backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan
Konten

GERD Anxiety

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 07/02/2023

GERD Anxiety

Belakangan ini, istilah GERD anxiety santer terdengar terutama di kalangan pekerja atau anak muda. Lantas, seperti apa sebenarnya kondisi ini? Apakah bisa pulih dengan cepat?

Apa itu GERD anxiety?

GERD anxiety adalah kondisi rasa cemas yang hadir bersamaan dengan timbulnya GERD.

Diyakini bahwa rasa cemas dapat membuat Anda lebih sensitif terhadap gejala-gejala GERD, apalagi bila Anda punya riwayat sakit GERD.

Gastroesophaegal reflux disease (GERD) sendiri merupakan sebuah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan mulut dengan perut.

Refluks asam ini terjadi karena katup di ujung kerongkongan tidak menutup dengan benar ketika makanan tiba di lambung.

Asam lalu mengalir naik melalui kerongkongan ke mulut. Ini sebabnya Anda akan merasa asam yang menyengat saat GERD.

Sementara itu, anxiety merupakan kecemasan atau kekhawatiran berlebih yang timbul sebagai respons tubuh saat menghadapi masalah.

Masalah-masalah yang menimbulkan antara lain mengenai pekerjaan, masalah pribadi, atau masalah dengan orang-orang di sekitar.

Kaitan GERD dan kecemasan

Sebenarnya, anxiety sendiri tidak serta merta menyebabkan GERD. Namun, banyak orang dengan masalah kecemasan memiliki kadar asam lambung yang lebih tinggi.

GERD dan anxiety (rasa cemas) saling berkaitan layaknya siklus. Pada awalnya, tekanan psikologis dapat memengaruhi motilitas esofagus.

Motilitas esofagus mengacu pada pergerakan kerongkongan untuk memindahkan makanan dari mulut ke perut.

Kemudian, setelah asam lambung naik, muncullah gejala seperti perut nyeri atau sendawa yang terasa asam.

Rasa nyeri ini bisa semakin memburuk ketika seseorang merasa cemas. Kecemasan membuat Anda lebih sensitif terhadap rasa sakit.

Kemungkinan lainnya, orang yang sedang cemas cenderung melampiaskannya dengan melakukan kebiasaan yang dapat memperburuk refluks asam seperti merokok.

Selain merokok, refluks asam juga bisa diperburuk dari minum minuman beralkohol serta keseringan makan makanan berlemak atau digoreng.

Gejala GERD anxiety

Kondisi ini bisa menimbulkan sejumlah gejala yang berbeda pada setiap orang. Namun seringnya, seseorang akan merasakan gejala umum berupa mulas, mual, dan nyeri perut.

Gejala yang juga banyak dialami yaitu adanya sensasi nyeri atau serasa seperti ada benjolan di tenggorokan, terutama saat makan.

Orang yang mengalami sensasi globus juga sering mengalami suara serak, batuk, atau keinginan untuk berdeham atau membersihkan tenggorokan terus-terusan.

Refluks asam yang meningkat akan semakin terasa nyeri saat Anda berbaring, sehingga Anda akan sering terbangun dan mengganggu pola tidur.

Selain itu, keluhan yang paling banyak dilaporkan yakni nyeri dada. Tak heran banyak orang dengan GERD anxiety mengira mereka punya masalah jantung.

Gejala lain GERD anxiety dapat meliputi:

  • kesulitan menelan makanan,
  • keluarnya sedikit cairan atau makanan ketika bersendawa,
  • merasa gelisah dan gugup,
  • ketakutan seperti ada sesuatu berbahaya yang akan terjadi,
  • detak jantung yang meningkat,
  • hiperventilasi,
  • kesulitan mengendalikan pikiran, hingga
  • sesak napas.

Bagaimana pengobatan GERD anxiety?

Dalam mengobati GERD anxiety, pasien mungkin memerlukan kombinasi obat untuk mengatasi keduanya. Pengobatan juga bergantung pada keadaan pasien.

Terkadang ada beberapa pasien yang lebih membutuhkan obat asam lambung, ada pula pasien yang pengobatannya lebih berfokus terhadap masalah kecemasan yang menjadi dasarnya.

Obatnya sendiri bisa berupa obat-obatan dari apotek atau dari resep dokter. Pilihannya meliputi sebagai berikut.

  1. Antasida biasanya menjadi obat pertolongan pertama bila asam lambung mulai naik. Sayangnya, minum antasida saja tidak akan menyembuhkan kerongkongan yang meradang akibat asam lambung.
  2. Obat penghambat reseptor H-2 atau proton pump inhibitors dapat menjadi pilihan. Cara kerja kedua obat tersebut mungkin tidak secepat antasida, tetapi dapat memberikan kelegaan lebih lama dan mampu menurunkan produksi asam lambung hingga 12 jam.
  3. Untuk mengatasi anxiety, obat yang umumnya diberikan adalah obat anti-cemas golongan benzodiazepin. Obat ini dapat meredakan kecemasan dan memberikan efek yang lebih cepat bila dibandingkan dengan obat antidepresan. Sayangnya, obat ini bisa saja membangun toleransi penggunanya sehingga dapat menimbulkan ketergantungan. Maka dari itu, biasanya obat hanya diresepkan oleh dokter dalam waktu singkat.
  4. Dokter juga biasanya akan menyarankan terapi kognitif yang akan membantu pasien mengubah pola pikir serta rasa cemas berlebihan yang muncul setiap menghadapi masalah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 07/02/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan