Hati atau liver merupakan organ vital yang kerjanya berkaitan dengan metabolisme, penyimpanan energi, dan penyaringan limbah. Namun, liver juga dapat terserang penyakit yang dapat merusak dan memengaruhi fungsinya. Kenali sejumlah obat dan cara mengobati penyakit liver yang umum dilakukan.
Obat penyakit liver
Beberapa penyakit liver dapat diobati dengan mengubah gaya hidup, seperti berhenti mengonsumsi alkohol atau menurunkan berat badan.
Meski demikian beberapa penyakit liver lainnya perlu diobati dengan obat-obatan atau mungkin memerlukan pembedahan.
Berikut ini adalah sejumlah obat penyakit liver yang kerap diresepkan oleh dokter, pemberian obat dapat berbeda-beda disesuaikan dengan jenis penyakit yang dialami pasien.
1. Obat antivirus
Pemakaian obat antivirus bisa digunakan untuk melawan infeksi virus dan mencegah kerusakan hati meluas.
Mengutip penjelasan dari Hepatitis B Foundation, ada sejumlah obat yang biasanya diresepkan untuk mengobati penyakit liver, khususnya hepatitis yaitu:
- entekavir,
- tenofovir,
- lamivudin,
- adefovir, dan
- telbivudin.
Salah satu obat antivirus yang dipakai untuk mengatasi hepatitis C, yaitu analog nukleosida. Obat ini bekerja dengan mencegah penyebaran infeksi dengan menghentikan pembentukan nukleosida pada sel liver yang terinfeksi.
Ribavirin merupakan obat analog nukleosida yang digunakan untuk mengobati infeksi hepatitis C. Pengobatan menggunakan ribavirin perlu kombinasi lewat injeksi interferon alfa demi melawan infeksi.
2. Injeksi interferon alfa-2b
Selain obat-obatan antivirus, injeksi interferon dipakai untuk hepatitis B. Obat ini diberikan melalui suntikan.
Injeksi interferon alfa-2b (intron A) umumnya digunakan pasien yang masih berusia muda untuk menghindari perawatan jangka panjang.
Selain itu, perlu diketahui kalau injeksi ini tidak boleh dilakukan selama masa kehamilan.
3. Protease inhibitor
Protease inhibitor merupakan jenis obat hepatitis oral yang bekerja dengan cara mencegah penyebaran infeksi semakin meluas. Obat ini turut menekan jumlah produksi virus pada tubuh.
Jenis obat-obatan protease inhibitor meliputi:
- telaprevir,
- boceprevir, dan
- paritaprevir.
Efek samping yang umum terjadi dari mengonsumsi ketiga obat ini adalah diare, anemia, sakit kepala, kelelahan, muntah, dan mual.
4. Polymerase inhibitor dan terapi kombinasi obat
Polymerase inhibitor didesain bekerja dengan mencegah pembentukan virus hepatitis C.
Obat ini menghambat RNA (ribonucleic acid polymerase) yaitu bagian yang berperan penting dalam replikasi (proses memperbanyak diri) virus hepatitis C.
Dokter mungkin akan mengombinasikan penggunaan obat ini dengan ribavirin selama 24 minggu untuk mengatasi penyakit liver.
5. Antibiotik
Dokter mungkin juga ikut meresepkan antibiotik untuk melawan infeksi penyakit liver.
Obat antibiotik juga akan dikombinasikan dengan kemoterapi dan bedah apabila pasien mengalami kista hati.
Jenis antibiotik yang biasanya diberikan seperti ciprofloxacin dan amoxicillin. Pastikan Anda telah memberitahu dokter jika memiliki alergi terhadap jenis obat ini atau penisilin.
4. Kortikosteroid
Obat kortikosteroid umumnya dipakai apabila terdapat gangguan produksi hormon oleh kelenjar adrenal yang membuat tubuh kekurangan hormon steroid.
Pengobatan untuk penyakit liver menggunakan jenis obat ini biasanya ditujukan bagi pasien dengan sirosis hati. Jenis obat yang bisa diberikan seperti prednisone dan azathioprine.
Obat-obatan ini bekerja dengan cara mengurangi respons sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi gejala reaksi peradangan atau inflamasi.
7. Obat tekanan darah
Penyakit liver kronis dapat menurunkan tekanan darah tubuh secara keseluruhan sehingga menggangu kerja organ lain.
Penggunaan obat tekanan darah bertujuan meningkatkan fungsi hati serta memastikan organ lainnya mendapatkan suplai darah yang cukup.
Obat untuk menambah tekanan darah, seperti dopamin dan midodrin, digunakan untuk mempertahankan aliran darah yang memadai di dalam tubuh.
Cara mengobati penyakit liver melalui operasi
Operasi liver merupakan pilihan terakhir apabila perawatan dan obat dari dokter tidak memperlihatkan perbaikan gejala atau fungsi hati.
Selain itu, prosedur tersebut dibutuhkan apabila pasien mengalami gagal hati dan tidak terdapat alat yang bisa menggantikan fungsi hati seutuhnya.
Berikut sejumlah prosedur operasi untuk mengobati penyakit liver.
1. Transplantasi hati (cangkok hati)
Transplantasi hati atau cangkok hati dapat membantu menyelamatkan hidup pasien ketika mengalami gagal hati.
Operasi ini melibatkan prosedur pengangkatan organ hati yang rusak. Kemudian dokter akan menempatkan sebagian atau seluruh organ hati yang sehat milik pendonor.
Donor hati ini dapat berasal dari pendonor yang masih hidup atau yang sudah meninggal.
Transplantasi hati biasanya menjadi pilihan pengobatan akhir untuk penyakit hati kronis (jangka panjang) dan penyakit hati akut yang parah.
Berdasarkan penelitian American Journal of Transplantation, orang yang menjalani transplantasi hati memiliki peluang 89% untuk hidup setelah setahun melakukan operasi.
Pasalnya, transplantasi hati bisa gagal atau penyakit hati yang awal dialami bisa kambuh.
2. Hepatektomi
Hepatektomi atau reseksi hati adalah operasi pengangkatan semua atau sebagian hati.
Tujuan hepatektomi adalah untuk mengangkat tumor sepenuhnya pada jaringan hati tanpa meninggalkan tumor yang berada di sekitarnya.
Sementara itu, prosedur pembedahan ini umumnya hanya direkomendasikan bagi pasien yang memiliki kriteria berikut.
- Fungsi hati berjalan baik tanpa menunjukkan adanya sirosis hati.
- Mempunyai satu atau dua tumor kecil dengan ukuran setidaknya 3 cm atau kurang.
- Bisa menjadi prosedur pilihan dalam mengobati batu empedu intrahepatik (endapan yang terbentuk di dalam hati).
- Mengobati neoplasma (pertumbuhan jaringan abnormal) pada hati, baik bersifat jinak maupun ganas.
3. Transjugular intrahepatic portosystemic shunt (TIPS)
TIPS adalah saluran yang dibuat di dalam hati menggunakan panduan sinar-X untuk menghubungkan dua pembuluh vena di dalam hati.
Selama prosedur TIPS, ahli radiologi menggunakan panduan gambar untuk membuat terowongan melalui hati untuk menghubungkan vena portal.
Vena portal membawa darah dari organ pencernaan ke hati ke salah satu vena hepatik, yakni tiga pembuluh vena yang membawa darah keluar dari hati kembali ke jantung.
Pasien yang biasanya membutuhkan TIPS memiliki hipertensi portal yang berarti mereka mengalami peningkatan tekanan dalam sistem vena portal.
Penumpukan tekanan ini dapat menyebabkan darah mengalir mundur dari hati ke pembuluh darah limpa, lambung, kerongkongan bagian bawah, dan usus.
Kondisi ini bisa menyebabkan pembuluh darah membesar, pendarahan, dan penimbunan cairan di dada atau perut.
4. Hepaticojejunostomy
Hepaticojejunostomy merupakan pembedahan yang bertujuan menyambungkan saluran hepatik (saluran pada hati) dan jejunum (bagian tengah usus kecil).
Dokter akan menggunakan teknik Roux-en-Y dalam melakukan operasi ini. Namun, apabila prosedur ini tidak memungkinkan, dokter akan mencoba alternatif lain yakni hepaticoduodenostomy.
Hepaticoduodenostomy merupakan operasi bedah untuk membuat sambungan antara saluran hati dengan duodenum (bagian pendek organ usus halus).
Terapi lain untuk mengobati penyakit liver
Liver dapat berfungsi kembali dengan lebih mudah dan dapat memperbaiki kerusakan pada jaringan bila Anda menerapkan gaya hidup sehat. Salah satunya dengan menjalani terapi diet liver.
Menurut American Liver Foundation, Anda dapat mengikuti cara-cara berikut untuk menerapkan pola hidup sehat dengan diet liver.
- Hindari konsumsi makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam. Jauhi banyak makanan yang digoreng termasuk makanan berlemak dan cepat saji.
- Hindari juga makan kerang mentah atau setengah matang.
- Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari satu gelas sehari, tetapi akan lebih baik tidak mengonsumsinya sama sekali.
- Perbanyakan konsumsi biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, susu, dan minyak nabati.
- Penuhi kebutuhan serat dengan mengonsumsi buah-buahan, sayuran, roti gandum, nasi merah, dan sereal.
- Konsumsi karbohidrat dalam jumlah besar. Karbohidrat adalah asupan kalori utama ketika Anda menjalani diet liver.
- Asupan protein sebanyak 1 gr per kg berat badan. Meski demikian, konsultasikan dengan dokter mengenai jumlah asupan protein harian yang sesuai dengan kondisi penyakit hati Anda.
- Minum air minimal dua liter per hari untuk mencegah dehidrasi dan membantu hati Anda berfungsi lebih baik.
Obat penyakit liver alami
Selain pengobatan medis, banyak orang beralih ke terapi alternatif, termasuk mengonsumsi suplemen herbal. Pengobatan ini diharapkan dapat meningkatkan dan menjaga kesehatan hati mereka.
Berikut sejumlah rekomendasi obat alami yang diketahui dari hasil penelitian ilmiah berpotensi mengatasi penyakit liver.
1. Milk thistle
Menurut penelitian dalam jurnal Hepatology, tanaman milk thistle (Silybum marianum) mengandung senyawa silybin, silychristin, dan silydianin dalam bijinya.
Milk thistle telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun untuk mengobati saluran empedu dan kondisi hati, bahkan milk thistle memiliki sifat pelindung liver.
Silymarin juga disebut memiliki efek antioksidan yang dapat membantu meningkatkan regenerasi sel hati dan mengurangi peradangan sehingga bermanfaat bagi mereka yang menderita penyakit hati.
Sejumlah penelitian menunjukkan mengonsumsi suplemen silymarin membantu mencegah perkembangan penyakit hati dan memperpanjang hidup pada orang dengan sirosis alkoholik.
Selain itu, konsumsi suplemen ekstrak silymarin bisa meningkatkan kualitas hidup pasien penyakit hati secara keseluruhan.
2. Ginseng
Ginseng salah satu suplemen herbal yang dikenal karena sifat anti-inflamasinya yang kuat.
Penelitian dari Journal of Ginseng Research menunjukkan bahwa ginseng memiliki efek antioksidan dan dapat membantu melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh virus, racun, dan konsumsi alkohol berlebih.
Ini masih ditambah dengan manfaatnya yang dapat meningkatkan regenerasi sel hati pascaoperasi.
Terlebih lagi, sejumlah penelitian pada manusia menunjukkan pengobatan ginseng dapat meningkatkan fungsi hati serta mengurangi peradangan pada pasien penyakit hati dan disfungsi hati.
3. Kunyit
Kunyit dan komponen aktif utamanya kurkumin selama ini disebut memiliki pelbagai manfaat kesehatan untuk liver.
Penelitian dalam Phytotherapy Research menyebutkan kunyit memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan antikanker yang kuat.
Oleh karena itu, hal tersebut membuat konsumsi kunyit bisa menjadi pengobatan alternatif bagi pasien penyakit liver.
Penelitian lain menunjukkan bahwa pengobatan harian dengan 500 mg suplemen kurkumin selama 8 minggu secara signifikan mengurangi kandungan lemak hati dan kadar AST (enzim metabolisme asam amino) dan ALT (enzim pengubah protein).
Komplikasi penyakit liver yang tidak diobati atau tidak dikelola dapat menyebabkan sirosis dan pembentukan jaringan parut parah di hati yang tidak dapat dipulihkan.
Karena beberapa penyakit liver dapat berkembang tanpa gejala, Anda disarankan untuk menjalani skrining medis (medical check up) lebih dini.
Pola makan yang bergizi, olahraga rutin, dan pilihan gaya hidup sehat juga dapat membantu mencegah terjadinya penyakit liver atau memburuknya penyakit liver.
[embed-health-tool-bmr]