujian sering dilakukan pada sampel feses secara acak. 

Guaiac fecal occult blood test

Berbeda dengan iFOBT, gFOBT memanfaatkan metode dan alat yang berbeda untuk mengumpulkan sampel feses saat BAB. 

Awalnya, Anda akan mengambil sampel feses dari setiap kali buang air besar, setidaknya dua hingga tiga kali.

Sampel ini nantinya akan disimpan pada wadah bersih dan diambil pada dalam frekuensi BAB harian berturut-turut. 

Lalu, Anda akan menggunakan alat seperti tongkat untuk mengoleskan noda feses pada area di kartu yang telah diberikan dokter.

Bila sampel sudah kering, berikan kartu tersebut kepada dokter atau laboratorium yang sesuai instruksi yang ditentukan.

Hasil tes darah samar tinja

Bila hasil tes darah samar tinja sudah keluar, dokter akan menganalisisnya terlebih dahulu sebelum membagikan kepada Anda.

Berikut penjelasan hasil dari pemeriksaan. 

Hasil negatif

Pemeriksaan darah samar tinja dianggap negatif bila tidak ada darah yang terdeteksi pada sampel feses Anda.

Bila Anda memiliki beberapa faktor risiko kanker usus besar, dokter mungkin akan menganjurkan untuk mengulang tes setiap tahun. 

Hasil positif

Sementara itu, tes darah samar tinja dianggap positif bila darah terdeteksi dalam sampel. Anda mungkin membutuhkan tes tambahan, seperti kolonoskopi.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui apa penyebab dari perdarahan pada saluran cerna. 

Risiko tes darah samar feses

Meski terbilang aman dan efektif, ada beberapa risiko yang dapat terjadi ketika menjalani tes darah samar tinja. Berikut penjelasannya. 

Tidak selalu akurat

Tes darah samar feses sebenarnya tidak selalu akurat. Maksudnya, ada kemungkinan tes menunjukkan hasil negatif meski sebenarnya kanker ada.

Hal ini biasanya disebabkan kanker atau polip tidak berdarah sehingga tidak terdeteksi. 

Sementara itu, tes juga bisa menunjukkan hasil yang positif meskipun tidak menderita kanker.

Ada kemungkinan perdarahan terjadi akibat masalah pencernaan lain, seperti lambung, wasir, atau darah yang tertelan dari mulut atau hidung. 

Membutuhkan tes tambahan

Umumnya, dokter akan memberitahu bahwa ada kemungkinan Anda membutuhkan tes tambahan. Hal ini biasanya berlaku ketika hasil tes positif dan memerlukan pemeriksaan bagian dalam usus besar, seperti kolonoskopi. 

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kaur, K., Zubair, M., & Adamski, J. (2023). Fecal Occult Blood Test. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537138/

Fecal occult blood test. (2023). Mayo Clinic. Retrieved 26 June 2023, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/fecal-occult-blood-test/about/pac-20394112 

Understanding your FOBT results. (n.d). Cancer Council. Retrieved 26 June 2023, from https://www.cancer.org.au/cancer-information/causes-and-prevention/early-detection-and-screening/understanding-your-fobt-results 

Fecal Occult Blood Test (FOBT). (n.d). Retrieved 26 June 2023, from https://medlineplus.gov/lab-tests/fecal-occult-blood-test-fobt/ 

Fecal Occult Blood Test (FOBT): Purpose, Procedure & Results. (2023). Retrieved 26 June 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/24227-fecal-occult-blood-test-fobt

Definition of fecal occult blood test. (n.d). National Cancer Institute. Retrieved 26 June 2023, from https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/fecal-occult-blood-test

Versi Terbaru

26/06/2023

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Polip Kolorektal

Penyebab dan Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Kolorektal (Usus Besar dan Rektum)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 26/06/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan