Pencegahan bunuh diri pada remaja
Sebelum terlambat, siapa pun yang mendapati anak remaja dengan risiko tinggi untuk mengakhiri hidupnya karena alasan apa pun, harus memahami cara mencegah hal buruk terjadi.
Bunuh diri pada remaja dapat dicegah dengan langkah-langkah berikut ini.
1. Bicarakan tentang kesehatan mental dan bunuh diri
Jangan menunggu anak Anda mengadu pada Anda. Jika anak Anda merasa sedih, cemas, depresi, atau terlihat kesulitan, Anda bisa langsung tanyakan kondisinya dan tawarkan bantuan Anda.
2. Perhatikan kondisi dan perilaku anak
Anak yang berpikir tentang bunuh diri akan menunjukan tanda-tanda bahaya. Selalu perhatikan apa yang dikatakan dan dilakukan anak Anda.
Jangan pernah menganggap ancaman bunuh diri pada anak sebagai hal yang sepele.
3. Jangan biasakan anak sendirian
Minta anak untuk lebih sering menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman yang mendukungnya ketimbang mengurung diri di kamar.
Bila ia menolak, usahakan untuk lebih sering ada di sisi anak, entah dengan sekadar menemaninya, memintanya berbagi cerita, maupun mengajaknya pergi ke luar rumah sesekali.
Pastikan Anda melakukan hal ini tanpa membuat anak tersinggung dan merasa tidak nyaman.
4. Awasi penggunaan media sosial anak
Selalu awasi media sosial anak remaja Anda. Sebab tidak jarang, media sosial menjadi penyebab anak terpapar perundungan (bully), penyebaran rumor, pengaruh teman, dan gambaran yang tidak realistis tentang kehidupan orang lain.
Jika anak Anda merasa tersakiti atau kecewa tentang apa yang ia lihat di media sosial, sarankan anak untuk berbicara dengan Anda atau guru yang dipercaya oleh anak.
Dengan begitu, anak akan merasa terhubung dan didukung oleh orang-orang disekitarnya.
5. Dukung pengobatan anak
Jika anak Anda sedang menjalani pengobatan untuk menghilangkan keinginan bunuh diri, ingatkan dirinya bahwa mungkin ia memerlukan beberapa waktu untuk bisa merasa lebih baik.
Bantu anak melakukan pengobatan sesuai saran dari dokter. Anda juga bisa mendukung anak untuk mengikuti kegiatan yang akan membantunya meningkatkan kepercayaan diri.
6. Awasi efek obat-obatan yang diminum
Meski cukup jarang terjadi, beberapa anak remaja bisa memiliki keingin bunuh diri yang lebih besar setelah minum obat antidepresan.
Ini terutama dapat terjadi dalam beberapa minggu pertama setelah memulai konsumsi obat atau saat ada perubahan dosis obat.
Namun, umumnya antidepresan akan menurunkan keinginan bunuh diri dalam jangka panjang dengan meningkatkan suasana hati anak.
Jika anak Anda memiliki keinginan bunuh diri saat minum obat antidepresan, segera cari pertolongan medis.
7. Simpan senjata, alkohol, dan obat-obatan secara aman
Kemudahan dalam mendapat senjata, alkohol, dan obat-obatan tertentu bisa menimbulkan keinginan bunuh diri pada anak.
Kapan harus ke dokter?
- Jika Anda mengetahui anak Anda berpikir tentang bunuh diri atau menunjukan gejala-gejala di atas, segera bawa anak ke dokter untuk melakukan pemeriksaan. Dokter akan merujuk anak Anda ke psikolog atau psikiater.
- Jika anak Anda sudah berada dalam kondisi kritis, segera cari pertolongan medis ke UGD di rumah sakit terdekat. Bila Anda tidak yakin apakah harus membawa anak Anda ke UGD, hubungi dokter anak Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar