Beberapa manfaat puasa adalah membantu menurunkan berat badan dan menghilangkan kecanduan dengan mengurangi keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat. Kabarnya, puasa juga bermanfaat sebagai detoks untuk tubuh, benarkah demikian?
Bagaimana puasa bekerja untuk detoks tubuh?
Banyak yang percaya bahwa puasa memberikan kesempatan bagi tubuh untuk membuang zat-zat yang berbahaya dari dalam tubuh.
Saat puasa, tubuh memasuki fase ketosis. Ketosis terjadi ketika tubuh kehabisan karbohidrat untuk membakar energi, sehingga akhirnya menggunakan lemak sebagai bahan bakarnya.
Lemak merupakan tempat di mana tubuh menyimpan banyak racun yang diserap dari berbagai makanan yang dikonsumsi. Terbakarnya lemak inilah yang akan mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
Namun sayangnya, tidak ada bukti penelitian yang spesifik menunjukkan efek puasa untuk detoks tubuh. Sebenarnya tubuh sudah memiliki mekanismenya sendiri untuk membersihkan racun di dalamnya.
Organ hati sebagai pusat detoksifikasi alami yang dibantu dengan paru-paru, usus besar, ginjal, dan kulit sudah bekerja sangat baik dalam melindungi tubuh dari racun.
Puasa tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap seberapa banyak racun yang keluar dari dalam tubuh.
Bagaimana cara kerja tubuh saat detoksifikasi?
Tubuh memiliki dua jalur utama untuk menghilangkan zat berbahaya. Pertama adalah jaringan kekebalan pada saluran usus, kedua adalah enzim yang ada pada organ hati.
Usus dapat menghasilkan sekitar 70% dari keseluruhan antibodi yang berperan untuk menjaga tubuh dari penyakit. Nantinya, antibodi ini akan melekat pada makanan yang masuk ke usus untuk memerangi bakteri, racun, dan virus yang terbawa.
Zat berbahaya yang tidak dapat dibersihkan dalam sistem detoks di usus pun dikirim ke organ hati. Organ hati memiliki dua fase detoksifikasi, yaitu mencegah kerusakan pada tubuh dengan mengubah sifat racun menjadi netral, lalu zat yang telah menjadi netral atau berkurang racunnya akan diubah senyawanya agar bisa dikeluarkan melalui urin dan feses.
Jika dikaitkan kembali dengan puasa, kemampuan untuk detoks tubuh malah bisa jadi berkurang karena puasa cenderung membuat Anda makan lebih sedikit dari biasanya.
Sedangkan, salah satu faktor yang paling penting dari lancarnya detoksifikasi adalah gizi yang terpenuhi.
Berpuasa dapat menghilangkan bahan baku tubuh seperti kalori, protein, serta mineral tertentu yang dibutuhkan untuk memproduksi antibodi. Hal ini juga yang membuat Anda merasa lebih lemas saat puasa.
Menjaga kemampuan tubuh untuk detoks dari racun
Untuk mendukung proses detoksifikasi tubuh, Anda tidak memerlukan pola makan yang khusus atau tambahan suplemen. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kemampuannya.
- Tidur yang cukup. Sepanjang Anda tidur, proses detoks dari racun terjadi di dalam tubuh. Tidur akan membantu mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh yang telah tertumpuk seharian.
- Minum air putih. Tidak hanya detoksifikasi, air putih akan membantu melancarkan pencernaan dan memperbaiki penyerapan nutrisi.
- Kurangi asupan gula, garam, dan makanan instan.
- Makan makanan yang mengandung antioksidan tinggi. Antioksidan dikenal dapat melindungi sel-sel tubuh dari molekul yang dapat menyebabkan kerusakan bernama radikal bebas.
- Menjadi lebih aktif dengan berolahraga atau melakukan kegiatan yang akan membuat Anda lebih banyak bergerak.
Kalkulator BMI
Benarkah berat badan Anda sudah ideal?
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.