backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Kulit Bayi Bisa Putih Kalau Ibu Rajin Minum Susu Kedelai Saat Hamil?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 06/07/2021

    Benarkah Kulit Bayi Bisa Putih Kalau Ibu Rajin Minum Susu Kedelai Saat Hamil?

    Apakah Anda salah satu ibu hamil yang rutin minum susu kedelai selama hamil, semata agar kulit bayi putih ketika ia lahir nanti? Anda mungkin mendapat info ini dari sesama ibu hamil atau wejangan orangtua Anda sendiri. Lantas, apa ini terbukti benar secara medis?

    Apa yang menentukan warna kulit manusia?

    Warna kulit manusia dapat bervariasi dari sangat pucat hingga sangat gelap. Ragam warna kulit manusia yang berbeda antar satu dan lainnya ditentukan oleh jumlah melanin (zat pewarna kulit). Semakin banyak melanin di kulit Anda, akan semakin gelap warna kulit Anda.

    Itulah kenapa kulit orang-orang ras kaukasia, atau yang sering kita kenal dengan sebutan “bule”, memiliki  warna kulit yang lebih terang. Sementara itu orang-orang ras Asia cenderung berkulit kekuningan hingga sawo matang karena memiliki lebih banyak melanin.

    Sedikit banyaknya melanin yang Anda miliki dikendalikan oleh genetik keturunan kedua orangtua Anda. Jika Anda dan pasangan memiliki warna kulit yang berbeda, maka bayi Anda akan mewarisi genetik pigmen kulit yang paling dominan di antara keduanya.

    Rutin minum susu kedelai saat hamil agar kulit bayi putih, mitos atau fakta?

    Wejangan agar ibu hamil rajin minum susu kedelai semata agar kulit bayi putih, tidak benar adanya. Kedelai, sama seperti makanan lainnya, tidak memiliki peran apapun dalam menentukan warna kulit seseorang ketika ia lahir ke dunia. Sampai saat ini tidak ada penelitian medis yang dapat mendukung nasehat turun temurun ini.

    Seperti yang telah dijelaskan di atas, faktor utama penentu terang-gelap warna kulit seseorang adalah genetik warisan kedua orangtua. Hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh juga bisa memengaruhi warna kulit Anda, dengan memengaruhi produksi sel melanosit kulit. Selain itu, faktor-faktor lain dari lingkungan juga turut menentukan warna kulit. Misalnya paparan sinar matahari, paparan bahan kimia tertentu, kerusakan kulit, dan lainnya. Kesemua ini dapat memengaruhi produksi melanin sehingga memengaruhi warna kulit Anda.

    Namun demikian, bukan berarti Anda harus menghentikan kebiasaan minum susu kedelai. Faktanya, susu kedelai yang Anda minum mungkin akan sangat bermanfaat untuk kesehatan Anda dan bayi yang ada di dalam kandungan.

    Manfaat minum susu kedelai saat hamil

    Kedelai mengandung antioksidan dan fitonutrien yang telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan. Kedelai adalah salah satu sumber protein nabati terbaik. Per 100 gram porsi kacang kedelai mengandung sekitar 36 gram protein. Konsumsi protein kedelai telah dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol.

    Kedelai juga mengandung protein bioaktif, seperti lektin dan lunasin, yang mungkin memiliki sifat anti-kanker. Terlebih, kedelai adalah sumber yang baik dari folat yang juga dikenal sebagai vitamin B9 atau asam folat. Asupan asam folat sangat penting selama masa kehamilan untuk mencegah risiko penyakit bawaan lahir seperti spina bifida dan anencephaly.

    Kacang kedelai juga dapat memenuhi hingga 27% kebutuhan kalsium harian ibu hamil. Kebutuhan kalsium saat hamil penting untuk membantu bayi dalam kandungan membentuk tulang dan gigi yang kuat, serta mengembangkan jantung, saraf, dan otot yang kuat. Selain itu, kalsium juga menurunkan risiko Anda mengalami hipertensi saat hamil dan menurunkan risiko Anda terhadap preeklampsia. Susu kedelai juga dapat mencukupi kebutuhan vitamin D untuk wanita hamil yang kekurangan vitamin D

    Porsi aman minum susu kedelai saat hamil adalah 3-4 gelas per hari. Lebih dari itu, susu kedelai mungkin akan berbalik mengganggu kesehatan Anda.

    Masalah yang mungkin terjadi kalau kebanyakan minum susu kedelai

    Kedelai adalah sumber protein nabati yang baik. Namun demikian, protein dalam kedelai (glikinin dan kongildinin) dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang yang memiliki alergi makanan. Jika Anda salah satunya, perlu untuk menghindari mengonsumsi kacang kedelai sama sekali dalam bentuk apapun.

    Di samping itu, kedelai mengandung cukup banyak serat. Konsumsi serat yang tinggi dapat menyebabkan perut kembung dan diare pada beberapa orang yang perutnya memang sensitif, serta juga dapat memperburuk gejala irritable bowel syndrome (IBS).

    Ada juga kekhawatiran bahwa konsumsi tinggi produk makanan dari kedelai, termasuk susu kedelai, dapat menekan fungsi tiroid dan menyebabkan hipotiroidisme pada individu yang sensitif atau yang memang dari awalnya memiliki kelenjar tiroid yang kurang aktif. Satu studi dari Jepang pada 37 orang dewasa melaporkan gejala yang terkait dengan hipotiroidisme setelah mengonsumsi 30 gram kedelai setiap hari selama 3 bulan. Gejalanya meliputi rasa tidak enak badan, cepat lelah, gampang mengantuk, sembelit, dan pembengkakan tiroid.

    Agar lebih amannya, konsultasikan dulu dengan dokter kandungan Anda sebelum memutuskan makan atau minum apapun selama masa kehamilan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 06/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan