backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Bolehkah Pakai Obat Pencahar untuk Mengatasi Sembelit pada Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 04/11/2021

    Bolehkah Pakai Obat Pencahar untuk Mengatasi Sembelit pada Anak

    Salah satu masalah yang sering kali dialami bayi dan anak-anak adalah masalah pencernaan seperti sembelit (susah buang air besar). Tak jarang, hal ini justru membuat orangtua jadi khawatir. Lantas, apa yang bisa orangtua lakukan untuk mengatasi dan mencegah gangguan pencernaan pada anak ini? Apakah boleh memberikan obat pencahar untuk anak untuk mengobati sembelit?

    Bolehkah anak diberikan obat pencahar untuk mengatasi sembelit?

    mengatasi sembelit anak

    Salah satu cara mengatasi susah BAB yang paling mudah dan umum dilakukan adalah dengan menggunakan obat pencahar, termasuk untuk anak. Meski umumnya digunakan orang dewasa, nyatanya anak kecil juga boleh minum obat pencahar.

    Obat sembelit untuk anak biasanya dibedakan menjadi dua berdasarkan cara kerjanya. Pertama, obat akan melunakkan tinja agar lebih mudah dikeluarkan. Kedua, obat merangsang gerakan usus agar tinja dapat keluar dengan lebih mudah.

    Namun, sebelum memberikan obat pencahar pada si kecil, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter anak. Ini membuat orangtua mendapatkan obat yang tepat dan tidak membawa risiko efek samping tinggi pada si kecil.

    Obat pencahar untuk mengatasi sembelit pada anak

    anak sembelit

    Terdapat beberapa jenis obat pencahar yang aman dan biasanya diberikan untuk anak. Lebih jelasnya, obat yang biasanya diresepkan dokter untuk mengatasi sembelit pada anak, meliputi:

    Decusate (coloxyl)

    Pertama, obat pencahar yang bekerja melunakkan tekstur tinja, seperti docusate (Coloxyl), lactulose (Laevolac), dan mineral oil.

    Obat docusate adalah obat kapsul atau atau tablet. Obat ini diberikan jika sembelit yang dialami anak tidak terlalu parah. Sementara itu, lactulose biasanya berbentuk cairan. Orangtua dapat memberikannya dengan mencampurnya pada jus atau minuman anak.

    Pada kasus yang sangat jarang terjadi, obat ini bisa menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan kram pada perut.

    Sennoside B (senokot)

    Ini adalah obat pencahar yang merangsang gerakan usus anak atau disebut dengan stimulan.

    Obat yang termasuk golongan obat stimulan ini terbuat dari tanaman senna. Anak di bawah usia 6 tahun tidak dibolehkan minum obat sennoside B ini, kecuali jika dokter memberikan lampu hijau.

    Efek samping yang mungkin terjadi pada anak meliputi diare dan perut mulas atau kram. Urine si kecil juga akan berwarna merah. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena warnanya akan kembali normal setelah penggunaan obat dihentikan.

    Lactulose (laevolac)

    Sama seperti docusate, lactulose termasuk golongan obat pelunak feses. Menurut National Health Service, obat ini tidak boleh diberikan anak di bawah usia 14 tahun, kecuali jika dokter meresepkannya.

    Obat sembelit untuk anak ini tersedia dalam bentuk sirup yang rasanya manis. Efek samping dari obat ini adalah terus buang-buang air alias mencret.

    Setiap anak memberikan respons yang berbeda-beda setelah dilakukan perawatan. Ini bisa dipengaruhi oleh keparahan kondisi dan penyebabnya.

    Oleh karena itu, bantuan dokter kadang diperlukan untuk mengatasi sembelit yang dirasakan anak. Selama perawatan ikuti aturan dan petunjuk dokter, terutama dalam menggunakan obat sembelit untuk anak.

    Cara lain mengatasi sembelit pada anak selain dengan obat pencahar

    makanan bayi 6 bulan agar tidak sembelit

    Sebagai orangtua, Anda mungkin akan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak memberikan obat kepada anak. Memberi obat pencahar untuk masalah susah BAB anak bisa jadi pilihan terakhir yang diambil sebagai solusinya.

    Kabar baiknya, sembelit sering disebabkan karena pola makan dan pola hidup yang kurang sehat. Artinya, orangtua tentu dapat mencegah hal ini terjadi dengan menerapkan pola makan dan pola hidup yang sehat pada anak.

    Selain memberikan obat pencahar, salah satu cara untuk mengatasi susah BAB pada anak adalah memastikan anak mendapatkan cairan yang cukup, yaitu 6 – 8 gelas air mineral per hari. Jumlah tersebut juga termasuk susu formula atau ASI.

    Anda juga bisa memberikan susu yang diformulasikan khusus untuk mendukung kesehatan pencernaan si kecil, seperti susu anak tinggi serat.

    Susu anak tinggi serat mampu membantu pemenuhan kebutuhan serat harian si kecil, serta mencegah dan mengatasi sembelit. 

    Beberapa hal lain yang juga bisa Anda lakukan agar BAB anak jadi lancar, antara lain:

    1. Pantau asupan makanannya

    Langkah terbaik untuk mengatasi sembelit pada anak tanpa memakai obat adalah mengatur pola makan sesuai gizi anak. Orangtua juga perlu memilih makanan yang tepat untuk membantu meredakan gejala sembelit.

    Anda bisa menambahkan buah apel dan pir ke dalam menu makanan sehari-hari. Kedua buah ini mengandung sorbitol, yaitu gula yang bekerja seperti obat sembelit untuk anak.

    Selain itu, buah ini juga mengandung serat pektin dan enzim actinidain yang bisa melunakkan feses anak sekaligus merangsang pergerakan usus jadi lebih cepat.

    Selain dimakan langsung, anak juga bisa menikmati buah tersebut dalam bentuk jus. Supaya total seratnya jauh lebih banyak, kulit buah tidak perlu dikupas. Akan tetapi, pastikan bahwa buah sudah dicuci dengan bersih.

    Biasakan anak makan sayur dan buah-buahan, terutama untuk anak yang sudah bisa makan makanan padat sebagai pengganti obat sembelit.

    Anda juga bisa menambahkan sayur seperti brokoli dan kacang polong untuk meningkatkan asupan serat.

    Imbangi cara mengatasi sembelit pada anak ini dengan minum air putih lebih banyak agar serat makanan lebih maksimal dalam melunakkan feses.

    2. Hindari makanan pemicu sembelit

    Cara selanjutnya untuk mengatasi sembelit tanpa obat adalah menghindari makanan anak jenis tertentu.

    Cara ini sangat ampuh untuk meredakan sekaligus mencegah sembelit pada anak yang punya alergi, intoleransi, penyakit Crohn, atau penyakit Celiac.

    Berikut ini beberapa daftar makanan yang umumnya dihindari, antara lain:

    • Makanan yang berbahan dasar susu atau mengandung laktosa, seperti susu kemasan, kue, cokelat, keju, atau es krim.
    • Makanan yang mengandung gluten, seperti roti atau pasta
    • Makanan yang yang mengandung gandum, barley (jelai), atau rye (gandum hitam)

    Ada kemungkinan si kecil juga menunjukkan gejala sembelit pada makanan lain yang tidak disebutkan di atas. Jadi, konsultasikan pada dokter lebih lanjut.

    3. Latihan potty training

    Bila Anda mencurigai penyebab anak sembelit adalah kebiasaan menahan BAB, lakukan latihan potty training. Kebiasaan menahan BAB menyebabkan feses tertahan di usus besar. Akibatnya, feses jadi semakin kering, padat, dan sulit dikeluarkan.

    Cara mengatasi sembelit pada anak ini bisa orangtua lakukan dengan langkah-langkah berikut ini:

    • Ajari anak untuk menyampaikan keinginan untuk buang air dengan bahasa yang mudah.
    • Ajari si kecil untuk membuka celananya sendiri.
    • Siapkan perlengkapan, seperti dudukan toilet khusus untuk potty training, tisu, dan lain-lain.
    • Buat jadwal si kecil buang air, misalnya di pagi hari setelah bangun tidur atau setelah makan.

    Beberapa anak mungkin menahan keinginan buang air besar karena sedang asyik bermain. Itu sebabnya, biasakan anak untuk ke toilet setelah makan pagi.

    Anda mungkin perlu melakukan toilet training agar anak terbiasa untuk pergi ke toilet ketika merasa ingin buang air besar dan bukan menahannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

    Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 04/11/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan