Ada banyak ukuran dan bahan boneka. Sebaiknya, Anda memilih ukuran boneka yang memudahkan anak untuk bermain.
Selain itu, sesuaikan jenis mainan dengan usia anak, misalnya boneka tidak terlalu besar, tidak mudah rusak, tidak mudah kotor, dan praktis dibawa kemana-mana.
Pilih juga mainan yang mudah dirapikan agar anak bisa belajar merapikan mainannya sendiri setelah bermain boneka.
3. Perhatikan aksesori boneka
Ketika memilih boneka, perhatikan aksesori yang menempel padanya, terutama bila boneka tersebut ditujukan untuk anak balita.
Hindari boneka yang mengenakan benda-benda kecil seperti manik-manik dan sejenisnya.
Jangan sampai si kecil iseng mencabut benda-benda tersebut lalu menelannya atau memasukkannya ke dalam hidung.
4. Sebaiknya menyesuaikan dengan jenis kelamin
Anak perempuan biasanya senang bermain boneka berbentuk bayi atau manusia.
Sementara anak laki-laki biasanya lebih senang bermain boneka robot, action figure, atau mobil-mobilan.
Pilihan mainan tersebut sesuai dengan peran gender.
Misalnya, anak perempuan dilatih untuk merawat anak sedangkan anak laki-laki dilatih untuk berkendara atau bela diri.
Meski begitu, Anda sebaiknya tidak melarang anak laki-laki bermain boneka bayi. Begitupun sebaliknya, tidak melarang anak perempuan bermain mobil-mobilan.
Melansir situs Parent Blog, anak laki-laki yang senang bermain boneka bayi bisa jadi akan tumbuh menjadi sosok ayah yang terampil merawat anak.
Sebaliknya, anak perempuan yang senang bermain mobil-mobilan bisa jadi akan terampil berkendara saat dewasa kelak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar