Kunyit dan madu merupakan bahan-bahan yang mudah ditemukan. Karena kaya akan manfaat, kunyit dan madu ternyata sudah sering digunakan untuk mengatasi gangguan asam lambung atau masalah pencernaan yang lain.
Anda yakin mau keluar?
Kunyit dan madu merupakan bahan-bahan yang mudah ditemukan. Karena kaya akan manfaat, kunyit dan madu ternyata sudah sering digunakan untuk mengatasi gangguan asam lambung atau masalah pencernaan yang lain.
Manfaat kunyit dan madu berpotensi untuk mengurangi gejala refluks asam lambung (GERD) dan gastritis atau maag.
Manfaat kunyit untuk lambung berasal dari senyawa antiradang dan antioksidan yang terkandung di dalamnya.
Kunyit juga kaya akan bahan aktif sekaligus antioksidan yang disebut kurkumin.
Selain bekerja sebagai antioksidan, zat ini pun mampu berperan sebagai antivirus, antibakteri, dan bahkan antikanker yang kuat.
Tidak hanya itu, hasil riset terbitan Molecules (2018) menyatakan bahwa warna pada madu mengandung senyawa polifenol yang juga bersifat antioksidan.
Senyawa polifenol pada madu juga bersifat antibakteri yang bisa menjaga kesehatan lambung. Semakin gelap warna madu, semakin tinggi sifat antioksidan dan antibakteri di dalamnya.
Manfaat kunyit dan madu bekerja untuk meredakan asam lambung ataupun beberapa penyakit lainnya pada saluran pencernaan.
Perlu diketahui bahwa GERD bisa dipicu oleh stres oksidatif dan peradangan. Keduanya terjadi bila sel tubuh membentuk radikal bebas dan tidak ada antioksidan yang mengimbanginya.
Radikal bebas dapat merusak sel tubuh dan memperparah gangguan kesehatan yang Anda alami, termasuk GERD.
Seperti antioksidan lainnya, kurkumin pada kunyit untuk asam lambung dan fenolik pada madu mampu menangkal radikal bebas dan meredakan peradangan yang berlangsung di dalam tubuh.
Menurut sebuah studi dalam International Journal of Molecular Science, sifat antiradang dan antioksidan dari kurkumin bisa meringankan radang pada kerongkongan akibat naiknya asam lambung.
Dengan begitu, kunyit untuk asam lambung mampu mengurangi beberapa gejalanya, seperti sakit perut dan nyeri pada ulu hati (heartburn).
Manfaat kunyit untuk lambung yang berasal dari kurkumin bahkan juga melindungi saluran pencernaan dari iritasi akibat obat pereda nyeri dan zat sejenisnya.
Antioksidan dari kunyit dan madu juga membantu penyembuhan tukak lambung, menyeimbangkan populasi bakteri lambung, dan mencegah pembentukan kanker.
Tidak hanya itu, manfaat kunyit dan madu untuk lambung lainnya berasal dari sifat antibakteri yang berasal dari madu.
Mengutip hasil riset terbitan Gastroenterology Research and Practice (2017), madu meningkatkan kadar bakteri baik atau mikrobiota usus.
Jumlah mikrobiota yang seimbang ini mampu memerangi bakteri jenis Helicobacter penyebab gastritis.
Meski ada manfaat kunyit dan madu untuk lambung, ada risiko dan efek samping yang harus Anda perhatikan. Apa saja?
Kunyit dapat menurunkan gula darah, menurunkan tekanan darah, dan mengencerkan darah.
Oleh sebab itu, hindari konsumsi kunyit jika Anda sedang rutin mengonsumsi obat pengencer darah atau hendak menjalani operasi dalam waktu dekat. Hal ini justru meningkatkan risiko perdarahan.
Jangan menggunakan kunyit dan madu untuk lambung dalam jumlah yang berlebihan.
Konsumsi kunyit dalam jangka panjang atau dosis tinggi justru bisa meningkatkan risiko gangguan pencernaan, mual, dan diare.
Konsumsi kunyit dan madu juga bisa memicu reaksi alergi, terutama jika Anda memiliki riwayat alergi bee pollen.
Apabila Anda mengalami gatal-gatal, jantung berdebar, atau kesulitan bernapas setelah mengonsumsi kunyit,
Anda harus menghentikan penggunaannya. Jika gejala Anda parah, segera periksa ke dokter.
Madu ternyata kaya akan gula. Asupan tinggi gula membuat asupan kalori harian Anda naik.
Gula juga membuat Anda mudah lapar sehingga ingin makan terus-menerus. Jika dikonsumsi berlebihan, madu bisa memicu berat badan naik hingga obesitas.
Wanita yang sedang hamil atau menyusui juga tidak dianjurkan untuk menggunakan kunyit dalam jumlah banyak.
Anda sebaiknya tidak mengonsumsi kunyit lebih dari yang biasa Anda gunakan untuk memasak.
Memang belum banyak penelitian yang membuktikan manfaat kunyit dan madu untuk mengatasi gejala penyakit asam lambung.
Potensi manfaat ini bisa Anda konsumsi dalam bentuk minuman hangat. Begini cara membuatnya.
Meski demikian, Anda tetap disarankan untuk mengonsumsi kunyit dan madu dalam jumlah yang wajar.
Jika Anda ingin mengonsumsi dalam bentuk suplemen, minumlah sesuai anjuran penggunaan. Jangan menambah atau melipatgandakan dosisnya.
Sebelum mengonsumsi kunyit dan madu untuk lambung, perhatikan hal-hal berikut ini.
Manfaat kunyit dan madu untuk lambung berpotensi untuk meringankan gejala penyakit asam lambung dan gastritis.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa keberhasilan pengobatan keduanya tidak hanya bergantung pada obat yang Anda konsumsi, tapi juga gaya hidup Anda.
Selagi mengonsumsi kunyit, Anda juga perlu menyesuaikan pola makan. Hindari pula kebiasaan pemicu GERD, seperti makan berlebihan, merokok, atau tidur setelah makan.
Perlu Anda ingat, kunyit dan madu tidak bisa menggantikan obat yang diberikan dokter.
Selalu konsultasikan pada dokter jika Anda ingin mengonsumsi keduanya untuk mengatasi gejala GERD dan gastritis.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Yordanov, D., Boyanova, L., Markovska, R., Ilieva, J., Andreev, N., Gergova, G., & Mitov, I. (2017). Influence of Dietary Factors on Helicobacter pylori and CagA Seroprevalence in Bulgaria. Gastroenterology Research And Practice, 2017, 1-7. doi: 10.1155/2017/9212143
Pasupuleti, V., Sammugam, L., Ramesh, N., & Gan, S. (2017). Honey, Propolis, and Royal Jelly: A Comprehensive Review of Their Biological Actions and Health Benefits. Oxidative Medicine And Cellular Longevity, 2017, 1-21. doi: 10.1155/2017/1259510
Kwiecien, S., Magierowski, M., Majka, J., Ptak-Belowska, A., Wojcik, D., & Sliwowski, Z. et al. (2019). Curcumin: A Potent Protectant against Esophageal and Gastric Disorders. International Journal Of Molecular Sciences, 20(6), 1477. doi: 10.3390/ijms20061477
Dżugan, M., Tomczyk, M., Sowa, P., & Grabek-Lejko, D. (2018). Antioxidant Activity as Biomarker of Honey Variety. Molecules, 23(8), 2069. doi: 10.3390/molecules23082069
Diabetes foods: Can I substitute honey for sugar?. (2022). Retrieved 21 February 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/expert-answers/diabetes/faq-20058487
Aller, E., Abete, I., Astrup, A., Martinez, J., & Baak, M. (2011). Starches, Sugars and Obesity. Nutrients, 3(3), 341-369. doi: 10.3390/nu3030341
Added Sugar in the Diet. (2013). Retrieved 21 February 2022, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/carbohydrates/added-sugar-in-the-diet/
Komentar
Sampaikan komentar Anda
Ayo jadi yang pertama komentar!
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar