backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Bukan Tren Semata, Kenali 5 Manfaat Balance Bike untuk Anak (Bisa Latih Konsentrasi!)

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 07/09/2021

    Bukan Tren Semata, Kenali 5 Manfaat Balance Bike untuk Anak (Bisa Latih Konsentrasi!)

    Pernahkah ibu dan ayah melihat anak-anak bermain sepeda tanpa pedal atau balance bike? Jenis sepeda yang satu ini memang cukup populer di kalangan anak balita usia 2-5 tahun. Bukan cuma populer, balance bike juga memiliki manfaat untuk perkembangan anak, lho! Penasaran apa saja manfaa balance bike? Sebelum membeli, simak penjelasan berikut, yuk!

    Bagaimana cara menggunakan balance bike?

    Secara fisik, balance bike memang berbeda dengan sepeda biasa. Sepeda ini tidak memiliki rantai dan pedal yang bisa anak kayuh. 

    Jadi, cara memakainya yakni anak harus mendorong dengan kaki dan menjaga keseimbangan agar tidak jatuh.

    Posisi duduk anak juga lebih rendah sehingga kaki si kecil bisa menginjak tanah untuk mendorong sepeda. 

    Biasanya, balance bike sudah bisa ayah dan ibu perkenalkan pada anak usia 18 bulan. Berdasarkan grafik Denver II, bayi usia 18 bulan sudah bisa berdiri dengan sempurna.

    Bahkan, bayi usia ini perlahan mulai belajar berlari sehingga sudah bisa orangtua kenalkan dengan sepeda tanpa pedal.

    Manfaat balance bike untuk anak

    Mungkin sebagian orangtua bingung melihat cara kerja sepeda ini dan merasa tidak ada manfaatnya.

    Terlepas dari kepopulerannya, ada sejumlah manfaat dari balance bike untuk perkembangan anak, berikut penjelasannya.

    1. Lebih aman

    Mengutip dari Intermountain Healthcare, push bike atau balance bike cenderung lebih aman daripada sepeda dengan roda tiga atau empat dengan dua roda tambahan.

    Sepeda roda tiga lebih mudah terguling ketika permukaan jalan tidak rata atau miring.

    Anak juga lebih konsentrasi pada kayuhan sepeda saat menggunakan yang beroda tiga, bukan pada keseimbangannya.

    Sementara jika menggunakan sepeda tanpa pedal, anak fokus pada keseimbangan sehingga ia akan lebih sigap ketika kondisi tubuh tidak imbang.

    Selain itu, kursi atau dudukan balance bike dbuat lebih rendah agar kaki anak bisa menyentuh tanah.

    Saat kaki anak lebih mudah menyentuh tanah akan lebih cepat mengantisipasinya bila terjatuh.

    2. Melatih otot anak

    Saat anak menggunakan sepeda tanpa pedal, seluruh ototnya bergerak dan bekerja.

    Otot kaki bekerja maksimal saat anak mendorong sepeda agar mendapat keseimbangan.

    Otot tangan juga bekerja saat menggenggam stang sepeda untuk mengarahkan jalan agar tidak jatuh sehingga kemampuan motorik anak terasah dengan baik.

    Itulah mengapa manfaat balance bike untuk anak balita sangat terasa dalam melatih motorik kasar.

    3. Mengasah konsentrasi anak

    Untuk bisa bermain balance bike, anak membutuhkan koordinasi dan konsentrasi antara gerak kaki, keseimbangan, dan tangan untuk mengarahkan jalan. 

    Semua hal tersebut membutuhkan konsentrasi yang baik. Jadi, saat bermain sepeda tanpa pedal, ia akan fokus pada sesuatu yang ada di hadapannya. 

    Anak akan berlatih mengemudi sepeda untuk maju, mundur, belok kanan, kiri, sampai menghindari lubang. 

    Hal tersebut sangat baik untuk mengasah konsentrasi dan fokus anak.

    balance bike untuk anak 1

    4. Latihan menuju sepeda roda dua

    Balance bike akan memudahkan anak untuk belajar mengendarai sepeda roda dua karena ia sudah berlatih keseimbangan sebelumnya. 

    Saat akan beralih ke sepeda roda dua, anak tinggal berlatih mengayuh pedal. Adaptasi anak akan jadi lebih mudah karena tugas besar sepeda roda dua adalah keseimbangan.

    Meski begitu, usahakan untuk tetap temani si kecil saat sedang berlatih memakai sepeda roda dua.

    Ayah dan ibu bisa meminta anak memakai pelindung siku dan lutut agar lebih aman saat bermain sepeda.

    5. Meningkatkan perkembangan emosional anak

    Bagaimana bermain balance bike bisa meningkatkan perkembangan emosional anak?

    Saat bermain sepeda tanpa pedal, orangtua akan mendampingi anak dan mengajarinya cara agar bisa berjalan dan tidak jatuh.

    Aktivitas fisik seperti ini sangat menyenangkan bagi anak karena ia dekat dengan orangtuanya.

    Mengutip dari Healthy Children, usia 1-2 tahun adalah masa anak mengalami separated anxiety atau rasa khawatir karena jauh dari orangtuanya.

    Bermain sepeda tanpa pedal membuat anak dekat dengan orang terkasih yang baik untuk perkembangan emosinya.

    Energi positif ini akan menjadi bekal sampai ia beranjak dewasa. Ternyata, sepeda adalah salah satu media untuk melatih konsentrasi dan keseimbangan anak.

    Agar memudahkan kaki anak menapak ke tanah, atur sadel atau dudukan sepeda sesuai dengan tinggi badan si kecil.

    Tetap beri semangat si kecil saat ia merasa takut atau tidak percaya diri. Jika sudah lelah, biarkan anak istirahat sambil berikan camilan kesukaannya.

    Membuat suasana menyenangkan saat bermain bisa menghindari anak dari trauma.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 07/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan