backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Apa itu Maag Kronis?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 02/07/2021

Apa itu Maag Kronis?

Dunia kedokteran biasanya menggunakan istilah “kronis’ dan “akut’ untuk membedakan sebuah penyakit berdasarkan sifatnya. Sebuah penyakit dikatakan kronis ketika kondisinya berkembang secara perlahan dan telah berlangsung selama lebih dari 6 bulan. Hampir semua penyakit dapat dibedakan menjadi kronis, termasuk maag. Ada maag akut dan ada pula maag kronis. Pelajari lebih lanjut tentang maag kronis di bawah ini.

Definisi maag kronis

sakit maag parah

Menurut Medical University of South Carolina, maag kronis adalah kondisi yang sudah dimiliki sejak lama dan terus bertahan sampai sekarang. Maag jangka panjang juga sering tiba-tiba kambuh di waktu-waktu tertentu.

Perlu diketahui dulu sebelumnya bahwa maag bukanlah suatu penyakit yang berdiri sendiri. Maag adalah istilah untuk menggambarkan berbagai gejala yang berhubungan dengan gangguan pencernaan. Itulah mengapa sebenarnya ada berbagai penyakit yang menjadi penyebab maag.

Gangguan pencernaan seperti tukak lambung, irritable bowel syndrome (IBS), infeksi perut karena bakteri, GERD atau refluks asam lambung, hingga radang lambung (gastritis) dapat menimbulkan gejala maag.

Namun dari semua penyakit tersebut, kondisi kronis hanya disebabkan oleh gastritis. Dengan kata lain, istilah maag kronis adalah gejala yang hanya dialami oleh pengidap gastritis kronis.

Apa penyebab maag kronis?

bahaya alkohol

Masalah pencernaan kronis ini biasanya diakibatkan oleh peradangan pada lapisan lambung. Meradangnya lapisan tersebut bukan hanya karena peningkatan produksi asam saja, berikut beberapa hal yang menyebabkan gastritis sehingga mengarah pada maag, seperti:

1. Infeksi bakteri H. pylori

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Heliobacter pylori bisa menimbulkan iritasi dan luka pada lapisan lambung. Ini merupakan salah satu penyebab paling umum dari gastritis kronis, yang bisa ditularkan melalui makanan, air, air liur, maupun cairan tubuh lainnya.

2. Iritasi pada lapisan lambung

Sama halnya seperti infeksi bakteri, beberapa kebiasaan yang berlangsung terus-menerus juga bisa menimbulkan luka pada lambung, seperti:

  • Penggunaan obat non-steroid anti-inflamasi (NSAID) jangka panjang, misalnya aspirin, ibuprofen, dan naproxen
  • Stres parah
  • Paparan radiasi
  • Refluks empedu karena cairan empedu masuk ke dalam lambung
  • Terlalu sering dan banyak minum alkohol

3. Reaksi autoimun

Reaksi autoimun bisa menyebabkan maag kronis, karena sistem kekebalan tubuh justru menyerang lapisan dinding lambung yang tidak bermasalah. Kondisi ini lambat laun menyebabkan sel-sel pada lapisan pelindung dinding lambung meradang dan akhirnya rusak.

Salah satu sel yang rusak yakni sel parietal, yang bertugas untuk menyerap vitamin B12. Maka secara tidak langsung, reaksi autoimun ini menyebabkan gangguan terkait proses penyerapan vitamin B12. Tubuh kemudian bisa mengalami anemia karena kekurangan B12, atau disebut anemia pernisiosa.

Tanda dan gejala maag kronis

maag saat liburan

Gastritis yang menjadi awal penyebab maag kronis biasanya cenderung susah disadari karena gejalanya muncul bertahap. Maag karena gastritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori biasanya tidak menimbulkan gejala khusus.

Akan tetapi, secara keseluruhan berbagai gejala yang muncul ketika maag kronis karena gastritis kambuh, meliputi:

  • Nyeri atau sakit perut di bagian atas
  • Perut kembung
  • Mual dan muntah
  • Muncul rasa terbakar di perut
  • Nyeri perut setelah makan
  • Merasa cepat kenyang dan perut penuh
  • Kehilangan selera makan
  • Mudah sendawa
  • Berat badan menurun

Berbagai gejala yang mempengaruhi pencernaan karena gastritis tersebut bisa terasa sekaligus bersamaan, atau hanya beberapa di antaranya saja. Bila Anda merasakan gejala yang mengganggu, segera lakukan pengobatan ke dokter.

Pengobatan untuk mengatasi maag kronis

obat euthyrox adalah

Perkembangan kondisi ini memang berlangsung secara bertahap. Namun, jika tidak segera diberikan perawatan yang tepat, kondisi ini bisa berkembang semakin parah.

Tanpa pengobatan, lama-kelamaan dinding lambung akan menipis dan akhirnya menimbulkan pendarahan. Bila terus dibiarkan, maag yang sudah parah akibat gastritis ini akan menyebabkan anemia.  

Namun Anda tak perlu cemas, bukan hanya satu, tapi ada beragam pengobatan yang bisa diberikan untuk mengatasi maag karena gastritis ini. Semua pengobatan tersebut nantinya akan disesuaikan kembali dengan penyebab yang mendasari maag karena gastritis kronis ini.

Anda tidak hanya dianjurkan untuk menghindari segala penyebab yang bisa membuat kondisi ini kembali kambuh. Sebaiknya, didukung juga dengan konsumsi obat-obatan yang tepat guna meringankan gejala sekaligus menghentikan kekambuhannya.

Singkatnya, pengobatan maag kronis biasanya tergantung pada penyebab awal kondisi ini. Nah, berikut ini beberapa obat maag kronis karena gastritis yang bisa diminum untuk membantu mengatasi keluhan sesuai dengan penyebabnya:

1. Antasida

Antasida adalah salah satu pilihan obat yang bisa diminum untuk meredakan gejala maag kronis karena gastritis. Cara kerjanya yakni dengan menurunkan jumlah produksi asam, menetralkan asam pada lambung, serta menghambat naiknya asam ke kerongkongan.

Obat ini bisa Anda dapatkan dengan mudah di apotek terdekat dengan sediaan tablet kunyah dan cairan. Aturan minumnya ada dua, bisa saat perut dalam keadaan kosong, atau setelah diisi makanan.

Antasida dianjurkan untuk diminum beberapa jam sebelum makan atau 1 jam setelah makan.

2. H-2 receptor blockers

Obat H-2 receptor blockers bertugas untuk menurunkan jumlah produksi asam pada lambung. Contoh obat ini yaitu ranitidine (Zantac®), yang bisa diminum dalam kondisi perut kosong atau terisi makanan.

Obat ini bisa diminum sekitar 1-2 kali sehari, di waktu sebelum makan, setelah makan, atau menjelang tidur.

3. Proton pump inhibitors (PPI)

Obat PPI bisa membantu meredakan gejala maag kronis karena gastritis, dengan cara menurunkan produksi asam dari lambung. Dosis obat ini biasanya jauh lebih kuat ketimbang antasida dan h-2 receptor blockers.

Contohnya meliputi omeprazole (Prilosec®) dan lansoprazole (Prevacid 24 HR®) untuk dosis rendah. Sedangkan obat PPI dengan dosis yang lebih kuat hanya bisa didapatkan atas persetujuan dokter.

4. Antibiotik

Antiobiotik tidak boleh digunakan sembarangan. Obat ini sebenarnya bukan bertujuan langsung untuk mengobati maag kronis.

Namun, jika maag kronis karena gastritis diawali oleh infeksi bakteri H. pylori, dokter biasanya meresepkan pemberian antibiotik. Contohnya seperti clarithromycin (Biaxin) dan amoxicillin (Amoxil, Augmentin, atau lainnya) atau metronidazol (Flagyl).

5. Suplemen

Maag kronis karena gastritis yang dipicu oleh reaksi autoimun memang belum bisa diobati secara khusus. Namun, Anda bisa menggunakan suplemen tambahan untuk mengobati kekurangan vitamin B12 yang memicu munculnya reaksi autoimun.

Suplemen tambahan untuk memenuhi kebutuhan vitamin B23 bisa melalui tablet minum, suntikan, atau infus intravena.

Cara mencegah maag kronis

gaya hidup sehat untuk diabetes

Maag itu sendiri bisa dicegah. Namun jika kondisi ini sudah telanjur menjadi kronis karena gastritis, kekambuhan hanya bisa dicegah dengan meminimalisir penyebab awalnya. Misalnya dengan mengurangi atau menghilangkan sama sekali minum alkohol, konsumsi obat NSAID, stres, dan lain sebagainya.

Setelah semua penyebab tersebut dihilangkan secara perlahan, otomatis dapat mencegah kemungkinan kambuhnya maag kronis. Namun dalam pengobatannya, Anda dianjurkan untuk tidak hanya menghentikan kebiasaan yang memicu kondisi tersebut saja.

Melainkan juga tetap diiringi dengan minum obat-obatan yang bisa membantu meredakan gejalanya. Sebab jika tidak diobati dengan cepat dan tepat, maag kronis karena gastritis ini berisiko berkembang semakin parah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 02/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan