Apa saja penyebab bronkopneumonia pada anak?

Sebagian besar penyebab bronkopneumonia pada anak adalah infeksi saluran pernapasan karena virus, bakteri, atau jamur.
Apabila penyebabnya adalah bakteri, gejalanya lebih cepat muncul seperti demam tinggi dan pernapasan anak menjadi lebih cepat.
Sementara penyebab bronkopneumonia melalui virus kemungkinan gejalanya muncul secara bertahap dan tidak terlalu parah.
Akan tetapi, orangtua perlu lebih waspada karena mengutip dari University of Rochester Medical Center, penyebaran bronchopneumonia tergolong cepat atau mudah menular.
Apa yang meningkatkan risiko anak mengalami kondisi ini?
Bronchopneumonia dapat terjadi pada siapa saja termasuk pada anak mau pun bayi berusia kurang dari 2 tahun.
Tidak hanya itu saja, anak yang mengalami kondisi di bawah ini juga dapat meningkatkan risiko mengalami bronkopneumonia, yaitu:
- menjalani unit perawatan intensif,
- masalah pada saluran udara,
- sistem kekebalan tubuh yang lemah, hingga
- penyakit kronis lainnya seperti asma, penyakit jantung, serta penyakit paru obstruktif.
Mungkin ada beberapa faktor risiko serta penyebab bronkopneumonia pada anak yang tidak disebutkan di atas.
Jika Anda mengkhawatirkan faktor risiko lainnya, silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.
Bagaimana mendioagnosis bronkopneumonia pada anak?
Dokter akan mendiagnosis penyakit ini setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh pada anak atau bayi. Setelah mendengarkan paru-paru dengan stetoskop, berikut adalah tes lainnya, yaitu:
- Tes darah. Untuk memeriksa apakah ada infeksi serta mikroorganisme lainnya.
- Rontgen dada/ paru. Untuk menentukan luas infeksi.
- Tes dahak. Untuk memeriksa apa penyebab terjadinya infeksi, apakah kemungkinan karena kuman TB atau bukan
- Mengukur tingkat oksigen dalam darah.
Bagaimana pengobatan bronkopneumonia pada anak?

Pengobatan atau perawatan bronchopneumonia pada bayi atau anak yang akan dokter lakukan tergantung dari apa yang menyebabkan penyakit ini.
Apabila penyebab brokopneumonia pada bayi adalah virus, biasanya penyakit akan membaik dengan sendirinya.
Berikut adalah perawatan yang dapat orangtua lakukan untuk bronkopneumonia akibat virus, seperti:
- memastikan anak beristirahat dengan cukup,
- mendapatkan cairan yang cukup,
- memberikan obat seperti parasetamol untuk meredakan demam, serta
- meredakan batuk dengan obat dari dokter.
Selain itu, anak akan mendapatkan obat antibiotik apabila penyebabnya berasal dari bakteri.
Anak yang mengalami bronkopneumonia dengan masalah pernapasan yang cukup parah mungkin perlu perawatan di rumah sakit, termasuk mendapatkan:
- antibiotik melalui IV atau mulut,
- cairan IV lainnya jika anak kurang asupan cairan,
- terapi oksigen, dan
- perawatan mengeluarkan lendir serta pernapasan.
Apa saja pencegahan untuk bronkopneumonia?
Tindakan yang paling mudah sebagai bentuk pencegahan agar bayi atau anak terhindar dari bronkopneumonia adalah menjaga kebersihan.
Jauhkan anak dari anggota keluarga yang sakit, menggunakan masker apabila ada yang batuk atau flu, serta rutin mencuci tangan.
Hal terakhir untuk mencegah kondisi ini adalah memastikan ia mendapatkan vaksin yang sesuai dengan usia anak.
Apa saja komplikasi yang bisa terjadi dari bronkopneumonia?
Walaupun sudah mendapatkan perawatan yang tepat, ada kemungkinan anak mengalami risiko komplikasi, yaitu:
- bakteri masuk ke dalam aliran darah dan menyebarkan infeksi ke organ lainnya,
- kesulitas bernapas sehingga perlu alat ventilator,
- penumpukan cairan di sekitar paru-paru, dan
- abses pada paru-paru yang mengakibatkan nanah.
Jika ada tanda dan gejala yang tidak biasa dengan si kecil, sebaiknya segera periksakan ia ke dokter.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar