6. Menciptakan perilaku anak agresif
Bahaya membentak anak juga bisa berdampak pada kepribadian anak dalam jangka panjang. Mengutip jurnal Child Development, anak yang terlalu sering dibentak orangtua bisa membuatnya meniru hal tersebut hingga dewasa.
Hal tersebut berakibat ia akan tumbuh sebagai orang yang lebih agresif secara fisik maupun verbal. Pasalnya, saat masih kecil, anak telah terbiasa melihat perilaku kasar secara fisik atau verbal dari orangtua sebagai bentuk penyelesaian masalah.
7. Menurunkan kepercayaan diri anak
Bahaya membentak anak lainnya yang perlu Anda waspadai adalah anak akan kehilangan kepercayaan diri. Kondisi ini dapat terjadi bila bentakan diikuti dengan kata-kata yang menyakitkan atau menghina.
Akibatnya, anak hidup dalam kegelisahan dan keragu-raguan. Orangtua perlu melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan kepercayaan diri anak bila itu terjadi.
Jika sudah parah, anak yang semasa kecil sering dibentak orangtua berisiko mengalami gangguan perilaku dan kondisi depresi akibat trauma masa kecil.
8. Anak jadi tertutup
Membentak anak juga dapat membuat anak tertekan dan merasa tidak aman. Ini tentu dapat membuat anak jadi tertutup dan sulit berkomunikasi.
Akhirnya, anak mungkin menjadi lebih waspada dan enggan untuk berbicara tentang masalah atau perasaannya karena takut akan reaksi yang sama di masa depan.
9. Traumatik jangka panjang
Kebiasaan membetaka atau memarahi anak juga dapat memiliki dampak traumatis jangka panjang pada perkembangan emosional dan psikologis anak.
Trauma seperti ini bisa mempengaruhi percaya diri, kepercayaan diri, dan hubungan sosial anak di masa depan.
Anak-anak yang sering mengalami bentuk-bentuk perlakuan yang tidak mendukung seperti ini dapat mengembangkan masalah seperti kecemasan, depresi, atau masalah perilaku.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar